TRE | Chapter 8

73 5 0
                                    

"Jika kau melihatnya saat musim semi kau pasti akan langsung jatuh cinta..." Suara dengan pitch yang tinggi tiba-tiba menelusup masuk ke dalam indera pendengaranku.

Aku menoleh dan mendapati laki-laki bersurai kelabu dengan iris coklat gelap nyaris hitam seperti milik Jeonkook. Tetapi memiliki pipi sedikit lebih gembul dibanding Kim bersaudara.

Tangannya dimasukkan ke dalam mantel coklat kotak-kotak panjang dan dia memakai atasan turtleneck berwarna hitam dengan satu anting panjang di telinga kanannya.

Sadar bahwa aku mengamati penampilannya, pria itu tersenyum padaku dengan sopan lalu mengalihkan tatapannya melihat kebun berbentuk labirin milik keluarga Kim.

"Park Jimin, aku consigliere Taewoo" ujarnya memperkenalkan diri tanpa menatapku.

"Consi—apa?..." alisku terangkat tinggi.

Pria bernama Park Jimin itu terkekeh pelan, ia menatapku dan matanya yang sipit menjadi lebih sipit. Dia ramah sekali, "Consigliere. Seharusnya kau tau nona karena kau tunangan Kim Taewoo. Si penguasa dunia abu-abu" ia terkekeh jenaka

"Aku bukan tunangannya, tuan Park. Seharusnya itu Soyoungssi. Aku cuma terjebak disini karena sialnya sahabatku sendiri menyeretku dalam sarang mafia"

Mata bulat Park Jimin membesar, "Oh wow! Jadi kau noona noona yang selalu Kookie ceritakan sampai berbusa-busa itu" ia berkata dengan antusias seperti anak kecil yang baru saja mendapat permennya.

Aku memutar bola mataku, "Apa saja yang dikatakan bocah itu padamu. Dia ember sekali"

Park Jimin lagi-lagi tertawa kali ini lebih keras sambil manggut-manggut, "Tidak ada. Dia hanya bilang dia memiliki noona yang cantik sekali dan dia mengatakan aku harus bertemu denganmu, dia ingin pamer. Tapi dia juga mengancam aku tidak boleh merebutmu darinya. Dia suka sekali dengan noonanya.."

Aku tersenyum mendengarnya. Bocah itu selalu.

Park Jimin menghentikan tawanya, ia tersenyum padaku dengan muram "Mungkin jika aku bertemu denganmu lebih dulu, kau tidak mungkin ada disini saat ini"

Aku tidak ada disini?

Apa maksudnya?

Aku berniat ingin menanyakan hal itu tapi kemudian suara yang sudah sangat familiar kudengar, "Loh hyung kau sudah bertemu dengan noona? Kenapa tidak menungguku!" suara protesan Jeonkook terdengar.

Ia menyipitkan matanya pada Park Jimin, pria itu terkekeh pelan "Kookie kau tidak bilang bahwa noona mu secantik ini"

Park Jimin menggodanya. Mata sipitnya dinaik turunkan padaku.

Jeonkook mendengus, "Hyung jangan coba-coba merebutnya dariku ya!" Jeonkook menyelinap pada celah diantara kami, berdiri didepanku seolah bersiap melindungiku. Kedua tangannya terentang.

"Ini noonaku!"

Sekalipun dia memiliki postur tubuh lebih tinggi dariku, bahu ringkih itu masih milik bocah 18 tahun. Melihatnya seperti itu membuatku tersenyum.

Aku mengacak rambutnya pelan, "Jeon, kau tidak boleh seperti itu pada Tuan Park" Jeonkook menoleh padaku,

"Tapi dia itu playboy noona, dia suka sekali membawa gadis berbeda setiap kali kesini. Aku tidak mau kau jadi salah satu gadis koleksinya!"

Park Jimin terkejut tapi kemudian dia merengek, "Kau jahat sekali Kookie!" ia mengatakan dengan berlebihan ditambah ekspresi wajah berpura pura terluka.

JET BLACK HEART | BTS Fanfiction ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang