Ch. 3 Persiapan Ujian

1.9K 188 8
                                    

Aku menjadi sedikit tertarik dengan teknik pernafasan yang para pilar lakukan. Semuanya bisa mengeluarkan sesuatu yang hebat saat menguasainya. Apakah Aku juga akan begitu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yabai! Bisa-bisa Aku mengulang kejadian tahun lalu!

Author POV

Naomi hanya berdiri sembari bertukar tatapan dengan sang pilar Angin yang juga sama terkejutnya. Dengan santai, Naomi berjalan pergi dan tidak mengucapkan sepatah kata apapun. Dirinya segera pergi ke kediaman kupu-kupu milik Shinobu sang pilar Serangga.

Sanemi POV

Nande? Perempuan itu kembali lagi kesini. Padahal ia sok meremehkan kami dan menganggap dirinya sebagai pihak netral. Maa, kita lihat saja.

Sanemi POV End

Skip

Disamping Naomi sudah berjajar para pilar yang memberi hormat kepada orang yang mereka sebut Oyakata-sama atau Ubuyashiki Kagaya. Suaranya sangat lembut di telinga. Sebuah luka kutukan di dahinya adalah ciri khasnya. Dan kutukan itu sudah menjalar sampai ke matanya, membuatnya kehilangan pandangan. Dengan bantuan dua anak kembarnya, iq dibantu untuk berjalan.

"Ohayou, anak-anakku sekalian. Apakah cuacanya sedang bagus?"

"Ha'i, Oyakata-sama." sahut Rengoku dengan semangat 45 nya.

"Kalau begitu, apakah kalian sudah tahu apa yang akan dibahas di rapat kali ini?" Kagaya

Naomi POV

Huh. Kenapa diriku selalu menjadi topik pembicaraan? Apakah Aku terlalu menarik perhatian?

Aku hanya diam dan mengikuti alur percakapan ini. Terlihat Sanemi menolak keberadaanku ditambah Iguro yang sedari tadi menatapku dengan sinis. Aku merasa diasingkan. Sampai Aku memasuki lamunan ku kembali. Hingga Aku mengalami deja vu. Tokito sang pilar Kabut melempariku dengan kerikil yang kemudian menghantam kepalaku dengan keras.

Kemudian Aku mulai angkat bicara.

"Pertama-tama, Aku ingin meminta maaf kepada kalian semua atas kejadian satu tahun yang lalu. Dan juga kepada Rengoku-san Aku minta maaf karena sudah menuruti permintaan egoisku waktu itu." Aku menundukkan kepalaku kepada seluruh pilar dan juga Oyakata-sama. Aku tidak mendapat jawaban apapun. Itu membuatku semakin malas untuk berbicara.

"Saa, Naomi-san. Aku ingin memberitahukan padamu bahwa Aku menerima perjanjian yang kau buat." ujar Kagaya yang membuatku terkejut seketika. Tidak kusangka Aku yang sudah berbuat sesuatu terhadap mereka, tapi mereka masih saja menerimaku dengan baik.

Perasaan apa ini? Apakah ini yang dinamakan penyesalan?

"Terima kasih. Hiks. telah menerima perjanjianku. Hiks." ujarku dengan air mata yang terus mengalir. Aku seperti melakukan sebuah kesalahan besar.

Naomi POV End

Suasana menjadi hening sejenak. Hanya suara angin yang berhembus yang dapat terdengar. Sampai Naomi menghentikan tangisannya, mereka semua hanya bisa diam. Beberapa menit telah berlalu, suasana hening yang sedari tadi menyelimuti mereka kini kian menghilang saat Kagaya mulai berbicara.

"Naomi-san, Apa kau bersedia untuk menjadi pemburu iblis untuk memenuhi perjanjianmu?"

"Tidak, Aku tidak akan menjadi pemburu iblis. Aku sudah bilang, kan? Bahwa Aku ini pihak netral. Tapi Aku ingin mempelajari teknik pernafasan yang dimiliki para pemburu iblis." jelas Naomi pada semuanya dengan sebuah tekad terlihat di matanya.

[END]Kimetsu no Yaiba x OC //Starting New Life in Another World with Esper PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang