Bab 20

38.3K 1.8K 8
                                    

Acara pernikahan Nadia berlangsung dengan sangat khidmat, semua yang hadir saat ini merasa terharu saat Restu mengucapkan kalimat ijab qabulnya dalam satu tarikan nafas, tak terkecuali Dara. Dia melihat kakaknya itu meneteskan air mata saat Restu memasangkan cincin pernikahan mereka di jari manisnya. Beberapa kali mata hazelnya memandang ke arah pintu, berharap seseorang muncul disana. Namun seakan mustahil, hanya ada anggota keluarga yang keluar masuk dari sana. Orang yang Dara tunggu tak kunjung datang.

"Mungkin nanti siang," bisiknya pada diri sendiri kemudian berjalan meninggalkan ruang tempat berlangsungnya acara dan memilih duduk menyendiri di dalam mobil. Dara melepaskan cepolan rambutnya dan membiarkannya tergerai bebas. Beberapa kali dia menghela nafas sambil memandang ponsel di tangannya. Benda yang selama beberapa minggu ini tak pernah lepas darinya. Sekali lagi menanti kalau saja suatu saat orang yang dia tunggu akan menghubunginya.

Dara tak mengerti dengan jalan pikiran Zevan. Ini kedua kali dalam hubungan mereka saat cowok itu menghilang tiba-tiba. Kali kedua ini tak bisa Dara terima. Hampir sebulan Zevan meninggalkannya. Dara takut cowok itu menghilang karena ucapannya di pantai waktu itu. Kalau memang hubungan ini harus mereka akhiri, Dara rela. Tapi dia harus tahu alasan cowok itu meninggalkannya. Bukannya Dara sudah berjanji pada dirinya sendiri takkan meninggalkan Zevan sebelum cowok itu sendiri yang memintanya. Bohong kalau Dara bilang dia tak akan sedih pada Andra, tapi kalau ini yang Zevan mau, bukankah dia harus menerimanya. Dari awal kan memang hal ini akan terjadi, hanya Dara tak pernah menyangka akan menerimanya dalam waktu secepat ini. Berbekal keberanian dan tekad bulat, Dara menghidupkan mobil dan mengemudikannya menuju ke tempat yang selama ini sangat berusaha dia tahan untuk tak dikunjunginya.

Rumah ini masih terlihat sepi seperti terakhir Dara kemari. Keadaan di dalam rumah juga masih sama, hanya sekarang lebih berdebu karena sudah cukup lama tak dibersihkan. Dara sangat merindukan tempat ini. Begitu banyak kenangan berharganya bersama Zevan tersimpan di tempat ini. Tanpa bisa dia tahan, Dara melangkahkan kakinya ke samping rumah, kembali menggelung rambutnya dan mengambil sapu untuk sedikit membersihkan kotoran yang bisa terlihat di bawah kakinya. Dara akan mulai menyapu saat mendengar suara pagar yang dibuka.

Disana, terlihat Zevan keluar dari dalam sedan hitam sambil dipapah oleh seorang wanita cantik dengan pakaian sedikit terbuka. Amarah yang sudah tadinya sudah berhasil Dara tahan akhirnya mendesak keluar juga. Dengan geram, ia membuka pintu dan mendapati wajah kaget Zevan yang refleks langsung melepaskan tangan wanita itu lengannya.

"Makasih ya Vi, lo bisa pulang sekarang." Zevan berbalik pada wanita di sampingnya yang masih menatap khawatir pada Zevan juga Dara. Dia pasti merasakan ada aura kemarahan pada cewek itu. Tak ada yang bisa dia lakukan selain mengangguk dan berlalu dari hadapan mereka.

"Jadi ini yang lo bilang sendiri itu?" Dara sudah tak bisa mengontrol ucapannya lagi, dia terlanjur sangat marah juga kecewa pada Zevan.

"Terakhir ketemu, lo minta gue buat biarin lo sendiri. Trus lo ngilang," masih belum tahu harus memulai penjelasannya dari mana, Zevan hanya bisa memijat pelipisnya.

"Dara, ini bukan kayak yang kamu pikirin," akhirnya Zevan bisa membuka mulutnya untuk memulai menjelaskan namun Dara menggeleng menolaknya.

" Terserah deh lo mau bilang apa!!! Pokoknya gue ngga mau lo jadi milik orang lain!!" Zevan terpaku saat sebuah sapu terlempar dan jatuh tepat di depan kakinya. Cewek itu masih tersengal dengan muka memerah menahan air mata yang hampir jatuh. Dara benar-benar salah paham kali ini. Dia pasti berfikir selama ini Zevan menghilang karena dia bersama cewek lain.

"Dengerin penjelasanku Dara!!" Zevan maju dalam satu langkah besar dan memegang kedua lengan Dara, memaksa untuk cewek itu menatap matanya, supaya dia bisa melihat kejujuran dimatanya.

Did I Love My Maid (Silver Moon series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang