🌿🌿
Usia 20. Satu tahun telah dilewati sebagai mahasiswa. Saat itu dia mendapat tugas praktik memeriksa tensi darah. Setidaknya, dia harus mengumpulkan paling sedikit 20 orang.
"Permisi, kakak-kakak?"
Ragu, tidak percaya diri. Tapi, berusaha memberanikan diri. Gadis lugu itu mendekati dan menyapa sekumpulan mahasiswa yang tengah duduk bergurau di dekat taman.
"S-saya Jang Rae Na dari bidang keperawatan. Bolehkah saya memeriksa tensi darah kakak semua? Saya mendapat tugas dari dosen"
Jujur, tangan Rae Na sudah bergetar. Dia semakin jauh tegang dan tidak percaya diri ditatap sedemikian rupa oleh mereka.
"Ya, silakan" jawab salah satunya.
Rae Na melakukan tugasnya. Bertanya nama dan mencatatnya dalam bukunya. Giliran pria terakhir. Meraih lengan pria itu. Lalu, melakukan langkah yang sama dengan sebelumnya.
"Siapa nama kakak?"
"Min Yoongi" singkat dan jelas.
Mencatatnya dan segera pamit. "Terimakasih sudah membantu. Saya permisi"
Segera berjalan menjauh. Lalu, berlari kecil agar cepat menghilangkan rasa tegangnya.
Pertemuan pertama yang tidak berkesan.
Sepeninggalan mahasiswa keperawatan itu, datang mahasiswa lain menghampiri mereka. Soohyeon, nama gadis itu. Hampir semua teman Yoongi mengenalnya.
"Pacarmu"
Salah satunya menggoda pria bernama Yoongi itu.
"Kami tidak punya hubungan seperti itu"
~
Kurang lebih dua minggu, keduanya kembali dipertemukan. Kini, halte bus menjadi lokasi kejadian. Sama, tidak ada kesan.
"Menunggu bus?"
Menoleh, ada kakak senior menghampiri. Sedikit tersenyum canggung. Lalu, menjawab. "Tidak. Menunggu teman"
"Laki-laki?"
"Perempuan"
"Mau ke mana?"
"Mau pulang"
"Tinggal di mana?"
"Di asrama"
Ya, Rae Na menyebutnya asrama saat itu. Karena banyak mahasiswa dari luar kota tinggal di sana. Seperti kebanyakan orang menyebutnya.
"RAE NA!"
Dari seberang jalan, temannya memanggil. Rae Na bangkit dari duduk, tersenyum menyambut temannya yang menyeberang.
"Sudah lama?"
"Belum juga. Ayo!"
Menoleh pada kakak kelas. Lalu, pamit untuk pergi. "Kakak kelas, aku pergi dulu"
Dijawab deheman. Kedua gadis itu segera melangkah. Samar-samar Yoongi masih mendengar percakapan mereka.
"Maaf, kau jadi lama menunggu"
"Tidak masalah. Jadi, kau dapat bahannya?"
"Ya, kita bisa langsung mengerjakannya nanti"
"Yoongi!"
Menoleh, didapati orang yang disukainya sudah berdiri di dekatnya.
"Ayo pulang"
"Ya"
"Bagaimana kalau jalan-jalan dulu?"
"Tidak masalah"
Keduanya menyusuri jalan kota yang ramai. Hingga melihat sebuah toko aksesoris di depannya.
"Ayo masuk!" Ajak gadis itu.
Melihat-lihat barang yang ada di sana. Sampai menemukan gelang hitam dengan bintik putih sebagai variasi juga bandul berbentuk menara eifel.
"Kau mau membeli itu?"
"Ya. Ini unik menurutku. Bagaimana menurutmu?"
"Mungkin tidak cocok di tanganmu"
"Kenapa begitu? Aku suka gelang ini. Ada Menara Eifelnya"
"Memang kenapa?"
Gadis itu tersenyum menatap gelang di tangannya. "Suatu saat aku ingin ke sana. Katanya di sana adalah salah satu tempat romantis" Soohyeon menatap Yoongi. "Ayo, ke sana bersama"
Yoongi sedikit tersenyum mendengar penawaran dari gadis di sampingnya. "Baiklah, aku akan ikut"
Soohyeon tersenyum. "Ayo, bayar!"
Keluar dari toko, gadis itu langsung mencoba gelangnya. Tangannya digerakkan untuk mencocokkan dengan gelangnya. Sementara, Yoongi hanya memperhatikan tingkah gadis itu.
"Ini kau pakai saja. Ternyata tidak cocok di tanganku" melepas gelang. Lalu, meraih pergelangan tangan kiri Yoongi. Kemudian, memakaikannya di sana. "Sudah. Ini cocok untukmu"
Yoongi tersenyum.
"Atau kau mau membuangnya?"
"Tidak akan ku buang. Aku akan memakainya"
"Benarkah? Tapi, ini gelang murahan"
"Tidak masalah"
Tersenyum senang. Keduanya terus menyusuri jalan untuk pulang.
Pertemuan ketiganya, saat mereka ada di perpustakaan. Yoongi yang mencari buku untuk referensi ujian kelulusannya. Sementara, Rae Na mencari buku untuk mengerjakan tugas dari dosen.
Rae Na bergumam pelan mencari buku yang dia inginkan. "Buku pedoman keperawatan di mana, ya?"
Tiba-tiba ada yang menjawab dari belakangnya. "Bagian tengah, sebelah kanan"
Sontak, Rae Na berbalik. Ada kakak kelas tengah membuka tiap lembar halaman buku yang dipegangnya.
"K-kakak kelas? Terimakasih"
"Kau bisa memanggilku kakak jika mau. Tidak perlu kakak kelas"
"Ah, Tapi?"
"Aku hanya bilang, jika kau mau. Aku pergi. Buku ada di rak nomor dua dari atas. Jika tidak sampai, mintalah bantuan"
"Y-ya. Aku mengerti. Sekali lagi terimakasih"
Sepergian kakak kelasnya, Rae Na tersenyum. Merasa tersipu dengan perhatian kakak kelasnya yang mungkin saat itu hanya kebetulan. Ah, mungkin ini awal pertama ada rasa berbeda di hatinya. Rae Na merasa suka dengan pria itu.
Lalu, bagaimana dengan Yoongi?
Pria Min itu masih sama. Tetap menaruh hati pada temannya. Gadis cantik dengan pipi agak tembam dari jurusan hukum. Hanya saja, setiap dia melihat gadis itu, ada dorongan dari dirinya untuk menyapa.
Bersambung®®
Segini dulu flashbacknya.
Ada yg pengen tau gimana yoonrae jadian?
Kalo ada besok dibuatkan, nyusul.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE, GIVE ME... / END
Random"Tapi, itu dulu. Saat usiaku masih 22tahun dan dia 25tahun" 1st book in this year Sunday, Jan. 26th 2020 - Wednesday, Apr. 08th 2020 Lavyu Ryeozka