66. Left

34.4K 2.9K 500
                                    

Warning!
Cringe

. . .

Ranum kemerahan itu mengerucut setelah teruna di depannya berucap. Matanya mulai terasa lembap. Hidungnya berubah menjadi merah. Sekuat mungkin Salwa tahan tangisnya.

"Hey, are you okay?" Jaehyun menundukkan wajahnya sejajar dengan sang istri. Air wajahnya berubah begitu mengetahui wanita berbadan dua di depannya tengah menahan tangisnya sekarang.

"Sorry, sini peluk." Tangannya terbuka, lalu membawa istrinya ke dalam pelukan. Tangannya mengelus pelan surai hitam itu. Sedangkan gadis Adriana itu kini membenamkan wajahnya di dada Jaehyun.

Seperkian detik kemudian Jaehyun bisa merasakan kaos hitamnya mulai terasa basah. Isakan isakan kecil bisa ia dengar jelas di sana. Tubuh kecil Salwa bergetar seiring dengan tangisannya yang mulai terdengar.

"Baby, listen," Jaehyun kembali berucap. "Face me, Salwa."

Dengan mata sembab dan hidung merah, Salwa mengadah; menatap suaminya. "That's my wife."

"Sayang, Mas cuman tugas dua bulan kok. Nggak setaun." Ujar Jaehyun. Dengan suara bergetar, ia menjawab, "Dua bulan nggak sebentar Mas..."

"Mas juga nggak bisa nolak Dek."

"Mas nggak bisa bilang ke Papa? Aku nggak mau ditinggalin..."

"Nanti Mas minta Yuju atau Mina temenin kamu di sini, gimana? Atau nggak Mba Krystal, kemarin baru pulang dari New York." Perlahan Salwa melepaskan pelukannya pada Jaehyun. Kedua tangannya mengusap pipinya yang basah.

Ditatapnya kedua iris cokelat milik Jaehyun cukup lama, lalu setelahnya turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Jaehyun mengusap wajahnya kasar. Kalau boleh jujur Jaehyun mana mau meninggalkan Salwa keluar negeri selama itu. Apa lagi dengan kondisi sang istri yang tengah hamil.

Diambilnya gawai yang ia simpan di nakas. Mencari kontak sang Ayah dan segera meneleponnya.

Di bawah, Salwa hanya terduduk diam. Pandangannya menatap televisi yang menyala kosong. Digigit bibir bagian bawahnya cukup kuat. Menahan tangisnya yang lagi-lagi kembali pecah.

Entah kenapa Salwa nggak mau ditinggal Jaehyun. Salwa takut. Terakhir kali ia takut akan sesuatu yang buruk terjadi pada hubungan keduanya, hal buruk itu benar benar terjadi. Salwa nggak siap dengan semua kemungkinan buruk yang akan menimpanya nanti.

Setelah puas menangis Salwa kembali ke kamarnya. Beberapa kali Salwa mendengar teriakan suaminya. Langkah kakinya ia percepat, takut sesuatu terjadi kepada Jaehyun.

"Papa tau sendiri kan Salwa lagi hamil. I know it. Emang udah tugas Mas, tapi Salwa juga tanggung jawab Jaehyun Pa." Jelas Jaehyun yang kini memunggungi Salwa. Terlihat dengan jelas Jaehyun sedang berselisih dengan sang ayah di telepon.

"Sekali aja Jaehyun nggak nurutin perkataan Papa bisa? Mas capek Pa. Pekerjaan ini juga bukan keinginan Mas!" Ucap Jaehyun dengan suara tinggi. Salwa yang tadinya mencoba melangkah maju kini berhenti seketika. Apa maksud perkataan Jaehyun di awal tadi?

Jaehyun menutup sambungan teleponnya, lalu melempar handphonenya ke arah kasur. Lelaki Dirgantara itu mengusap wajahnya kasar.

DIJODOHIN - Jung Jaehyun ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang