Ga jadi

70 6 0
                                    

"Oke kalian yang memaksaku untuk melakukannya" ucapku mulai melangkah kebelakang tubuhku mulai oleng kebelakang. Dan sebuah tangan memegang tanganku dan menariknya hingga aku mendarat di dadanya.

"Yoona" ucap Yoongi dan Kai

"Jangan nekat, masih ada orang yang sayang padamu" ucap orang itu--Winwin.

"Tidak ada orang yang sayang padaku" ucapku tapi Winwin malah memelukku. Ini maksudnya apa.

"Kenapa kau bilang seperti itu. Banyak orang yang sayang padamu" ucap Winwin

"Jangan bohong padaku, kamu bilang seperti itu hanya ingin membuatku tenang saja" ucapku mulai menangis. Lalu Winwin mulai merubah posisinya menjadi menghadap ke arah Yoongi dan Kai berdiri tapi dia masih memelukku.

"Kalian seharusnya bisa berfikir dewasa bukan seperti ini. Kalian punya otak ga sih. Kalian itu sudah besar tapi kalian malah seperti anak kecil. Kalau kalian ingin bersaing, bersainglah dengan cara sehat bukan berkelahi. Puas kalian, apa yang kalian dapat dari berkelahi. Kalah jadi abu menang jadi arang . Bodoh kalian berdua" ucap Winwin lalu membawaku meninggalkan mereka berdua yang masih diam mematung.

Winwin membawaku ke taman belakang sekolah. Dia mengusap air mataku yang terus keluar.

"Udah dong jangan nangis lagi, hidung kamu sampe merah tuh" ucap Winwin

"Kamu kenapa sih tadi ga biarin aku mati aja" ucapku

"Jangan bicara seperti itu. Kalo ada masalah itu harus diselesein. Bukan malah berusaha bunuh diri kayak tadi. Sama aja kamu putus asa" ucap Winwin

"Aku hanya ingin membuat mereka sadar" ucapku

"Tapi ga gitu caranya" ucap Winwin. Apa yang dikatakan Winwin memang ada benarnya. Aku hampir saja mengakhiri hidupku dan hampir aja aku putus asa. Bahkan aku tak memikirkan bagaimana nanti orang tuaku ketika aku sudah terbujur kaku dan tak bernyawa.

"Yoona" itu suara Yoongi

"Mungkin kalian butuh waktu berdua untuk menyelesaikan masalah kalian" ucap Winwin lalu berdiri tapi aku menarik tangannya agar dia duduk kembali.

"Jangan kemana mana" ucapku

"Yoona maafin aku" ucap Yoongi tapi aku hanya diam dan sekarang Yoongi jongkok di depanku.

"Maafin aku yang selalu kasar padamu. Maafin aku yang tak bisa menjagamu. Maafin aku yang selalu membuatmu menangis. Maafin aku yang...." aku menempelkan jari telunjukku pada bibirnya.

"Jangan diterusin aku udah maafin kamu" ucapku tersenyum padanya.

"Kau sudah memaafkanku" ucap Yoongi dan aku mengangguk lalu dia memelukku. Winwin yang melihat pun ikut tersenyum.

"Tapi kita putus" ucapku membuat Yoongi melepas pelukannya dan menatapku.

"Aku ga mau putus sama kamu" ucap Yoongi

"Dengan sikap kamu yang tempramental seperti itu" ucapku

"Yoon, jangan tergesa gesa mengambil keputusan. Pikir dulu baik baik" ucap Winwin

"Keputusanku sudah bulat" ucapku

"Yoona aku ga mau putus sama kamu. Aku tau aku salah tapi aku sayang sama kamu. Beri aku kesempatan buat ngerubah semuanya" ucap Yoongi

"Ya udah ga jadi karna aku juga masih sayang sama kamu" ucapku lalu tersenyum pada Yoongi dan memeluknya.

"Dasar ya bisa aja bikin orang jantungan" ucap Winwin

"Siapa yang ngajarin?" Ucap Yoongi

"Min Yoongi" ucapku dengan keras lalu Yoongi membalas pelukanku dengan posesif.

Husband🔞 - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang