3 : Menikah

20.3K 1.3K 14
                                    

Stay tone,
Happy Reading

Bab 3:  Menikah

Bab 3:  Menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kehidupan yang belum pernah aku pikirkan sebelumnya.
-MilkaAgatha-

***

Seminggu berlalu dan sekarang adalah hari pernikahan Revan dan Milka. Milka masih berada di kamar di temani sang Mama dan adik perempuannya, sementara Danish dan Kevin berada di ruang tamu. Terdengar suara ijab qabul yang di lontarkan papahnya kepada Revan dari sini.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Milka Agatha Putri binti Danish Fernando dengan mas kawin emas lima puluh gram serta lantunan surah Al-rahman dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Milka Agatha Putri ninti Danish Fernando dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Bagaimana saksi?"

"SAH!"

Dan setelahnya ia mendengar Revan membacakan surah Ar Rahman dengan sangat merdu. Milka meneteskan air matanya, dulu ia memang bermimpi menikah dengan mahar surah Al Rahman. Dan dibacakan oleh lelaki yang dirinya cintai, tidak seperti ini. Dengan lelaki yang di pilihkan orang tuanya.

"Milka sekarang kita keluar yah," ucap Rita membuat Milka segera menghapus air matanya.

Milka mengangguk lalu menerima uluran tangan Rita yang mengajaknya turun. Keduanya turun ke bawah membuat para tamu memperhatikannya sambil tersenyum lembut.

"Ya Allah bidadari darimana ini, eh apaan sih kok gue muju dia," ucap Revan dalam hati.

"Masyaallah anak Papa cantik banget," puji Danish tersenyum melihat anaknya.

"Ayo kamu duduk di samping Revan, sekarang  dia sudah menjadi Suami kamu," ucap Rita berbisik pada Milka.

Dia ganteng banget, beda sama sifatnya. batin Milka melirik Revan sekilas.

"Ekhem, sekarang kalian tukeran cincin setelan itu Milka salim pada Revan dan Revan mencium kening Milka," ucap penghulu membuat lamunan Milka buyar

Milka pun memakaikan cincin ke jari manis Revan dan setelahnya mencium punggung tangan itu lama, Revan pun sama memakaikan cincin ke jari manis Milka yang tertutup hena kemudian mencium kening Milka beberapa detik dan melepaskannya.

Acara pun terus berlangsung meskipun hanya dihadiri keluarga besar dan rekan bisnis orang tua mereka namun tamunya bisa di bilang banyak.

Malam harinya sekitar pukul 22.30 acara selesai dan tamu pun sudah pada pulang.

"Kalian istirahat aja pasti capek," ucap Lita.

"Iya, biar ini kami yang ngurusin," timpal Rita.

"Iya Tante, Ma," balas Milka senyum

"Panggil Bunda aja, kamu sekarang menantu bunda," ujar Lita memberitahu.

"Iya, Bunda," ucap Milka tersenyum.

Mereka pun berjalan ke kamar yang berada di lantai dua, sementara dua wanita paru baya di bawah itu tertawa melihat anak anak mereka.

"Gak nyangka ya, Rit, kita jadi besan," ujar Lita.

"Iya aku juga gak nyangka," balas Rita tertawa.

"Aku jadi gak sabar pengen punya cucu dari mereka."

"Hush, mereka aja baru menikah," sahut Rita menggeleng.

Sementara diatas tepatnya di kamar Milka, Revan baru masuk dibuat berdecak kagum melihat interior kamar tidur ini. Dinding yang berwarna biru dengan tempelan sticker serta palaroid yang terpajang di kepala kasur.

"Heh kenapa bengong? Terkesima ya sama isi kamar Seorang Milka Agatha Putri," ujar milka dengan muka songongnga.

"Apa apaan lo! Kamar kaya gini doang apa bagusnya, yang ada juga lebay cewek banget," elak Revan yang sudah pasti berbohong dengan hatinya.

"Ya kan gue emang cewek," balas Milka tak terima kamarnya dijelekin. Hey, ini kamar kesayangannya.

"Bodo amat mending gue mandi, gerah." Revan menekankan kata gerah lalu berlalu ke kamar mandi.

"Ih dasar cowok nyebelin," gerutu Milka

15 menit Revan keluar kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar, dia memakai kaos putih polos dan celana se lutut hitam. Ketika melihat ke arah cermin matanya menatap Milka tengah menghapus make up nya dengan kapas.

Mengetahui ada yang memperhatikan Milka pun menoleh dan menemukan Revan yang sedang memandangnya intens.

"Hello ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu," celetuk Milka membuat revan sadar akan lamunannya.

"Siapa yang ngeliatin lo," elak Revan berjalan ke kasur. "Gue udah selesai kalau lo mau mandi silakan lagian gue gerah liat lo pake gaun panjang gitu," lanjutnya.

"Ini gue mau mandi," balas Milka berjalan ke kamar mandi.

20 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan piyama tidurnya dan jilbab blush polos, ketika melihat ke kasur ia melihat Revan yang sedang memainkan ponsel. Karena kantuk yang tak bisa ditahan lagi ia pun langsung menuju kasur dan tidur di samping Revan dengan posisi membelakanginya.

"Lo tidur emang pake jilbab ya?" tanya Revan heran melihat Milka tidur tidak membuka jilbabnya. Merasa ditanya Milka pun kembali membuka matanya.

"Enggak," balasnya singkat.

"Itu lo pake jilbab," ujar Revan.

"Karena ada lo."

"Terus apa hubungannya? Kan gue Suami lo bukan orang lain," ucap Revan membuat Milka duduk dan menghadap Cowok itu.

"Ya kan gue belum terbiasa, biasanya kan gue tidur sendiri," balas Milka pelan.

"Oh." Revan mengangguk singkat dengan wajah lesuh dan kembali memainkan ponsel.

Melihat Revan bertanya seperti itu membuat Milka kembali mengingat perkataan Mamahnya sebelum ia menikah.

"Nanti kalau kamu udah nikan kamu harus nurut sama suami, karena dia sekarang imammu dan jangan membantah perkataannya ya sayang."

Setelah itu Milka pun membuka hijabnya dan menaruhnya di atas nakas membuat rambut panjangnya terurai indah. Barulah dia merebahkan tubuhnya kembali ke kasur.

Melihat ada pergerakan di kasur sebelahnya membuat Revan menoleh dan melihat Milka yang sedang membuka hijabnya menyisahkan rambut hitamnya yang dikuncir. Tak terasa membuat ia tersenyum kecil.

"Dia nurut sama suami," ucapnya dalam hati.

Revisi: 19/09/21

Menikah Saat Sma [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang