Tap vote dulu yaaa 🌟
Enjoy
.
.
.♏️♏️♏️
"apa kabar anak kita?" tanya Dito yang membuatku seketika membelalakkan mata.
Pertanyaan macam apa ini?
Gerakan tanganku terhenti dan masih bergeming di tempat, mencoba kembali menyimak perkataannya. Tubuhku serasa tersengat saat Dito menanyakan jenis pertanyaan yang sudah melemparkanku kembali pada masa itu.
Trauma itu masih ada dan masih membekas hingga detik ini. Satu satunya orang yang menjadi penyebab trauma itu kini berada tidak jauh dari tempatku berdiri.
Aku menengadah mencoba agar tidak ada butir air mata yang turun dengan membelakangi Dito. Mencoba tegar agar Dito tidak melihat betapa rapuhnya aku saat ini ketika kembali mengingat kejadian itu.
Melihat aku tidak menjawab pertanyaannya kini Dito kembali dengan pertanyaan lain.
"dia tidak ada disini berarti kamu titipkan untuk diasuh orang lain? Siapa? Kedua orang tua kamu di Jogja?" tanya Dito bertubi.
Mataku mulai terasa perih dan dada terasa sesak mendengarkan pertanyaan Dito yang seakan membuka luka lama dengan kembali menyayatnya.
"dia baik, dia sudah aman ditempat yang tepat" jawabku tanpa melihatnya, aku tidak sanggup.
"dimana Nad? Aku pengen ketemu anakku" kata Dito memaksa.
"jadi ini yang ingin kamu bicarakan?" tanyaku dan kali ini aku berbalik sambil menatap kearahnya.
Dito tercekat mungkin melihat perubahan emosiku dengan mata memerah, bahkan sudah siap menumpahkan air mata.
"Iya, aku ingin bertanggung jawab atas kesalahan tiga tahun yang lalu setelah meninggalkan kalian. Aku kembali untuk kamu dan anak kita Nad, aku sudah punya kekuasaan untuk berdiri diatas kakiku sendiri tanpa ada penghalang dari keluarga" jelasnya panjang lebar yang membuka satu persatu fakta yang tidak kuketahui.
"penghalang dari keluarga kamu? Maksudnya?" tanyaku tidak paham.
"dulu aku dipaksa kakek melanjutkan S2 diluar negeri untuk nantinya menjadi pewaris perusahaan" jelas Dito yang membuatku menggelengkan kepala.
"kamu ninggalin aku untuk warisan perusahaan itu?" tanyaku kembali memastikan.
"waktu itu keluargaku memaksa, dan hanya itu jalan satu satunya yaitu dengan menuruti kakek. Hingga aku berjanji pada diriku sendiri suatu saat akan kembali buat kamu dan anak kita" jelas Dito yang membuatku terkejut dengan pernyataannya.
"waktu aku di luar negeri kamu susah dihubungi Nad. Bukan cuma itu, kamu menghilang dan tidak ada satupun yang bisa kuminta informasi. Wildapun tidak merespon sama sekali" ujarnya kembali.
Ya, waktu itu memang sengaja memblok informasi tentang diriku setelah menjalani pengangkatan janin dan pemulihan dari depresi.
"jadi karena itu alasan kamu meninggalkanku? Egois sekali" kataku sambil menahan perih ketika air mata sudah menggenang.
"sekarang aku kembali Nad" katanya lirih.
"kembali untuk apa?" tanyaku sarkastik.
Dito memajukan langkah dan praktis membuatku melangkah mundur. Mengetahui aku menjaga jarak, Dito tidak lagi melanjutkan langkahnya.
"untuk kalian, kamu dan anak kita. Aku akan segera melamar kamu ke Jogja, kita menikah dan hidup bersama" jelasnya yang membuatku tidak habis fikir dengan pemikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words [END] ✅
عاطفيةJatuh kedalam cinta yang kau berikan, membuatku merasa lebih dari apapun. -Nadia- #OfficeRomanceSeries #OfficeSeries © by Ayaya Pic by Pinterest Cover Pic by Canva Cover Design by Ayaya