Hallo

169 6 0
                                    


"Sudah" ucapku menatap kedua matanya yang masih mengeluarkan air mata. Dan dia hanya diam saja. Lalu ku usap airmatanya

"Sudah, jangan terus terusan bersedih. Nanti cantiknya luntur hehehe" ucapku menenangkan dia. Dan benar saja pipinya merah. Hmm lucu

"Ayo pulang" ajakku. Dia menggeleng. Kenapa?

"Aku tak mau Oppa melihatku seperti ini" ucapnya

"Mau minum?" Tawarku padanya. Mungkin saja dia haus setelah menangis tadi hahah

Dia hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Aku pun beranjak dari tempat dudukku. Ohh lupa

"Disini atau..."

"Aku disini" dia sudah tau maksudku ternyata

Aku pun pergi ke mesin minuman. Ku masukkan uang ke mesin tersebut dan keluarlah 2 minuman rasa buah.

Kenapa rasa buah. Karna ku tau keadaannya sedang sakit ditambah lagi dia habis sakit hati karna pria brengsek itu. Aku juga tak mau menyakitinya.

Aku pun kembali menghampirinya. Ku lihat dia sedang duduk menatap ke langit. Kuhampiri dia dan memberikan minuman tadi kepadanya.

"Terima kasih" lalu ia kembali menatap langit

"Kenapa kau menatap langit terus?" Tanyaku kepadanya

"Lihatlah disana ada bulan dan ada bintang. Bulan punya banyak teman yaitu bintang. Aku bingung bagaimana bisa bintang bisa sebanyak itu. Sampai sampai aku tak bisa menghitungnya" ucapnya

"Kata nenekku dulu, setiap orang yang sudah mati maka ia akan menjadi bintang dilangit" lanjutnya

"Kenapa kau percaya itu semua?" Tanyaku lagi

"Entahlah, kadang kadang aku ingin seperti bulan. Punya banyak teman yang ikut meneranginya. Memberikan sinar di bumi" ucapnya

"Teman yang selalu memberi dukungan disaat aku jatuh. Tapi itu semua tak ada bagiku. Aku ingin seseorang seperti itu" lanjutnya

"Lalu kau anggap aku apa?" Ucapku reflek. Dan dia menoleh ke arahku

"Apa maksudmu?" Tanya nya

"Kau punya banyak teman seperti itu. Contohnya aku dan anak anak bangtan yang selalu mendukung mu" ucapku dan dia hanya diam saja

"Kenapa orang yang ku sayang selalu menyakitiku?!" Ucapnya yg mulai ingin menangis

"Ada aku disini. Aku mau jadi sandaran kamu kapan saja kau butuhkan" ucapku kepadanya

"Kenapa?" Tanya nya dan aku hanya diam dan tersenyum kepadanya

"Karna aku mencintaimu" - batinku

"Minumlah setelah ini kau ku antarkan pulang??" Ucapku mengambil minuman dari tangannya dan membukakannya.

Keesokan harinya

Sengaja aku datang ke rumah Yoona. Niatku hanya ingin mengajaknya jalan saja supaya dia tidak terlarut dalam kesedihan. Kasian juga dia, bagaimana pun dia butuh seseorang disampingnya

"Kita mau kemana?" Ucap Yoona

"Maunya kemana?" Ucapku

"Terserah kamu aja" ucap Yoona

"Ke rumahku mau??" Ucapku dan dia tersenyum

Di rumahku:)

Sampai di halaman rumah. Ku hanya melihat bibi yg sedang menyiram tanaman.

"Bi, mama dimana?" Tanyaku

"Baru saja pergi dengan Tuan. Ini siapanya kamu?" Ucapnya terkekeh

"Teman bi" ucapku

Husband🔞 - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang