Vote terlebih dahulu sebelum membaca:)
...
"KAKAK!!!" Teriakan kedua gadis yang cetar membahana pun terdengar memekik di area tempat pelatih academy.
Mereka berdua adalah Aeera dan Beril. Kedua gadis yang berteriak dengan suaranya yang sangat kencang, sedangkan yang di panggil "kakak" itu hanya tersenyum polos menatap kedua gadis didepannya.
"Hai adik." Sapanya masih dengan senyum polos. Aeera, tanpa kata lagi dia menerjang seseorang yang dia panggil kakak. Dia Alexander Farrarezi, kakak kandung dari Aeera, sudah lama mereka tidak bertemu karena berbeda tempat tinggal. Sedangkan Beril? Dia masih setia dengan tatapannya yang menatap Alex, jelas dari sorot matanya banyak kerinduan yang terpancar disana.
Aeera melepaskan pelukannya terhadap sang kakak, lalu menatap Alex tajam. "Kenapa kau mengarahkan anak panah mu kepada sahabatku?" Aeera bertanya dengan penuh penekanan menatap sang kakak.
Alex mengerutkan dahinya bingung, sahabat? Pasalnya dia mengarahkan anak pahanya itu ke arah Beril atau mungkin Beril dan Aeera bersahabat? Pikir Alex.
Sedetik kemudian...
"Bwaahahahahaha, kau bersahabat dengan Queen Aeera?" Tawa Alex pecah saat menyadari sesuatu dari ucapan adik kecilnya.
"Teman bukan sahabat!" Ucap Beril penuh penekanan, ucapan Beril menghentikan tawa Alex dan di gantikan dengan kekehan kecil.
"Yayaya, aku terserah apa katamu Queen," Jawab Alex malas.
"Tunggu kalian sudah saling mengenal?!" Teriak Ralis.
Alex terkekeh kembali. "Tentu kami saling mengenal Ralis, bahkan kakakmu saja mengenal Queenku." Ucap Alex santai.
" Apa?! Kakakku? Kak Defan dong?!" Pekik Ralis kencang.
Alex menganggukkan kepalanya dengan wajah tanpa dosa, oh... Jangan lupakan dengan senyuman manisnya itu.
"Ekhem."
Deheman Mr. Vando menyadarkan mereka yang sedang asik ribut, "sudah selesai berbincang nya?" Tanya Mr. Vando tenang, berbeda dengan tatapan matanya yang begitu tajam.
"Ehehehe, maaf Mr. Vando. Kita sudah selesai kok. Hehehe." Cengir Ralis.
"Bagus." Ucap Mr. Vando. "Baik kalau begitu, kalain bisa beristirahat dan sampai jumpa kembali diakhir pekan." Lanjutnya kepada seluruh murid kelas Beril.
"Baik Mr." Kor semuanya dan kemudian satu-persatu pun meninggal tempat pelatihan.
👑👑👑
"Bisa jelaskan semua ini?" Tanya Aeera penuh penekanan. Oh, sungguh dia hanya berharap bahwa yang ia pikirkan memang betul adanya.
Alex terkekeh kemudian memakan makanan yang ada di meja kantin, yaps. Kini mereka semua ada di kantin.
Melihat sekelilingnya dengan santai, Alex terus makan dengan santai. Sudah biasa baginya ditatap seperti itu.
"Ihs, kakak ayo jelasin." Rengekkan yang berasal dari Aeera membuatnya ingin sekali tertawa terbahak-bahak namun ia urungkan, mengingat jika saat ini dia berada di kantin academy yang menuh dengan murid-murid academy.
"Nanti saja ya adik kecil, kakakmu ini akan kembali ke istana untuk bertemu dengan istri tercinta terlebih dahulu." Ucap Alex dengan senyuman tidak lama kemudian dia hilang seperti angin. Sementara Aeera sendiri, dia sudah mengucapkan sumpah serapah kepada kakak satu-satunya itu.
👑👑👑
Beberapa hari berlalu, Alex pun tidak pernah terlihat di Academy. Hal ini membuat Aeera kesal, dan berhubung beberapa hari Witch Academy dihentikan pembelajaran karena suatu hal yang hanya di ketahui oleh para guru di Academy. Membuat para pengeran dan putri dari keenam kerajaan berniat ingin mengajak Beril untuk bermain ke kerajaan mereka tak terkecuali Arya, sang pangeran berhati dingin itu terlihat bersemangat untuk mengajak Beril untuk mengajaknya ke kerajaan Lavanta. Terlebih sangat wolfnya Max yang sangat bersemangat dan berteriak di pikiran Arya.
Dan pagi ini mereka sudah berjalan menuju kerajaan Michael, tempat tinggal sang putri penyihir yang tak lain adalah Ralis. Karena kerajaan Michael adalah kerajaan terdekat dengan academy.
Mereka memutuskan untuk berjalan kaki karena permintaan Ralis dan Leni yang ingin berjalan-jalan kepasar yang akan mereka lewati setiap ingin ke kerajaan ataupun academy.
"Beril apa yang kau bawa di tas mu?" Tanya Ralis pada Beril yang sedang berkemas.
"Hanya jubahku dan beberapa barang." Jawab Beril datar.
"Jubah? Untuk apa?"
"..." Beril diam, tidak menjawab pertanyaan Ralis dan terus mengemasi barangnya lalu kemudian berlalu ke kamar untuk mengambil barang yang tertinggal.
"Eh? Dia meninggalkan 'ku?" gumam Ralis menatap Beril yang sudah menghilang.
👑👑👑
Leni dan Ralis begitu bersemangat berjalan kesana-kemari untuk membeli makanan yang terlihat lezat oleh mereka berdua. Kedua putri itu seakan tidak perduli dengan status mereka yang seorang putri kerajaan.
Sedangkan Beril, Aeera, dan keempat pangeran berjalan dengan santai mengamati kedunya. Sesekali juga mereka membeli barang atau makanan yang menarik perhatian mereka, kecuali Baril yang memang tidak tertarik dengan sekitarnya dan hanya memakan apel di tangannya.
Hingga sesuatu menarik perhatian Beril, sebuah jarum perak yang sangat indah. Jarum perak itu terlihat biasa namun jika dilihat kembali dengan teliti, jarum perak itu seperti memiliki keistimewaan sendiri.
"Tuan, berapa harga jarum perak itu?" Tanya Beril pada sang penjaga toko.
"200 koin emas nona," jawab sang penjaga toko. "Jamun perak ini memiliki keistimewaan nona, membuatnya memiliki harga yang mahal." Lanjut sang penjaga toko cepat karena gugup melihat tatapan Beril yang menajam.
"Hm, baiklah." Beril pun membayar nya, lagi pula dia tidak pernah mempermasalahkan harga karena dia membayar dengan uang yang di berikan oleh Mr. Jo sewaktu di academy.
"Hei Beril, mari kita lanjutkan perjalanan sebelum petang." Suara Viko terdengar, Beril pun mengangguk dan mereka pun melanjutkan perjalanan.
....
Vote, komen, dan follow jangan lupa. 🤣
Nanti malem aku up date lagi yeyy...16 April 2020
#dirumahaja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Crytalina
FantasyTentang seorang putri dari Kerajaan Crystal yang diramalkan akan mengalahkan raja kegelapan di masa depan yang ingin menguasai dunia, sampai berita itu terdengar oleh raja kegelapan yang berniat membunuh putri tersebut agar ia dapat kekal dan abadi...