7

2.2K 110 27
                                    

Hi! Thank you for 1000 views! Gak nyangka banget. The power of Sasquad and Gen Halilintar Stars! Makasih banyak buat semuanya. Makasih juga yang selalu vote dan yang udah comment juga yang selalu baca dan nungguin cerita ini up. Ingat, tiap malam Minggu!

By the way Happy belated birthday and happy 10 million subscribers for Saaih Halilintar! Yeay!

Okay, lanjut ceritanya!
Happy reading!

____________________________________

"SAAAYAANG?" Panggil Saaih dengan berteriak secara lembut. (Ngerti gak?)

Saaih mendekati (Nk) dan menarik kasurnya agar sedikit menepi.

"Sayang?" Panggil Saaih sambil menepuk pelan pipi (Nk).

(Nk) membuka matanya, lalu Saaih mendorong kasurnya agar agak jauh dari pinggir kolam.

"Morning!" Ucap Saaih sambil tertawa.

(Nk) terbangun dan melihat sekitarnya karena merasa kasurnya bergerak.

"ABANGGG!" Teriak (Nk).

"I'm sorry, Kak (Nk)! Kita gak bisa bantu!" Teriak Fatim.

"Sorry, Kak (Nk)!" Teriak Muntaz.

"Bang! Ngapain sih, Bang?!" Ujar (Nk).

"Kan kamu kecapean. Siapa tau pas bangun mau nyebur. Mau renang. Kan jadi seger lagi." Jawab Saaih sambil menahan tawa.

(Nk) melihat ke arah Bang Arief.

"Ini buat YouTube? Ya Allah, Bang.." Ujar (Nk).

"Tenang aja, Love. Kamu semalem belom sempet buka kerudung sama hapus make up, kok. Jadi aman!" Ujar Saaih.

"Gak gitu masalahnya Bang.. Ya Allah.." Ujar (Nk).

"Udah lah, Bang. Kasian" Ujar Fatim.

"Dia mau berenang, Tim." Ujar Saaih.

"Bang! Gak gitu, lah. Bantuin turun." Ujar (Nk).

"Tinggal turun aja, Sayang." Ujar Saaih sambil tertawa.

"Basah lah! Ayo lah, Bang! Tim... Bantuin.." Ujar (Nk).

"Kalo Atim bisa udah dari tadi, Kak." Ujar Fatim.

"Muntaz? Can you help me?" Tanya (Nk).

"Sorry, I can't, Kak (Nk). Tongkatnya ada di Bang Saaih. Should I swim?" Tanya Muntaz.

"No! No! Thank you, Muntaz." Jawab (Nk).

"Ya udah, ya udah, Abang bantuin." Ujar Saaih lalu menarik kasurnya ke pinggir kolam.

"Gimana ke turunnya?" Tanya (Nk).

"Iya, iya. Sini." Jawab Saaih sambil membantu (Nk).

(Nk) pun berhasil selamat. Kemudian ia berjalan ke dalam rumah.

"Udah, ah. (Nk) mau mandi." Ujar (Nk).

"Sayang?" Panggil Saaih.

"Apa?" Tanya (Nk), mengehentikan langkahnya.

"Jangan dibales, ya?" Pinta Saaih sambil menampakkan cengirannya.

"Iya. Nanti dibales. Kirain mau minta maaf." Ujar (Nk) sambil lanjut berjalan.

"Ih, kamu mah.. Iya maaf, lah!" Ucap Saaih sambil menyusul (Nk).

"Iya, dimaafin." Jawab (Nk) tanpa menghentikan langkahnya.

My "YouTuber" Husband (Saaih Halilintar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang