Kring.. kring..
Suara bel sekolah. Bukan, bukan. Itu suara alarm dari handphone (Nk). Sengaja, biar dia berasa masih sekolah dan dia gak males bangun soalnya dikira bel pulang sekolah.(Nk) segera bangun dan melihat jam. "Jam 4 pagi." Ujarnya.
Ia menoleh ke arah seorang pria yang ada di sampingnya. Masih terlihat pulas. Mungkin ia kelelahan setelah acara pernikahannya kemarin. (Nk) tersenyum lalu bergegas menuju kamar mandi.
30 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dan melihat Saaih berdiri di depan pintu.
"Eh? Udah bangun?" Tanya (Nk).
"Belum, aku masih tidur, nih. Lagi mimpi ketemu bidadari keluar dari kamar mandi." Jawab Saaih yang membuat (Nk) tersenyum.
"Udah, cepet mandi. Wudhu. Aku tunggu buat subuh berjamaah." Ujar (Nk) sambil tersenyum dan mendorong pelan Saaih ke kamar mandi.
"Okay, bidadariku!" Jawab Saaih lalu menutup pintu kamar mandi.
(Nk) berbalik badan dan berjalan menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, ia bersiap untuk shalat subuh berjamaah dengan seorang pria yang kini sudah menjadi suaminya. Sambil menunggu, ia mengambil Al-Qur'an dan tadarus.
Tak lama kemudian Saaih kekuar dari kamar mandi. (Nk) menghentikan tadarusnya dan tersenyum pada Saaih.
"Udah siap aja, nih!" Ujar Saaih.
"Iya dong.. ayo cepet siap-siap shalat!" Ajak (Nk).
Saaih pun bersiap-siap kemudian mereka pun shalat berjama'ah.
Selesai shalat berjama'ah dan berdo'a, (Nk) segera membereskan perlengkapan shalatnya dan bergegas keluar kamar.
"Mau kemana, Sayang?" Tanya Saaih.
"Mau bantuin Kak Jidah masak, Bang.." Jawab (Nk).
"Bidadariku rajin. Ya udah, gih." Ujar Saaih diakhiri dengan senyuman.
(Nk) pun bergegas menuju dapur dan membantu Kak Jidah.
Sementara itu di kamar, Saaih sedang menyiapkan kamera untuk membuat konten youtube. Setelah menyiapkan kamera, ia menemui Qahtan mengajaknya ke kamarnya.
"Qahtan, i will prank Kak (Nk). I want to see Kak (Nk)'s reaction if you mess up this room. Can you help me? (Qahtan, Bang Saaih mau prank Kak (Nk). Bang Saaih mau lihat reaksi Kak (Nk) kalau kamu berantakin kamar ini. Kamu bisa bantu Bang Saaih?)" Tanya Saaih
"What should I do? (Apa yang harus aku lakukan?)" Tanya Qahtan.
"I will mess up this room, and if Kak (Nk) come, i will hiding. Maybe outside. You just sit here and eat this snack. (Bang Saaih bakal berantakin kamar ini, dan kalau Kak (Nk) datang, Bang Saaih bakal sembunyi. Mungkin di luar. Kamu cuma duduk di sini dan makan snack ini)" Jawab Saaih.
"If Kak (Nk) asked you, you say you want to ask for this snack. Okay? (Kalau Kak (Nk) nanya kamu, kamu bilang kamu mau minta snack ini. Okay?)" Lanjut Saaih.
"Okay!" Jawab Qahtan.
Saaih pun mulai memberantakkan kamarnya dan pergi ke luar kamar. Beberapa menit kemudian (Nk) membuka pintu kamar dan memanggil Saaih.
"Bang Saaih? Ayo, makan! Makanan udah si-" Ucapan (Nk) terhenti karena kaget melihat kamarnya yang sangat berantakan.
"Bang Saaih?" Panggil (Nk) lalu berjalan ke dalam kamar dan melihat Qahtan yang sedang duduk di kasurnya sambil memakan snack.
"Qahtan? Where is Bang Saaih? (Qahtan? Dimana Bang Saaih?)" Tanya (Nk).
"I don't know. (Aku gak tau.)" Jawab Qahtan.
"What are you doing? (Kamu lagi apa?)" Tanya (Nk) sambil menghampiri Qahtan dan tersenyum.
"I want this snack. (Aku mau snack ini.)" Jawab Qahtan.
"Do you messed up this room? (Kamu yang berantakin kamar ini?)" Tanya (Nk)
"Yes, Kak (Nk). (Iya, Kak (Nk)." Jawab Qahtan.
"Why did you do that? (Kenapa kamu lakuin itu?)" Tanya (Nk) dengan wajah berpura-pura sedih.
"I want to find a snack. (Aku mau cari snack)." Jawab Qahtan.
"Why don't you ask Kak (Nk) or Bang Saaih? (Kenapa kamu gak tanya Kak (Nk) atau Bang Saaih?)" Tanya (Nk) masih berpura-pura bersedih.
"I'm sorry, Kak (Nk). Now, Bang Saaih and you will be mad to me. (Aku minta maaf, Kak (Nk). Sekarang, Bang Saaih dan kamu bakal marah sama aku)." Ucap Qahtan.
"No. You already say sorry, right? Next time, if you want to find something, tell us. Okay? (Enggak. Kamu udah minta maaf, kan? Lain kali, kalau kamu mau cari sesuatu, kasih tau kita. Okay?)" Ujar (Nk) yang diangguki oleh Qahtan.
"Now, let's breakfast. They're waiting for us. After breakfast, do you want to help me tidy this room? (Sekarang, ayo kita sarapan. Mereka udah nunggu kita. Setelah sarapan, kamu mau bantu aku rapikan kamar ini?)" Tanya (Nk) dengan lembut.
"Okay!" Jawab Qahtan.
Prok prok prok
Suara tepuk tangan datang dari pintu kamar. Telah berdiri Saaih di sana."Bener-bener bangga aku bisa nikah sama kamu. Kamu gak marah sama sekali." Ujar Saaih sambil tersenyum.
"Dari tadiAbang di situ?" Tanya (Nk).
Saaih berjalan dan mengambil kamera yang ternyata sedari tadi merekam (Nk) dan Qahtan.
"Berhasil! Prank! Hahaha.. Aku yang berantakin kamar kita. Aku pengen liat aja reaksi kamu. Hahaha!" Ujar Saaih dengan berteriak dan tertawa.
"Jadi? Ya ampun Qahtan kok jago banget aktingnya?! Qahtan! Your acting is so good. Hahaha! (Akting kamu bangus banget)" Ujar (Nk).
"Good job, Qahtan! (Kerja yang bagus, Qahtan!)" Ujar Saaih.
"Ya udah yuk sarapan dulu. Udah ditungguin, tuh!" Ajak (Nk).
"Ayo! Sabar banget, sih, kamu. Nanti aku beresin lagi kamarnya." Ujar Saaih sambil merangkul (Nk) lalu mencium keningnya.
"Kurang greget kamu tuh pranknya. Wlee! Come on, Qahtan!" Ledek (Nk) lalu menjulurkan lidahnya dan berlari sambil menarik pelan tangan Qahtan.
"Wah, nantangin. Liat aja! Ini baru permulaan!" Ujar Saaih sambil tertawa dan mengejar (Nk).
Bersambung..
Baru awal.. jadi masih pendek. Hehe..Don't forget to follow, vote, and comment biar authornya semangat buat ceritanya. Maaf kalau bahasa inggrisnya so bad. Wkwk.. maklum masih belajar. Follow juga instagram author @adiba.nov24 (dm for follback) Thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
My "YouTuber" Husband (Saaih Halilintar)
FanficApa jadinya jika menjadi istri dari seorang YouTuber yang memiliki banyak saudara dan hobby 'nge-prank'? Di sisi lain ia mempunyai sifat yang penyayang, sabar, melindungi, dan terkadang manja. Hallo semua! Aku kembali. Kali ini aku akan membuat kali...