70 vote untuk next hari Rabu, ya!
Maaf ya, telat update. Lupa kalau hari ini harus update.😅
----------------------------------
"Ciee.. Saingan Bang Saaih dulu, tuh." Ujar Fateh.(Nk) tertawa.
"Saingan apa, nih?" Tanya Fatim yang tiba-tiba muncul.
"Eh, Fatim!" Sapa (Nk).
"Gak usah bahas-bahas itu lagi, lah." Ujar Saaih.
"Saingan apa ini?" Tanya Fatim.
"Itu.. Yang Bang Saaih sama Bang Syakir." Jawab Fateh.
"Teh..." Protes Saaih.
"Oh iya. Gimana sih ceritanya lengkapnya? Fatim kepo." Tanya Fatim.
"Tim.." Protes Saaih.
"Ih gapapa kali, Bang. Cerita doang. Fatim kan pengen tau gimana Bang Saaih bisa menangin Kak (Nk) dari Bang Syakir." Ujar Fatim.
Saaih memijat pelipisnya dengan sebelah tangannya.
"Ceritain, nih?" Tanya (Nk).
"Ceritain, dong." Jawab Fatim.
"Oke. Jadi gini.. Dulu tuh waktu Bang Saaih mau pendekatan sama Kak (Nk), ternyata Bang Syakir mau pendekatan juga sama Kak (Nk). Dua-duanya berusaha, tuh. Ibu Kak (Nk) dulu mulai agak sreg sama Bang Syakir. Wah.. Bang Saaih agak down, tuh. Tapi Bang Saaih gak nyerah. Dia lebih ngencengin lagi usahanya sampe akhirnya Ibu Kak (Nk) setuju Kak (Nk) sama Bang Saaih." Ujar (Nk).
"Kak (Nk)nya gimana waktu itu?" Tanya Fatim.
"Kak (Nk) bingung. Kak (Nk) cukup deket sama Bang Syakir karena kenalnya juga lebih lama sama Bang Syakir. Tapi keluarga Bang Saaih lebih deket sama Kak (Nk) dibanding keluarga Bang Syakir. Terutama Ummi, kan. Bang Saaih juga pantang nyerah. Jadinya Kak (Nk) juga pilih Bang Saaih." Jawab (Nk).
"Ciee.. Bersyukur, Bang. Keluarga Abang waktu itu bisa deket sama Kak (Nk)." Ujar Fatim.
"Iya.." Jawab Saaih.
"Kalau Kak (Nk) waktu itu akhirnya sama Bang Syakir gimana, Bang?" Tanya Fateh.
"Ya gak gimana-gimana. Kan jodohnya Kak (Nk) Bang Saaih. Jadi mau gimanapun pasti balik lagi ke Bang Saaih." Jawab Saaih.
"Iya deh.." Ujar Fateh.
"Fatim kapan nyusul?" Tanya Saaih.
"Nyusul apaan, Bang? Tiba-tiba gitu. Kaget Atim." Tanya Fatim.
"Nyusul nikah, lah." Jawab Saaih.
"Tahun depan, insyaa Allah. Do'ain." Ujar Fatim.
"Wih. Udah ada calonnya, Tim?" Tanya (Nk).
"Em.. Belom. Do'ain aja." Jawab Fatim sambil tersenyum.
"Wah.. bohong, nih. Udah ada tapi belom pasti." Ujar Fateh.
"Sok tau, Fateh." Jawab Fatim.
"Kok mukanya sensi, Teh? Iri, yaa? Pengen duluan ngelangkahin Fatim, yaa?" Goda (Nk).
"Enggak, Kak." Jawab Fateh.
"Eh Fateh bukannya mulai deketin yang kemaren diceritain itu, Teh?" Goda Saaih.
"Apaan sih, Bang? Males ah! Ateh mau tidur aja. Makasih makannya, Kak (Nk)!" Pamit Fateh lalu cepat-cepat pergi diiringi tawa (Nk), Saaih, dan Fatim.
"Ya udah, Abang juga mau ke kamar. Jaga Arsyad takutnya bangun." Pamit Saaih lalu pergi.
"Fatim mau makan?" Tanya (Nk).
KAMU SEDANG MEMBACA
My "YouTuber" Husband (Saaih Halilintar)
FanficApa jadinya jika menjadi istri dari seorang YouTuber yang memiliki banyak saudara dan hobby 'nge-prank'? Di sisi lain ia mempunyai sifat yang penyayang, sabar, melindungi, dan terkadang manja. Hallo semua! Aku kembali. Kali ini aku akan membuat kali...