25 : Berita duka

7.7K 565 29
                                    

Saat kehilangan sudah menjadi benteng perpisahan, manusia tidak dapat menolak atau atau menghentikannya. Yang bisa dilakukan hanya berdoa, dipertemukan kembali dalam keadaan suci di tempat yang suci pula

***

Langkah kaki  terdengar nyaring di lorong rumah sakit, keadaan sepi sunyi begitu kentara karena jam masih menunjukkan tengah malam. Keringan yang sudah menetes di dahinya pun tak membuat ia berhenti, di belakangnya lelaki dengan baju tidur yang hanya ditutupi jaket tampak mengejar wanita di depannya

Begitu sampai di depan ruang rawat yang dituju, ia melihat sudah banyak orang yang sebagian dikenal dengan keadaan yang tak jauh berbeda

"Ca"

Orang yang merasa di panggil menoleh dan langsung memeluk wanita itu. Terdengar isakan kecil yang keluar dari mulutnya membuat hatinya semakin resah

"Gimana? Dia selamat kan? Gue seneng banget akhirnya dia ketemu" ucapnya tersenyum

Caca melepaskan pelukannya lalu menatap wajah sahabat yang sudah menemaninya sejak kecil, tampak kebahagiaan yang terpancar di matanya membuat ia semakin tak tega mengatakan yang sesungguhnya

"Mil.." lirih Caca

Milka membenarkan jilbabnya yang miring lalu kembali menatap Caca

"Fina mana?" tanya Milka

Tak mendapat jawaban ia melirik lelaki yang berdiri tak jauh darinya. Terlihat ia baru selesai berbicara dengan doktor yang menangani pasien di dalam

"Revan"

Revan menoleh sambil berjalan mendekat, di dekapnya tubuh mungil itu yang hanya memakai baju tidur di tutup jaket merah. Milka yang merasa kaget hanya diam mengerutkan keningnya

"Kamu__ yang sabar" ucap Revan pelan namun masih terdengar Milka

"Sabar, maksudnya?" tanya Milka melepaskan pelukan

"Van!"

"Revan!"

"Maksudnya apa? Jawab!"

Revan terdiam hanya menatap wajah yang sudah mengeluarkan air mata itu. Matanya melirik Caca yang sedang duduk sambil menundukan kepalanya

"Om Radi mana? Harusnya kan di disini, anaknya ketemu ga ada"

"Om Radi masi koma" ucap Caca dari belakang

"Maaf"

Ketiganya menoleh dan mengalihkan pandangannya ke arah suster yang bediri di depan pintu

"Jenazah bisa segera di pulangkan untuk di mandikan keluarga, atau mau pihak rumah sakit yang memandikannya?"

Deg

Milka terdiam mendengar ucapan suster itu, tubuhnya kaku dengan degup jantung yang berdetak cepat

"Maksud suster apa?! Jenazah siapa, yang di dalam ini teman saya dan dia masih hidup!. Anda jangan berbicara sembarangan!" bantah Milka mengepalkan tangannya

Menikah Saat Sma [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang