32: Di culik

9.7K 576 240
                                    

Assalamualaikum
Karena lama aku double up sekalian, soo

Happy Reading ❤

____

Milka membuka matanya yang terasa sangat berat, gadis itu merasa tubuhnya terikat kencang sampai membuat tangannya tidak bisa digerakkan. Matanya menelusuri ruangan serba putih yang sangat berantakan, kursi yang terbalik, debu di lantai keramik dan kabang kabang di dekat jendela

"Gue dimana?" gumannya merasa asing dengan tempat ini

"Akhhh!"

"TOLONG! ADA ORANG DI LUAR?! TOLONG!!" teriak Milka namun tak ada sahutan

Perasaan tadi ia sedang berjalan pulang sendiri karena Revan di panggil guru, namun saat ingin menyebrang mendadak ada yang memukul kepalanya hingga ia tak sadarkan diri dan sekarang ketika bangun dirinya sudah berada di ruangan yang bisa dikatakan seperti Gudang ini. Melihat alrojinya gadis itu memblakakan matanya saat jam menunjukkan pukul lima sore, pasti Revan khawatir

Terdengar langkahan kaki di luar pintu disusul suara seorang pria dan wanita yang sayup sayup terdengar olehnya

"Lalu apa selanjutnya yang akan lo lakuin ke dia?"

Milka menyerinyit heran, ia seperti mengenali suara wanita itu

"Membalaskan dendam ibuku! Dia harus merasakan apa yang ibuku rasakan dulu"

"Hubungannya?"

Namun suara laki laki itu terdengar sudah berumur, Milka yang tidak mengerti maksud dari ucapnnya dibuat semakin heran. Dendam? Dendam apa maksudnya, seingat ia tidak pernah mempunyai musuh dengan siapapun

"Kau akan mengetahuinya nanti gadis muda, tugas kau sudah selesai dan silakan meninggalkan tempat ini"

Wanita itu mendengus "Terserah apa yang ingin lo lakuin ke dia, bunuh juga gapapa! Yang penting gue bisa dapetin apa yang seharusnya jadi milik gue!"

"Ambilah lelaki lemah yang kau sukai itu"

"Jangan meledaknya pria tua! Lebih lemah elo yang minta bantuan anak kecil kaya gue cuma buat dapetin gadis lemah itu!"

"Jika bukan karena dendam ibu saya tidak akan mau saya menginjakan kaki di tempat kumuh ini. Silakan pergi"

"Oke! Selamat bersenang senang Tuan Cristhoper!"

Tuan Cristhoper, guman Milka merasa tidak asing dengan nama itu

Tidak terdengar lagi suara diluar yang dapat disimpulkan wanita yang katanya masih muda itu sudah pergi. Handel pintu terbuka membuat Milka mengalihkan pandangannya ke lelaki tegap yang berdiri memandangnya datar. Ternyata lelaki itu masih terlihat muda dengan jas formal yang dikenakannya. Yang membuat Milka risih adalah pandangannya yang seakan menelanjanginya

Lelaki itu berjakan mendekat dengan ekspresi sama ditambah kedua tangan yang dimasukan ke saku celananya

"Kamu sudah bangun rupanya gadis kecil, apa kau mendengar obrolanku tadi?"

Milka menatap orang itu tajam "Siapa lo? Apa mau lo sama gue dan kenapa gue bisa ada ditempat itu!"

Lelaki itu terkekeh kecil melihat reaksi gadis didepannya. Sungguh diluar ekspetasinya

"Santai saja gadis kecil tidak usah takut dan tolong jaga ucapanmu ke orang yang lebih tua. Apa orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun? Ohh atau orang tuamu juga sama kasarnya? Tidak tidak atau justru lebih hmm?"

Menikah Saat Sma [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang