"Menunduk, Putri Sparta!" Alastair berseru. Jill langsung melakukan apa yang dimintanya. Jill seketika merasa merinding tatkala menyaksikan pedang Alastair melesat cepat hanya beberapa inci di atas kepalanya. Alastair membunuh sesuatu yang tampak seperti ular besar. Demigod itu lalu mencengkram kepala ular yang sudah dia tebas dengan tangan kirinya dan memamerkannya.
"Anaconda, mereka bisa menyerang dengan cepat. Anda harus perhatikan langkah Anda, Putri Sparta," Alastair memperingatkan.
Saat ini mereka sedang melalui dataran dengan tanah berkontur rawa. Jill sama sekali tidak menyadari kalau ular itu akan menyerangnya. Anaconda hewan yang banyak berkeliaran di hutan, apalagi daerah rawa dan sungai. Tapi ukurannya terlalu besar. Jill menebak ular itu mungkin sanggup menelan seekor kerbau bulat-bulat.
"Anda manusia, semua monster di sini akan langsung mengincar Anda. Tetaplah di dekat kami dan jangan membuat masalah." Seorang ksatria amazon berkomentar. Kalau tidak salah namanya Diana, salah satu ksatria unggulan yang dimiliki amazon. Dia tampaknya tidak terlalu suka akan keberadaan Jill dan terang-terangan menunjukkannya.
"Maafkan saya nona Diana," Jill menundukkan kepala. Memang tadi Jill dan kudanya Raven menjauh sesaat dari rombongannya karena tertarik pada sebuah tebing yang tampak sengaja diukir rapi. Jill merasa takjub karena pola simetris batuan tebing itu tampaknya tercipta secara alamiah.
Jill lalu menyaksikan beberapa teman serombongannya yaitu Medeia si demigod, Arthur dan Moses yang seorang ksatria Titan baru saja melakukan pertunjukan mendebarkan. Mereka bekerja sama membunuh seekor serigala gunung berukuran besar. Jill pernah menonton acara discovery channel atau semacamnya dan dia yakin tidak ada serigala seukuran beruang grizzly yang hidup di muka Bumi.
"Para monster ini terus menerus muncul di sekitar kita," Attica, ksatria Amazon lainnya berkomentar.
"Itu karena ada manusia bersama kita," Diana menanggapi sedikit sinis.
"Itu bagus kan? kita tidak perlu berburu lama-lama dan perjalanan kita kali ini tidak membosankan seperti biasanya," Medeia berkomentar sambil mengayun-ayunkan pedang tajamnya untuk menyingkirkan darah serigala.
"Jangan sombong begitu, Medeia. Butuh dua orang dari kita untuk membunuh satu ekor. Jangan lupa kalau para serigala berburu dengan berkelompok. Pasti ada yang lain di dekat sini." Arthur si Titan mengingatkan.
"Maaf kalau keberadaanku malah membahayakan kalian." Jill merasa bersalah.
Sudah hampir delapan jam berlalu sejak kontes berburu dimulai dan mereka memasuki hutan Olympus yang berbahaya.
"Tidak, Putri Sparta. Anda justru akan membantu kami untuk menemukan monster terkuat. Acara berburu ini akan segera usai dan kelompok kita akan menjadi pemenang," kata Medeia menyemangati.
"Oh well, tapi aku bahkan belum mengayunkan pedangku satu kali pun. Aku merasa tidak berguna di sini." Jill merasa rendah diri. Dia menyesali kepercayaan dirinya yang melimpah ruah beberapa jam yang lalu. Hutan Olympus memang tempat yang sangat berbahaya bagi manusia sepertinya. Monster-monster itu muncul bertubi-tubi secara khusus untuk menyerangnya.
"Kalau Anda tahu seperti itu seharusnya Anda tidak perlu ikut. Anda cukup duduk manis di singgasana Anda," Diana menyindir lagi.
"Cukup, Diana! walaupun dia manusia, dia adalah Ratumu. Kita para ksatria Amazon mengabdi pada Ares dan itu termasuk istrinya," sergah Attica.
"Diana ada benarnya. Aku sangat keras kepala memaksa ikut kontes ini. Maafkan aku. Aku berharap kalian masih mau melindungiku. Aku membutuhkan kalian agar bisa melalui kontes berburu ini dan pulang dengan selamat," Jill menjelaskan keinginannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Of Olympus
FantasyJiwa seorang aktris di era modern, terjebak di dalam tubuh Putri Sparta dan dinikahkan dengan Ares, Dewa Perang Yunani yang terkenal kejam. * * * Jill Adelaide adalah aktris populer dengan kehidupan sempurna. Dikarenakan sebuah ritual misterius yang...