Bab 23: Pillow Talk 2

92.9K 10.5K 366
                                    

Sudah hampir tiba waktunya bagi Ares dan para pengikutnya untuk kembali ke Olympus. Jill tidak terlalu paham akan apa yang sedang dikerjakan oleh Ares dan para orangnya di Istana. Kendati Ares kerap menunjukkan sikap santai dan buang-buang waktu seperti berburu dan semacamnya—Alastair, para titan dan para demigod selalu bersikeras kalau mereka banyak pekerjaan.

Secara tanpa sengaja Jill dapat menerka tentang pekerjaan macam apa yang dilakukan oleh Ares. Alastair dan Medeia—demigod wanita anak hasil perkawinan tidak sah antara dewa matahari dan manusia—suatu hari pernah menceritakan secara sekilas pada Jill tentang yang mereka kerjakan.

Ares memiliki sebuah laboratorium rahasia dimana dia dan sekitar selusin titan bekerja membuat aneka senjata. Para titan adalah makhluk-makhluk serupa dengan Ares dan Apollo. Mereka berasal dari tempat yang sama dengan Ares, namun mereka tidak memiliki posisi ataupun gelar dewa seperti Ares. Tidak semua Titan dapat menjadi Dewa. Kaum titan yang berkedudukan rendah itu jumlahnya tidak sedikit dan mereka menyebar di muka Bumi, dan cukup banyak di antaranya yang bekerja pada Zeus dan dua belas Dewa Olympus lainnya.

Dewa Olympus generasi muda terdiri dari Zeus dan para kerabatnya serta anak-anaknya. Sebelumnya ada Titan lain yang berkuasa seperti Kronos dan Gaia kemudian dijatuhkan oleh Zeus yang merupakan anak mereka sendiri. Aphrodite dan Zeus termasuk Dewa dan Dewi generasi pertama yang lahir dari para Titan. Ares, Apollo dan Athena adalah contoh dari beberapa Dewa generasi muda yang lahir dari perkawinan Dewa-dewa seperti Zeus.

Kabarnya Hephaestus sendiri, sang dewa gunung berapi dan pandai besi juga ikut berbagi ilmu dan teknologinya di Laboratorium itu. Walaupun jelas dia membenci Ares karena perselingkuhan abadinya dengan istrinya Aphrodite. Alastair berkata Dewa Pandai Besi itu tidak pernah mau lagi menempa senjata, tombak atau pedang apapun untuk Ares.

Namun karena Zeus yang memberi perintah, dua bersaudara itu tetap bekerja dalam senyap. Membuat senjata atau apapun itu yang entah akan digunakan untuk apa.

Para Dewa tidak mau langsung terlibat dalam peperangan manusia. Mereka sangat pelit berbagi teknologi, entah karena alasan apa. Namun Jill kerap menyaksikan para demigod Ares berlatih dengan senjata-senjata canggih. Lalu untuk alasan apa senjata-senjata itu diciptakan?

"Portia, apa yang kamu pikirkan?" Ares memeluk Jill dari belakang sambil berbisik di telinganya. Segala intimasi yang ditunjukkan Ares terhadap dirinya membuat Jill merasa tubuhnya menjadi panas. Jill mengutuk segala minuman keras yang dia minum di malam sebelumnya, karena itu semua dia menjadi lepas kontrol.

Jill baru saja terbangun setelah tidur nyenyak kurang dari empat jam. Namun dia merasa segar dan tidak sakit kepala seperti habis mabuk. Dia mendengar para demigod Ares berbincang di luar kamarnya dengan sedikit riuh. Membicarakan tentang gudang senjata Ares atau semacamnya. Kebisingan itu membuatnya terbangun. Seperti di Istana Ares, para penghuninya terbiasa bangun sebelum fajar.

Ares pun bercerita betapa dia menjadi liar dan menari tidak beraturan lalu berinisiatif sendiri mencium bibir suaminya. Jill mengingat semua kejadian itu dengan jelas sekarang ketika pengaruh alkohol mulai meninggalkan dirinya. Dan dia sangat malu. Bisa-bisanya dia melakukan itu di depan umum! Sekarang semua orang mungkin menganggapnya perempuan genit semacam Melody.

Jill berdehem. Merasa sedikit bersalah karena telah menyebut Melody sebagai perempuan genit dalam hatinya. Tapi memang seharusnya wanita tidak senekat itu. Apalagi dia seorang putri, seharusnya dia bersikap tenang dan anggun menunggu di kamarnya sampai suaminya sendiri mendatanginya.

"Ares aku mabuk, seharusnya aku tidak melakukan itu semua." Sesal Jill sambil menggelengkan kepala dan menutup wajahnya. Ares tidak peduli, dia menganggap Jill sangat menarik dengan segala kepolosan dan godaan yang tidak dia sengaja.

The Bride Of OlympusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang