Tangan Yoora terulur menyentuh pipi mulus Jeonkook. Iris mata hitam Jeonkook memandang dirinya sepenuhnya. Tidak ada pantulan lain selain Yoora.
"Noona aku sudah lulus, tetapi aku tidak membawa bunganya. Jadi aku tidak bisa menembakmu, jika kau izinkan aku ingin keluar sebentar membeli bunga"
Sebagai balasannya Yoora terkekeh kecil, "Aku merindukanmu, sangat sangat merindukan Kookieku. Sampai-sampai rasanya aku tidak bisa bernafas saking rindunyaaaa. Rindu Kookie pokoknya." Yoora berucap dengan meniru cara Jeon dulu yang sering mengungkapkan sayangnya pada Yoora.
Jeonkook bergidik ngeri sembari menatap noonanya yang terlihat menggelikan karena ekspresinya benar-benar seperti anak kecil menginginkan permen. Tetapi sekalipun gadis cantik itu memasang wajah bangun tidur penuh air liur dan residu mata, Jeonkook tetap akan mencintai noonanya.
Kim Jeonkook tidak pernah berubah memang, ia membiarkan Yoora memeluknya. Membawa kepalanya yang tinggi tersebut untuk sedikit menunduk menyatukan dengan dahi Yoora. Gadis itu tersenyum lembut pada Jeonkook membuat Jeonkook menahan nafasnya karena terserang euphoria.
Sekarang kepala Kim Jeonkook benar-benar pening saking bahagianya. Bertemu noonanya kembali setelah empat tahun berpisah, oh ngomong-ngomong soal dua tahun yang lalu. Kim Jeonkook akan meminta penjelasan Yoora kenapa gadis itu malah berlari saat bertemu dengannya.
Jeonkook membawa seulas senyum kecil bersamaan dengan itu kedua tangan kekarnya melingkari tubuh kecil Song Yoora. Membawa tubuh mereka lebih dekat.
"Noona, selamat ulang tahun" ujar Jeonkook pelan, nadanya terdengar lembut dan penuh cinta. Yoora sampai meleleh dibuatnya.
Tetapi gadis itu malah terkekeh mendengar ucapan pemuda kecil kesayangannya karena hari ini bukan hari ulang tahunnya. Yoora menjauh melepas pelukan mereka. Gadis itu berdiri disamping Jeonkook, "Jeon, ini bukan hari ulang tahunku"
"Ha? wow! Sayangnya aku tidak tahu harus mengucapkan selamat apa padamu noona" ucap Jeonkook sembari berpura-pura berpikir
Yoora terkikik kecil lalu memukul bahu Jeonkook pelan, "Dasar bunny kecilku yang tampan"
"Aku tidak kecil noona. Kau lihat aku sudah sangat-sangat lebih dewasa dari terakhir kali kita bertemu"
"Iya iya bunny ku sudah dewasa" Yoora melirik tamu-tamunya yang lain yang sedang sibuk berbincang.
"Apa kau yang mengadakan pesta ini noona? Kenapa bukan Jang Hyun Sik, apa pria itu masih hidup?"
Pertanyaan Jeonkook membuat Yoora menoleh, "Kau akan tahu nanti" yoora mengulas senyum kecil misterius, "Aku harus memberi salam pada tamu-tamuku yang lain, mereka pasti ingin segera mengucapkan selamat padaku. Kau tunggu disini ya"
Yoora berlalu meninggalkan Jeonkook yang terdiam mematung. Banyak pertanyaan saat ini yang bergumul di benaknya tetapi Jeonkook berusaha menahan diri. Ia ingin Yoora menemui kewajibannnya dulu sebagai tuan rumah pesta. Baru setelahnya ia akan menanyakan segalanya.
Jeonkook berniat berbalik saat melihat Taewoo berjalan menuju dirinya, dan dibelakangnya disusul jalang sialan yang benar-benar membuat Jeon akan muntah. Jeonkook menatap datar kedatangan Taewoo.
"Katakan siapa yang menyelenggarakan pesta ini?" Tanya Taewoo langsung tanpa basa-basi.
"Kau akan tahu nanti" mengcopy jawaban Yoora dengan apatis. Jeonkook hanya berdiam mengamati suasana pesta yang ramai sembari mencari-cari sosok mungil yang baru saja memeluknya.
Taewoo tahu jikapun ia memaksa Jeonkook ia tidak akan memiliki jawabannya. Jadi Taewoo ikut berdiri disamping Jeonkook sejauh satu depa dan menunggu. Tetapi suasana canggung diantara mereka berdua tidak berlangsung lama karena seperti perkiraan Jeonkook si Jalang itu sudah datang,
KAMU SEDANG MEMBACA
JET BLACK HEART | BTS Fanfiction ✔️
FanfictionSong Yoora berencana untuk menghabiskan natal dan tahun barunya di London. Ia pergi bersama temannya Park Irene ke London sebab meet and greet One Direction tidak bisa menunggu. Sesampainya disana mereka dijemput sebuah mobil van hitam yang besar da...