"Berapa lama lagi kita harus melakukan ini? Kalian sudah membunuh lima serigala gunung, satu Cyclops dan seekor ular raksasa. Apa kalian berencana untuk melenyapkan populasi monster Olympus?" Jill berujar tidak sabar kepada para ksatria di sekitarnya.
Sudah hampir empat hari mereka berkemah di hutan dan tampaknya mereka masih belum puas memburu monster. Jill membayangkan kalau ini terjadi di masa dia hidup para ksatria itu mungkin akan dikejar para ranger hutan dan ditangkap atas tuduhan melanggar undang-undang konservasi hutan atau semacamnya. Yang mereka lakukan ini bisa dianggap eksploitasi satwa liar.
Kemudian Ares sebagai atasan mereka akan diperlakukan seperti semacam bos kapitalis rakus yang berkonspirasi menentang WWF atau Greenpeace. Di masa depan para korporasi penjahat lingkungan kerap dirundung oleh organisasi pelindung alam seperti Greenpeace.
Dalam tingkat yang lebih ekstrim Jill pernah menonton acara berjudul Whale Wars di Animal Planet. Tentang sekelompok orang yang disebut teroris pencinta paus dan lautan. Mereka punya kapal canggih hasil donasi para masyarakat pencinta alam. Mereka berada di garis depan dan berkonfrontasi langsung melawan kapal-kapal Jepang penangkap ikan paus.
Jill jadi berpikir, mengingat aktifitas perburuan monster ini telah dilakukan secara rutin dan masif dan dianggap sebagai salah satu budaya di Istana Ares, wajar saja di masa depan manusia tidak lagi bisa menemui makhluk-makhluk mitologi seperti Cyclops dan semacamnya. Mereka mungkin akan punah sekitar seribu tahun lagi akibat perburuan yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan para ksatria Ares.
"Kita belum mendapatkan monster yang cukup besar dan kuat. Lagipula masih ada batas waktu sampai bulan purnama sekitar empat hari lagi," Moses menanggapi.
"Apa kalian tidak berpikir kalau para monster itu juga harus bereproduksi dan melahirkan monster-monster baru agar populasi mereka tetap terjaga? bagaimana kalau semua monster itu punah? dan anak cucu kalian tidak bisa melihat mereka lagi?" Jill berargumen.
"Bukankah itu hal yang bagus Putri Sparta? monster-monster sebaiknya menghilang agar para Titan dan Manusia bisa hidup damai," Moses menanggapi bingung.
"Well ... yah kalian tidak akan mengerti. Tapi mungkin kalian akan menyesal nanti ketika para monster ini punah dan ekosistem alam terganggu," ujar Jill mulai gugup.
"Para monster ini tidak secara alamiah lahir di Bumi, Mereka diciptakan untuk menjaga Olympus dan memburu manusia." Alastair memberitahu Jill.
"Benarkah? orang kurang kerjaan macam apa yang menciptakan monster yang bisa membunuh penciptanya?" Jill merasa bingung.
"Ssst ... hati-hati dengan kata-kata Anda, Putri Sparta. Kalau Dewa itu mendengar mungkin dia akan marah." Attica menasehati.
"Putri Sparta, Apakah Anda mungkin sudah lelah dan ingin kembali ke singgasana empuk Anda?" Diana berbicara seperti biasa dengan nada merendahkan Jill.
"Oh ya, aku rindu kembali ke Istanaku. Biasanya aku sekarang sedang bersantai bersama Ares dan minum bersamanya. Kemudian dia bercerita padaku dan merayuku... lalu ..." Jill menanggapi dengan nada dramatis.
"Hentikan, Putri Sparta! Kau membuatku merasa geli! Dewa Ares tidak seperti itu!" Diana tampak kesal sambil memegangi lengannya merasa merinding. Jill tertawa puas. Diana selalu usil pada Jill selama perjalanan.
Diana sangat mengagumi maskulinitas Ares, sikap dingin dan gestur misteriusnya. Wanita itu tampak terganggu dengan keberadaan Jill yang seakan mengingatkannya kalau Ares juga adalah laki-laki dengan sifat manusiawinya. Dia benci kalau Jill membahas Ares dari sudut pandang yang berbeda darinya. Imej Ares yang tangguh, kejam dan sempurna mulai rontok satu persatu.
"Dewa Ares tidak pernah merayu wanita seperti itu. Dia meniduri gadis lalu mencampakkannya ketika sudah bosan!" Diana masih tidak terima.
"Oh ya ampun, Diana! Kehidupan macam apa yang kamu lalui di Pulau Amazon? Bukannya kamu juga perempuan? tidak ada perempuan yang menganggap perlakuan seperti itu adalah hal yang keren!" Jill membalas.
"Tidak seperti itu, Putri Sparta, memang ada kalangan dari kami yang menganggap Ares simbol kekuatan dan ketangguhan. Romansa adalah hal yang kami kesampingkan. Tapi mayoritas dari kami kenyataannya tahu kalau Ares tidak melulu brutal dan penyuka pertempuran," Attica yang juga seorang Amazon melakukan klarifikasi.
"Jadi banyak ksatria Amazon yang menganggap interaksi Ares dengan perempuan hanya sebatas hubungan fisik?" Jill merasa sedikit tidak nyaman membahasnya. Karena faktanya dia adalah istri sekaligus kekasih Ares yang sekarang.
"Ya, kebanyakan dari kami berpikir seperti itu, sebagaimana laki-laki lainnya, Ares juga punya kebutuhan biologis. Faktanya selain Aphrodite, Anda adalah satu-satunya kekasih Ares yang pernah kutemui. Kami pikir Ares memang tidak suka menjalin hubungan serius dengan wanita." Attica menjawab kalem.
"Apa kau tahu kalau Ares kerap memberi hadiah pada para kekasihnya dulu?" Jill bertanya lagi.
"Apa maksud Anda?"
"Aku pernah bertemu Dewa Apollo. dia bercerita kalau Ares dan Apollo adalah para pria perayu yang kerap bertualang cinta. Apollo bercerita banyak hal tentang Ares."
"Hahaha tidak, pasti Anda salah mendengar, Ares adalah Dewa yang serius dan tidak melakukan hal-hal seperti itu," bantah Attica.
"Kenapa para perempuan Amazon ini berusaha keras mengingkari kenyataan kalau Ares juga adalah pribadi humanis dan bisa bersikap romantis? Apa mereka sungguh menganggap Ares sebagai Dewa Perang brutal dan tidak butuh percintaan?" Jill berpikir merasa bingung.
"Aku boleh bertanya?" kata Jill pada Attica.
"Ya?"
"Apakah para ksatria Amazon menikah dan melahirkan anak? Apakah di antara kalian ada yang pernah merasakan ketertarikan seksual terhadap Ares?" Jill bertanya hati-hati. Dia sungguh ingin tahu isi pikiran para pejuang Amazon yang unik itu. Ares adalah sosok Dewa yang luar biasa tampan dengan feromon yang sulit dielakkan wanita manapun. Bagaimanapun secara biologis, fisik dan genetik pada perempuan Amazon itu adalah wanita.
"Oh ya ampun putri sparta! Anda sudah melewati batas!" Diana tampak murka.
"Alastair! Semuanya! Kemarilah!" Jill dan yang lainnya menengok ke arah Medeia dan Arthur yang baru saja kembali dari bukit. Mereka tadi memantau dan mencari jejak monster untuk mereka buru.
"Sepertinya kami menemukan jejak monster di dekat sini. Siapkan senjata dan anak panah kalian. Kita akan pulang sebentar lagi dengan membawa kepala Grifin untuk Ares," kata Arthur tampak bersemangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Of Olympus
FantasyJiwa seorang aktris di era modern, terjebak di dalam tubuh Putri Sparta dan dinikahkan dengan Ares, Dewa Perang Yunani yang terkenal kejam. * * * Jill Adelaide adalah aktris populer dengan kehidupan sempurna. Dikarenakan sebuah ritual misterius yang...