29 • cerita

122 9 0
                                    

Happy Reading ~

Sepulang sekolah.

Naila dan Dimas pulang bersama, sedari tadi raut wajah cewek itu seperti sedih.

Dimas yang menyadari hal itu langsung menanyakan nya kepada gadis-nya.

"Nai, kamu kenapa?" Tanya Dimas di atas motornya.

"Gapapa." Jawab Naila yang tetap memandang jalan raya.

Dimas menepikan motor besarnya di depan sebuah caffee.

"Kenapa?" Tanya Naila.

"Aku laper. Kita makan dulu," Jawab Dimas.

Kemudian mereka turun dari motor dan langsung masuk ke dalam untuk makan.

Dimas meraih tangan gadisnya, kemudian melangkah masuk.

"Nai, kalo ada masalah cerita. Belajar saling terbuka, biar ngga ada salah paham." Ucap Dimas seusai memesan makanan.

"Tadi, Tania bicara sesuatu sama aku." Balas Naila.

Sontak wajah Dimas khawatir. "Dia ngapain kamu? Marahin kamu? Ngelabrak kamu? Kenapa kamu ngga bilang? Karena dia kamu jadi sedih?" Tanya Dimas yang tidak menjeda pertanyaannya.

Naila menggeleng.

"Tania... Hamil." Jawab Naila lalu mengeluarkan cairan bening dari mata cantiknya.

"Terus kenapa kamu jadi sedih?" Tanya Dimas (lagi).

"Dia lagi hamil anak dari Papa nya kak Ryan hiks... Dia mau pergi jauh, Dim. Katanya dia yakin kalo bayi nya ngga bakalan di terima sama keluarganya." Jawab Naila.

Dimas membelalakan matanya, ia kaget. Sahabat kecilnya hamil di luar pernikahan, parahnya lagi perempuan itu masih sekolah.

"Mungkin dia mau pergi karena mau hidup tenang sama bayi nya, Nai." Ucap Dimas.

"Tapi-" Belum sempat Naila melanjutkan ucapannya namun sudah di jeda oleh Dimas.

"Jangan khawatir lagi," Ujar Dimas seraya mengacak lembut rambut sang gadis.

Naila tersenyum simpul ke arah Dimas.

"Nai," Panggil Dimas kepada Naila.

"Hm?" Naila membalasnya dengan dehaman.

"Liat sini." Perintah laki-laki itu.

Naila menoleh ke arahnya.

'cekrek'

"Ish Dimas... Hapus ga?!" Perintah Naila.

"Ngga wleee." Balas Dimas seraya menjulurkan lidahnya ingin menggoda Naila.

"Hapus, Dimas!!" Ujar Naila.

"Engga." Keukeuh Dimas.

"Aku mau pasang ke story, pamer pacar hahahaha." Lanjut cowok itu.

"Terserah lah." Naila pasrah dengan muka di tekuknya.

"Jangan ngambek, nanti cantiknya ilang loh." Goda Dimas.

"Terus kalo cantik aku ilang kamu ninggalin aku gitu?" Tanya Naila dengan raut yang masih terlihat unmood.

"Nggalah, hati aku udah stuck di kamu." Jawab Dimas.

"Halah gombal lo." Balas Naila.

"Dih serius." Ucap Dimas.

"Serah."

"Nai-" sebelum Dimas berbicara pelayan datang membawa makanan.

Akhirnya mereka makan. Seusai mereka makan.

"Nai, maaf dong." Ucap Dimas.

"Nggak." Balas Nada dengan raut wajah unmoodnya.

"Maaf, Nai..." Ucap Dimas lagi dengam raut memohon.

"Nggak mau." Jawab Naila, tak sengaja matanya menangkap toko es krim. Tiba-tiba muncuk ide nakal di otaknya.

"Ngga mau kalo ngga di beliin eskrim." Lanjut Naila dengan senyum kemenangan.

"Yaudah yuk beli, tapi di maafin kan?" Tanya Dimas, memastikan.

"Iyaaa!" Seru Naila.

Lalu mereka membeli es krim di dekat caffee yang baru saja mereka singgahi untuk makan.

Saat ini di tangan Naila sudah ada es krim vanila yang enak.

"Nai, kok aku di cuekin sih?" Tanya Dimas dengan raut so sedih nya itu.

Tetapi Naila tidak menggubrisnya karena ia terlalu fokus kepada hp dan es krim di genggamannya.

"Nai!" Panggil Dimas agak kencang.

"Hm?" Respon gadis itu hanya dehaman saja.

"Ck, gak bisa liat aku dulu?" Tanya Dimas seraya berdecak sebal dengan gadis di depannya ini.

"Apa Dimas sayang?" Tanya Naila menghadap wajah Dimas.

"Gak jadi." Jawab Dimas.

"Ngambek ceritanya?" Tanya Naila.

"Gantengnya ilang loh kalo ngambek." Goda Naila seraya menoel hidung mancung lelaki di depannya.

"Copas." Jawab Dimas, hanya satu kata.

"Mau yang beda nih?" Tanya Naila.

"Dimas sayang, jangan ngambek nanti tambah jelek loh." Lanjut Naila.

Dimas berdecak sebal karena ucapan Naila, sedangkan gadis itu tertawa terbahak bahak karena ekspresi Dimas saat ini.

🌻Naila's Story🌻

Tbc.
Maaf baru update hehe :>
Buat kalian yang suka cerita tentang bullying, brokenhome dan anxiety bisa mampir ke ceritaku yang Stressed yaa, baru aja update chapter 40 hehe :>
Tinggalkan jejak untuk vote dan comment :>

Naila's Story [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang