28: Kumpul

6.4K 444 16
                                    

Setelah sehari tidak masuk sekolah, kini Milka sudah siap dengan seragam sekolah abu abunya. Rok span panjang, kemeja putih dan kerudung segi empat putih. Dibelakangnya Revan yang sedang menyugar rambutnya dan memoleskannya dengan oil hair.  Kemeja lelaki itu tertutup jaket hitam dengan logo singa di sampingnya

"Hari ini berangkat naik motor ya, mobilnya lagi mogok" ucap Revan tanpa mengalihkan pandangannya

Milka hanya mengangguk, toh ia mah ikut saja yang penting sampai. Dirasa semua siap keduanya turun menuju meja makan, disana bermacam makanan telah tersedia cukup banyak. Padahal hanya sarapan yang dimakan keduanya, dan menurut Milka itu berlebihan. Kan mubazir jadinya

Bi Lilin tengah mencuci piring di wastafel, semejak kedatangnya kemarin Milka jadi tidak terlalu sering menyentuh dapur. Bukan malas hanya setiap ia akan kesana, Bik Lilin selalu melarang dengan alasan 'Neng Milka mah ga usah turun ke dapur, ini mah biar jadi urusan saya'. Selama Revan sendiri tidak melarang Milka mah tetap biasa saja

"Bik, besok2 masaknya ga usah banyak banyak. Takutnya kebuang dan ga kemakan" ucap Milka

Bi Lilin mengguk sambil tersenyum "Iya Neng, tadi bibi bingung mau masak apa jadi ya bibi masak semuanya"

"Ini kalau ga habis kasih Pak Rusdi aja Bi" ujar Revan lalu menghadap Milka

"Udah?"

Milka mengangguk seraya berdiri dan menenteng tasnya. "Kita berangkat dulu ya Bi, kalau ada yang ngelempar batu kaya kemarin hubungin kita aja"

"Iya Neng, Mas"

"Assalamualaikum!"

"Waalaikum'salam"

Mengingat lemparan batu kemarin Revan maupun Milka tidak terlalu mempermasalahkan. Karena menurut mereka itu hanya kerjaan orang iseng atau anak kecil komplek. Dan soal surat dibatu itu yang terdapat tulisan berwarna hitam

Tunggu saya!

Hanya tulisan seperti itu yang mereka sendiri tidak tau maksudnya. Tanpa ada rasa curiga atau penasaran

______

Motor sport merah milik Revan sampai di sekolah yang masih terbilang sepi, mengingat jam masih pukul setengah tujuh. Sengaja agar tidak banyak yang melihat mereka berangkat bareng

Ingat beberapa waktu lalu saat ketahuan Milka turun dari mobil Revan, ia langsung mendapat banyak cibiran dari para kaum hawa

"Aku nanti pulang sorean ada tambahan pelajaran buat UN, kamu mau nungguin apa pulang duluan?" tanya Revan sambil berjalan beriringan di lorong

"Liat nanti aja deh" sahut Milka

Revan mengangguk pas mereka sudah sampai di depan pintu kelas Milka. Mumpung masih sepi hanya ada beberapa murid yang piket. Revan menggunakan kesempatan itu untuk berbicara berdua dengan Milka, padahal di rumah juga bisa

"Kamu kenal sama yang namanya Alvaro?" tanya Revan

Milka mengerutkan keningnya, nama itu tidak asing di telinganya. Seketika ia ber'oh ria, Alvaro anak baru yang pernah satu kelompok saat pelajaran olahraga waktu lalu. Bersama temannya Aidan

"Kenal, kenapa emangnya? Alvaro Alfarizi kan?"

"Ga usah nyebut nama panjangnya _" dengus Revan kesal "_ anak basket ya?"

Menikah Saat Sma [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang