Tap vote yaaa 🌟
Enjoy
.
.
.♏️♏️♏️
Badanku mulai merasa lebih baik, pun dengan nyeri dipergelangan kaki juga mulai mereda. Perlahan membuka mata saat cahaya matahari menyilaukan mata, dan saat kuraba sekelilingku kini berada diatas ranjang king size yang sangat nyaman.
Sebentar, dimana ini?
Ingatanku kembali pada saat terakhir ketika berada di dalam mobil bersama Pak Tama saat menyelesaikan sarapan dan dilanjut dengan minum obat. Aku tidak dapat mengingat apapun setelah pengaruh obat yang memberikan efek kantuk cukup kuat.
Dan sekarang berada di kamar apartemen yang sejak semalam kutempati. Tapi dimana Pak Tama?
Hari memasuki siang hari terlihat dari sinar matahari yang terlihat menyengat hingga memasuki celah gorden yang tersibak. Mencoba untuk berdiri dan mencari keberadaan Pak Tama ketika sayup sayup terdengar suara televisi yang berasal dari ruang tamu.
Pak Tama disana,
"kamu sudah bangun?" tanya Pak Tama yang sedang berjalan kearahku.
"masih sakit?" tanya Pak Tama kembali dan ia mencoba untuk membantuku berjalan.
"nyerinya sudah lumayan Pak, saya bisa berjalan sendiri" jawabku berusaha menolak dengan halus.
"baik, kamu makan dulu. Sudah saya siapkan dulu dan kamu bisa tunggu di meja makan" pintanya sambil berjalan menuju dapur, kemudian menyiapkan sesuatu untuk dibawa ke meja makan.
Kenapa dia baik sekali kepadaku akhir akhir ini?
"Nad? Kamu baik baik saja?" tanya Pak Tama membuyarkan lamunanku yang kini sudah berada didepanku.
Jujur aku kali ini sangat lapar, tapi entah mengapa saat ini aku ingin segera pergi dari laki laki yang kini berada didepanku. Bukan apa apa, tapi kebaikannya semakin lama membuatku luluh. Perhatian yang tidak biasa membuatku takut untuk mengartikannya.
"saya makan nanti saja Pak, maaf" tolakku kemudian melepaskan tangannya yang masih memegang lenganku.
Berjalan menuju kulkas untuk mengambil satu botol air mineral. Ketika kubuka didalam kulkas sudah terisi lengkap berbagai bahan makanan yang tertata rapi. Setelahnya kembali menuju mini bar dan duduk disalah satu stole sedangkan Pak Tama masih berdiri terdiam dengan tatapannya yang terarah kepadaku.
"harusnya kamu makan dan minum obat Nad" katanya.
"nanti akan saya minum obatnya Pak," ujarku sambil tersenyum,
"saya kembali ke kamar dulu" pungkasku kemudian berbalik menuju kamar.
"kamu menghindari saya Nad?" tanya Pak Tama yang membuat langkahku tertahan.
"benar begitu kan?" Pak Tama menekankan kembali.
Mataku menutup sekilas sebelum membuka suara untuk memberinya penjelasan. Menghembuskan nafas perlahan kemudian berbalik untuk menatapnya.
"sebelumnya maaf kalau saya sudah terlalu banyak merepotkan Bapak, tapi rasanya tidak nyaman kalau Bapak bersikap terlalu baik kepada saya" jelasku jujur.
"kenapa kalau saya baik sama kamu?" Tanya Pak Tama.
"Bapak perhatian seperti ini takutnya malah membuat saya jadi salah paham" jawabku kembali jujur.
"apa yang harus dibuat salah faham sama kamu?" tanya Pak Tama sambil melangkah mendekatiku, otomatis kakiku mundur satu langkah mengindari jarak agar kami tidak terlalu dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words [END] ✅
RomansaJatuh kedalam cinta yang kau berikan, membuatku merasa lebih dari apapun. -Nadia- #OfficeRomanceSeries #OfficeSeries © by Ayaya Pic by Pinterest Cover Pic by Canva Cover Design by Ayaya