🌿🌿
Dengan hati-hati, Yoongi memutar kontak mobil yang sudah tertancap di tempatnya. Mengambil napas seraya memejamkan mata beberapa detik. Lalu, menarik pedal gas perlahan untuk melaju.
Untuk pertama kalinya Yoongi menyentuh kemudi mobil setelah kecelakaan itu terjadi. Rasanya tegang, meski tidak ada yang ditakutkan. Justru larangan orang tua yang membuatnya tidak percaya diri.
Melaju perlahan. Mencoba menikmati suasana. Namun, otaknya tiba-tiba mengingat kata-kata Hoseok saat mereka berbincang semalam di apartemennya.
"Ini bukan masalah seberapa harga gelang itu. Seberapa banyak gelang itu di pasaran. Atau bahkan seberapa penting gelang itu. Tapi, kenapa gelang itu bisa kau dapatkan dari Perawat Jang. Jika, itu milik Soohyeon. Itu masalahnya"
"Sebenarnya, bukan masalah. Hanya sedikit aneh. Coba kau pikirkan lagi dari awal pertemuan kalian. Mungkin Perawat Jang adalah masa lalu yang kau lupakan"
"Tapi, kebetulan ini terlalu janggal"
Sungguh, ucapan Hoseok itu membuat otaknya berpikir. Namun, dia tetap mencoba fokus mengemudi.
Jika dipikir, benar juga. Bagaimana tiba-tiba Yoongi mengagumi gadis itu. Jelas-jelas itu pertama kali melihatnya. Lalu, perkenalannya. Hingga pelukan di taman rumah sakit. Hingga, pertemuan beberapa waktu lalu di taman belakang asrama itu.
"Aku mencintaimu, Min Yoongi"
Yoongi memejamkan mata. Kalimat itu tiba-tiba menyerang otaknya. Berulang kali terdengar. Terputar setiap detiknya.
"Aku mencintaimu, Min Yoongi"
Sangat jelas, semakin jelas. Mengganggu penglihatannya saat membuka mata. Lintasan jalanan kota yang lengang muncul di mata. Sebuah mobil melaju tanpa aturan pelengkapnya. Sangat mengganggu, membuat kepalanya sakit.
Dengan sedikit kesadaran, Yoongi menghentikan mobilnya di tepi jalan. Bukan sengaja ditepikan. Sudah jelas dia melaju tanpa arah hingga tiba di tepian.
Semakin erat memegang kemudinya. Gambaran pria mabuk di sebuah klub dengan beberapa botol minuman beralkohol di meja konter terlintas. Lalu, jalan pria itu yang gontai. Mengendarai mobil tanpa aturan dengan kecepatan penuh.
Gambaran itu acak. Karena, tiba-tiba seorang gadis tersenyum padanya.
"Harusnya kau jadi dokter saja. Jadi, kau dokter, aku perawatnya?"
Kemudian, tangis gadis itu. Dia tampak memohon untuk tidak ditinggalkan. Sama seperti di mimpinya.
Taman belakang asrama ikut muncul menghantui otaknya. Ada gadis duduk memeluk kakinya yang ditekuk. Candaan, hingga keributan ikut muncul. Bahkan suasana perusahaan, hingga rumah dan orang-orang di sekitarnya terlintas.
Yoongi semakin pusing. Tubuhnya seketika melemas.
"Yoon, kenapa harus berpisah? Apa kau tidak percaya padaku? Aku akan menjaga hubungan kita. Kau bisa percaya padaku"
"Jangan pergi. Setidaknya, jika kau benar-benar harus pergi jangan akhiri hubungan ini"
Kembali lintasan itu pada pria yang mengemudi. Dia semakin cepat melaju. Membuatnya semakin buyar.
"Saya Jang Rae Na. Dari bidang keperawatan"
"Rae Na"
Semakin cepat laju mobil dalam bayangannya. Semakin deras pula keringat yang mengucur di pelipisnya. Semakin lemah, seperti pria dalam gambaran itu. Dia menangis. Ya, Yoongi saat ini juga menangis.
"Sangat. Aku sangat merindukannya. Bahkan saat dekat sekalipun"
"Aku mencintainya"
"YOONGI!"
"Aku mencintaimu, Min Yoongi"
"Jang Rae Na"
Kalimat terakhir yang diucapkan pria itu saat mobilnya menabrak pembatas jalan dan tak sadarkan diri.
"Jang Rae Na"
Tepat saat itu. Yoongi juga tak sadarkan diri. Pingsan di dalam mobilnya sendiri. Dengan air mata yang membekas di pipi.
~
Sudah satu jam berlalu. Namun, eksistensi Yoongi belum terlihat. Hoseok sudah menghubunginya. Tapi, tidak ada jawaban. Pesan pun tidak ada.
Apa pria itu akan membolos? Atau sudah berniat tidak bekerja lagi?
Apa harus menghubungi kedua orangtuanya?
Ck!
Biarlah. Maklumi saja, masih sakit.
~
"Baik, dokter"
Setelah menjawab sang dokter, Rae Na keluar ruangan. Tepat saat menutup pintu, dia mendapati seorang pria berhenti di hadapannya dengan napas terengah. Menatap datar sulit diartikan.
"Aku mengingat semuanya"
Bersambung®®
Baru balik. Hehee,,,
Spesial nih. 😅😅
Maafkan diriku yang ngeles sama otak yoongi. Mungkin kalo dunia nyata udah ingat atau bahkan gak ingat samsek. Yaa, maklumkan namanya juga piksyen 😂😂
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE, GIVE ME... / END
Random"Tapi, itu dulu. Saat usiaku masih 22tahun dan dia 25tahun" 1st book in this year Sunday, Jan. 26th 2020 - Wednesday, Apr. 08th 2020 Lavyu Ryeozka