Enjoy
.
.
.♏️♏️♏️
Satu minggu setelah pemecatan Sari kini posisi sekretaris sudah terisi oleh karyawan baru. Namanya mbak Intan, kira kira seusia mbak Laras dan kelihatan ia lebih profesional dilihat dari pemahamannya ketika kuberikan instruksi beberapa proyek yang sedang kami kerjakan.
Pukul sepuluh kembali menuju kubikelku untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. Rasanya lumayan juga setelah menjelaskan satu persatu pada mbak Intan, beruntungnya ia cepat paham maksud dari semua perkataanku.
"elo sih gak mau jadi sekretaris Pak Tama" ucap mbak Laras yang sudah berdiri berada disampingku.
"gak mau mbak" tolakku.
"karena skandal kemarin?" tanya mbak Laras memastikan.
Aku mengangguk, berulang kali kujelaskan pada mbak Laras ketika HRD memberikan peluang sebagai sekretaris Pak Tama kepadaku. Jujur aku tidak nyaman jika menggantikan posisi Sari, terlebih setelah kejadian kemarin yang membuat Sari dikeluarkan dari perusahaan.
Hari ini sudah merencanakan untuk mengambil pulang lebih cepat karena ada seseorang yang harus kujemput di stasiun. Tentu sudah konfirmasi sejak beberapa hari yang lalu dan mendapat ACC, karena kedatangannya hari ini memang sudah direncanakan jauh hari.
***
Sore ini bertolak menuju stasiun dan izin pulang lebih cepat untuk menjemput adikku, Nabila. Sesuai janjiku jika aku akan mengajaknya ke Surabaya ketika pekerjaanku sudah dibilang nyaman.
Dari pintu kedatangan terlihat seorang perempuan berlari hingga menabrakku kemudian memeluk erat.
"mbak Dia, apa kabar? Jahat banget nggak pulang pulang" katanya sambil tetap memelukku erat.
"mbak baik baik aja, kemarin kan masih penyesuaian Bil. Kamu, Ayah dan Ibu apa kabar?" tanyaku padanya.
Nabila melepaskan pelukannya.
"Ayah baik, Ibu makin rame kateringnya, aku semakin sibuk tugas kuliah sama bantuin Ibu ngantar pesanan sejak mbak pindah ke Surabaya" ujarnya sambil menggerutu.
Ya, mau tidak mau Nabila menjadi penggantiku untuk membantu usaha katering Ibu.
"yaa kalau Ibu gak minta bantuan kamu terus siapa lagi?" tanyaku kembali.
"mbak sih, balik Surabaya lagi" ujar Nabila masih menggerutu.
"balik ke Surabaya bukan buat main Bil, tapi kerja. Buat kamu juga kan?" jelasku padanya.
"iya sih, sekarang tiap bulan dapat jatah tambahan juga dari mbak Dia" katanya kemudian tertawa sumeringah.
"sekarang mau makan dimana?" ajakku pada Nabila.
"aku capek banget mbak, pengen tiduran tapi laper" keluhnya.
"yaudah, mbak pesen go food. Kita makan di kontrakan aja" kataku memberikan opsi.
"sippp"
Kami berdua berjalan menuju keluar stasiun untuk mencari kendaraan yang akan mengantarkan kami menuju kontrakan.
***
Setibanya di kontrakan aku meminta Nabila untuk segera membersihkan badan sambil menunggu pesanan makanan kami datang.
"kuliah kamu gimana Bil?" tanyaku saat kami baru selesai menghabiskan makan masing masing.
"lumayan" jawabnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words [END] ✅
RomanceJatuh kedalam cinta yang kau berikan, membuatku merasa lebih dari apapun. -Nadia- #OfficeRomanceSeries #OfficeSeries © by Ayaya Pic by Pinterest Cover Pic by Canva Cover Design by Ayaya