Aku terus menjauh dari Yoongi. Sampai sampai saat aku menyebrang aku tidak melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.
BRAAAKKKKK
"YOONA"
"Akhhh"
"JIMIIIIN" teriaku histeris.
Aku hanya terjatuh. Dan sekarang Jimin terkapar dengan darah yang keluar dikepalanya. Mobil yang menabraknya sudah melarikan diri. Aku berlari ke arah Jimin.
"Jimin maafin aku. Jangan pingsan dulu" aku menangis dan mengangkat kepalanya Jimin di pahaku.
"Yoona kamu ga papa kan" ucap Yoongi yang baru sampai.
"Cepat panggil ambulan sekarang juga" ucapku dan Yoongi langsung menghubungi ambulan
"Lohh Jimin kenapa dia?" Ucap Jihoon yang datang bersama dengan Jin Oppa.
"Ini semua salahku" ucapku
"Nggak ini bukan salah kamu. Kamu jangan salahin diri kamu kayak gini" ucap Yoongi memegang bahuku dan langsung aku tepis.
"Ga usah pegang pegang" ucapku jutek.
Sampai dirumah sakit. Tadi Yoongi dan Jihoon milih bolos sekolah dan Jin Oppa tetep berangkat sekolah katanya ada les buat persiapan UN.
Disini, sekarang aku ada diruangan Jimin menunggunya sadar. Kata dokter lukanya cukup serius. Andai saja aku tadi tidak lari mungkin kejadiannya ga akan seperti ini.
Mama papa Jimin sudah datang dan mereka sedang mengurus administrasinya.
Jimin mulai membuka matanya. Aku langsung tersenyum melihat nya. Begitu pun diaa. Dengan cepat aku nyuruh Jihoon buat manggil dokternya tapi ditahan oleh Jimin.
"Apa ada yang sakit?? Kepala kamu pusing ya?? Atau badan kamu ada yang sakit?" Ucapku
"Kamu kenapa khawatir gitu sih" ucap Jimin ehh dia malah ketawa kan ambyar mana tuh matanya ilang pas ketawa:v
"Ya kan kamu kayak gini gara gara aku" ucapku
"Siapa bilang karna kamu. Itu karna mobilnya tadi gak hati hati. Aakhh" Jimin tiba tiba merasa kesakitan.
"Jimin kamu ga papa kan?" Ucapku
"A-aku m-mau ng...ngomong... sa..ma.."
"Ya udah ngomong aja. Kamu mau ngomong apa?" Potongku cepat.
"A--a--ku ...su..su..ka..sa..ma kamu. Gi.. gimana" ucap Jimin terbata bata. Aku terdiam masih mencerna apa yang Jimin katakan.
"Jimin aku panggilin dokter yaa" ucapku tapi tangannya berusaha menarik tanganku tanda dia tak mau. Tiba tiba Jimin pingsan ga sadarkan diri.
"Jimin... bangun.. Jimin. JIHOON Jimin pingsan" teriakku. Iyalah teriak karna Jihoon sama Yoongi menunggu diluar dan sekarang mereka berdua langsung masuk.
Yoongi langsung memeriksa denyut nadi Jimin. Setelah itu dia menatap kami dengan wajah yang sulit ditebak.
"Gimana Yoon" ucap Jihoon
"Jimin udah ga ada" seketika tangisku langsung pecah. Jihoon menarikku kedalam pelukan dia.
Dokter pun datang bersama dengan kedua orang tua Jimin. Dokter itu memeriksa keadaan Jimin. Kedua orang tua Jimin menatapku.
Dokter itu menarik selimut yang dipakai Jimin sampai menutupi seluruh tubuh Jimin. Seketika mamanya Jimin nangis dipelukan papanya Jimin.
Sore harinya Jimin langsung dimakamkan. Semuanya terlihat sedih atas kepergian Jimin. Ini sangat tiba tiba bahkan tidak direncana. Anak anak bangtan pun masih memakai seragam sekolah. Karna jam sekolah itu sampai jam 15.30 sekarang sudah jam 16.00.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband🔞 - MYG
Random"Aku akan selalu jadi sandaran kamu. Aku akan selalu ada saat kau butuhkan" "Kenapa kau mau jadi sandaranku" "Karna aku mencintaimu" @yesslin_awrll