P-25

2.6K 305 63
                                    

Masih flashback dan panjang.




🌿🌿








Semua berjalan baik, tanpa rasa curiga. Bertemu dan bercanda layaknya pasangan pada umumnya. Hubungan mereka masih terasa manis dan menyenangkan.

Sementara, hari ini adalah hari pertama Yoongi bekerja. Suatu kebetulan, dia bertemu teman satu kelasnya di universitas dulu.

"Oh, Yoongi? Jadi kau masuk ke sini juga?"

"Ya"

Ya, ini awal pertemanan Yoongi dan Hoseok bermula. Hingga waktu-waktu berlalu pertemanan mereka semakin dekat. Hoseok pun sudah berani menanyakan kehidupan pribadi seorang Min Yoongi.

"Bagaimana hubunganmu dengan Soohyeon?"

"Baik"

"Ku dengar, dia melanjutkan S2 di luar negeri"

"Ya. Aku diberi tahu satu bulan sebelum wisuda"

"Kau sempat menyatakan perasaanmu? Jangan sampai menyesal, sobat"

"Tidak"


Ada alasan kenapa Yoongi tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Soohyeon. Dia adalah gadis yang ambisius, juga pintar. Yoongi pikir, dia tidak akan peduli dengan hal-hal seperti itu. Jadi, dia putuskan untuk tidak mengganggu impiannya. Dan, yaa,,, Yoongi bangga padanya, karena dia adalah gadis yang hebat. Jadi, cukup menyukainya saja.


Waktu berlalu, perdebatan kecil menjadi bumbu tersendiri dalam hubungan Yoongi dan Rae Na. Sekali pun, Yoongi tidak pernah membahas Soohyeon pada kekasihnya. Karena jujur, Yoongi masih kadang memikirkannya.

Maafkan Yoongi atas segala perasaannya.

Rasa bersalah tentu ada. Tapi, Yoongi memilih tetap menjalani hubungan seperti ini. Dia tidak mungkin menyakiti gadis yang begitu lugu dan baik seperti Rae Na. Karena, Yoongi mulai menyayanginya. Sikap manjanya justru pencair suasana hatinya.


"Sudah satu tahun hubungan kita" kata Rae Na bersandar bahu Yoongi.

Keduanya duduk bersama di bawah pohon rindang taman belakang asrama Rae Na. Sudah beberapa kali mereka menghabiskan waktu di sana.

"Kenapa? Kau bosan?"

Menggeleng. "Aku tidak. Tidak tahu kalau dirimu"


Yoongi mengecup pelipis Rae Na. Membuat yang dikecup selalu merasa disayangi dan dicintai.

"Min Yoongi, aku mencintaimu"

Jujur, ini pernyataan cinta pertama dari Rae Na selama ini. Namun, terasa begitu dalam dan begitu tulus. Sementara, Yoongi sendiri belum pernah mengatakannya sama sekali. Rae Na tidak mempermasalahkannya. Dia hanya berpikir, pribadi Yoongi memang seperti itu. Tidak banyak bicara dan tidak suka mengucapkan hal-hal yang berbau romantisme.

Lalu, Yoongi memeluknya. Meredam rasa bersalah dalam hatinya.

"Aku mencintaimu, Min Yoongi" aku Rae Na sekali lagi seraya membalas pelukan Yoongi.


Hingga berjalan dua tahun hubungan mereka, semua baik-baik saja. Yoongi tidak lagi memikirkan gadis bernama Soohyeon. Dia sudah yakin, seluruh hatinya hanya untuk gadis di hadapannya ini.

Gadis yang tengah merengek meminta gelang yang dipakainya. Gelang murah dari Soohyeon. Jika, kemarin-kemarin Yoongi menolaknya. Kini, Yoongi menyetujuinya.

"Baiklah, ambil ini"

"Heee,,, terima kasih, Yoongi-ku"

"Gelang itu tidak cocok di tanganmu"

"Biar. Tidak harus dipakai, kan? Aku bisa menyimpannya"

Tidak ingin berdebat, Yoongi memilih diam yang artinya mengalah.


Tak lama setelah itu, Yoongi mendapat kabar bahwa, dia akan ikut dipindahtugaskan ke luar negeri bersama beberapa rekan kerjanya. Itu berarti, dia dan sang kekasih akan menjalani hubungan jarak jauh. Tidak masalah, Rae Na pasti bisa mengerti. Tapi, ini bukan saat yang tepat mengatakannya. Karena sang kekasih akan melakukan ujian kelulusan minggu depan. Dia tidak ingin mengganggu konsentrasinya.

Yoongi baru memberi tahu Rae Na satu minggu sebelum keberangkatannya. Gadis itu sempat menangis. Namun, dia mencoba mengerti.

Hal terburuk terjadi tiga hari sebelum Yoongi pergi. Tanpa sebab apapun, dia memimpikan Soohyeon. Gadis yang beberapa waktu mulai dilupakannya. Dalam mimpinya, dia bertemu Soohyeon. Lalu, jalan-jalan di sekitaran Menara Eifel.

"Yoon, akhirnya kita bisa ke sini juga"

Gadis itu tersenyum bahagia sambil merentangkan tangan dan memejamkan mata menikmati udara angin senja.

"Kau senang?" Tanya Yoongi diiringi senyum.

"Sangat. Bahkan, sangat bahagia"


Meski hanya melihat dalam mimpi. Tapi, Yoongi merasa kembali terkesan pada gadis itu. Senyumnya berhasil membuat Yoongi merasa jatuh kembali.

Saat itu, Yoongi merasa hatinya kembali goyah. Hingga dia putuskan mengakhiri hubungannya dengan Rae Na, enam jam sebelum keberangkatannya ke Sydney.

"Yoon, kenapa harus berpisah? Apa kau tidak percaya padaku? Aku akan menjaga hubungan kita. Kau bisa percaya padaku" isak tangisnya sembari menggenggam tangan Yoongi.

"Kau mungkin bisa. Tapi, aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Aku tidak ingin mengecewakanmu. Ku mohon mengerti"

Tangisnya semakin histeris. Rasanya baru kemarin hubungan mereka berjalan. Tapi, kenapa tiba-tiba berakhir?

"Min Yoongi, lalu bagaimana jika aku merindukanmu?"

Yoongi tidak menjawab, merasa bersalah. Namun, dia pikir ini keputusan terbaik.

"Jangan pergi. Setidaknya, jika kau benar-benar harus pergi jangan akhiri hubungan ini"

Rae Na sampai berjongkok. Menelungkupkan wajahnya di atas lutut sambil menangis histeris.

"Aku harus bagaimana? Apa yang harus ku lakukan untukmu?"

"Tidak perlu lakukan apapun. Cukup jaga dirimu baik-baik"

Perpisahan ini, menjadi hadiah wisuda Jang Rae Na satu bulan lagi. Berbanding terbalik dengan Min Yoongi yang dulu mendapat hadiah wisuda dengan kebersamaan mereka.


Yoongi hanya takut, takut jika di luar negeri sana akan bertemu dengan Soohyeon-nya, masa lalunya. Lalu, menjalin hubungan di belakang kekasihnya. Yoongi takut, takut menjadi pria yang semakin berengsek untuk gadis di hadapannya.

Padahal, di hari yang sama. Saat Yoongi tiba di negeri orang. Soohyeon justru tiba di negara asalnya. Membawa gelar yang membanggakan dan siap membela orang-orang yang membutuhkan pembelaan.

Soohyeon, resmi menjadi seorang pengacara.






Bersambung®®

Nah sampe sini dulu fb nya. Jadi udah jelas kan semua. Tinggal masalah yoongi bisa kecelakaan dan hilang ingatan.

Maaf kalo gak sesuai ekspektasi kalian.

Lavyu

Ryeozka

PLEASE, GIVE ME... / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang