Jepang

96 6 0
                                    

Hari ini kita sampai di bandara Jepang. Kita juga udah dijemput sama mama papahnya Jihoon. Yah berdesakan lagi deh kaya dulu pas sama ekhem mantan.

Kita tinggal dirumahnya Jihoon. Saat kami masuk ke rumahnya kita langsung disambut sama Max anjingnya Jihoon. Jihoon langsung membawa Max kepelukan dia.

"Hei Max nampaknya kau rindu dengan daddy yaa" Max malah menjilat pipi Jihoon. Menggemaskan.

"Hei Max. Kau sekarang sudah besar" ucapku sambil mengelus tangan Max. Max mencoba bermain dengan tanganku yang dicakar cakar tapi malah geli bagiku.

Ya jihoon itu anak tunggal jadi dia kalo disini ya bakal ditinggal terus sama orang tuanya. Makanya dia dititipkan ke rumahku dan bersekolah di Korea. Awalnya sih dititipin sama Nenek. Tapi Jihoon sendiri yang minta buat tinggal di rumahku.

Aku langsung tidur di kamar yang ditunjukan sama tante Momo. Sekarang aku sedang rebahan. Dan datanglah Jihoon yang menggendong Max.

"Yoon jalan yuk. Disini tempatnya bagus bagus loh" ucap Jihoon

"Nanti aja ah. Capek tau baru aja nyampe" ucapku

"Ntar malem aja mumpung nanti malam ada pasar malam disini" ucap Jihoon yang sekarang duduk dipinggiran kasur. Max berjalan ke arahku dan mencakar cakar ekhem payudaraku.

"Max aja paham mana yang enak" ucap Jihoon

"Jihoon jangan mulai" aku menggelitiki perutnya Max dan terlihat anjing itu sedang menikmati.

Malam harinya Jihoon beneran ngajak aku ke pasar malam. Bagus juga tempatnya bener apa yang dikatakan Jihoon.

Aku dan Jihoon membeli es krim dengan banyak rasa. Ntah berapa banyak tapi ini lah yang membuatku senang.

Bahkan sampai ada yang mengira kita berdua pacaran padahal kita mah saudaraan.

Sayang sekali Jin Oppa tidak ikut begitupun dengan Papah. Karna Jin Oppa ada Ujian praktek katanya dan Papah masih ada proyek di Korea.

Sampai waktu udah menunjuk kan pukul 22.00 kami memutuskan untuk pulang.

Sampai dirumah kami mengingat kejadian yang lucu saat di pasar malam tadi. Sampai kita ketawa ketawa gitu pas masuk rumah.

"Seneng banget anak mamah" ucap mamah

"Iya mah, masa tadi kita dikira pacaran. Kan lucu padahal kita sepupuan" ucapku dan mamah ikut tertawa.

"Ya udah sekarang kalian tidur ya" ucap Mamah

"Baik mah" aku langsung masuk kedalam kamar dan tidur.

Keesokan paginya Jihoon udah rusuh dikamarku. Dia ngajakin joging.

"Yoona bangun"

"Yoon ayo joging"

"Yoona aku gabut tau"

"Yoonaa bangun atau aku cium kamu"

"Ga mau bangun nih"

"Aku cium beneran loh"

"Iya iya aku bangun. Lagian pagi pagi rusuh banget sih Hoon" aku mengucek kedua mataku.

"Ayo joging" ucap Jihoon

"Iya kamu tunggu diluar" aku mendorongnya keluar kamar dan menutup pintunya.

Aku mencuci wajahku dan berganti pakaian dan siap untuk joging. Aku keluar menghampiri Jihoon yang duduk di ruang tamu.

"Mamah, Jihoon mau joging sama Yoona" teriak Jihoon

"Jangan terlalu siang pulangnya" ucap Om Woojin

"Siyap pah" ucap Jihoon dan kita langsung lari meninggalkan rumah Jihoon. Disini kompleknya sangat asri. Dan penduduknya sangat ramah. Bahkan disini Jihoon banyak dikenal anak gadis. Sepanjang jalan dia dipanggil anak anak gadis. Negara Jepang aku kira orangnya bakal jahat jahat gitu kayak di tv tv eh ternyata malah sebaliknya.

Husband🔞 - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang