[ YR ]
.
.
.
."Huff.." Seorang gadis menghembuskan nafas panjang di depan gerbang sekolah sambil tersenyum lebar setelah berjalan dari halte bus yang berada di dekatnya.
Ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah melakukan 3 hari ospeknya.
Lalu beberapa saat kemudian dua orang perempuan yang berperawakan lebih dewasa berdiri di sebelah kanan dan kirinya, sedangkan seorang perempuan yang terlihat sepantaran dengan dia berjalan di belakangnya.
"Kim Yerim, ingat! Jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat!" ucap perempuan yang berada di sisi kanannya.
"Kak Seulgi! Sudah kubilang jangan panggil aku Yerim ketika di sekolah tapi Yeri!"
"Sudahlah, lagipula tidak berbeda jauh," sahut seorang perempuan yang berada di belakangnya.
Yerim pun tidak bisa menahan dirinya kemudian membalikkan tubuhnya, "Dan Bagaimana jika aku memanggilmu dengan panggilan Sooyoung?"
Perempuan itu melotot lalu meneriakinya, "HEI!!!"
Perempuan lain yang berada di sisi kirinya hanya diam sambil terus melihat Yerim tanpa senyuman melainkan tatapan khawatirnya.
Menyadari bahwa dirinya diperhatikan, Yerim pun berpaling menatap perempuan itu.
"Kak Seungwan, aku akan baik - baik saja! Tenanglah sedikit." ujarnya kemudian tertawa hambar.
Seseorang yang Yerim panggil sebagai Seungwan hanya bisa menunduk lalu menghembuskan nafasnya berat. Menurutnya, membiarkan Yerim bersekolah di tempat yang sama dengannya adalah pilihan yang salah. Jadwal murid sekolah menengah atas lebih padat dari yang banyak orang bayangkan. Apalagi jika nanti Yerim sudah menginjak kelas 12 sepertinya. Ditambah lagi Yerim merupakan tipe perempuan yang sangat aktif. Tidak diragukan lagi perempuan itu pasti akan mengikuti banyak organisasi di sekolah yang tentu saja akan membuatnya kelelahan.
"Aku juga mengatakan panggil aku Wendy jika diluar rumah," ujar Seungwan beberapa saat setelah Ia diam. Berusaha mengalihkan pembicaraan dan diam - diam memudarkan ekspresi kecemasan yang tadinya sangat kentara.
"Ah, aku lupa haha.." ujar Yerim dengan senyum konyolnya, mengundang Seungwan—atau Wendy—untuk ikut tersenyum.
"Sudahlah, ayo masuk," ajak Joy—nama lain dari Park Sooyoung.
"Aku menunggu Jimin. Kalian duluan saja,"
"Aku juga menunggu Chanyeol, Hoseok, dan Rosé. Duluan saja. Kalian berdua juga perlu melihat pembagian kelas terlebih dahulu kan?" Ujar Wendy sambil menatap dua adiknya yang sudah mulai melangkah melewati gerbang.
"Kalau begitu kami duluan kak!" teriak Yeri saat Ia semakin jauh dari kedua kakaknya bersama dengan Joy.
Joy sempat mengangguk dalam diam ketika Seulgi dan Wendy menatapnya dalam, seolah mempercayakan Joy untuk menjaga adik terkecil mereka itu.
"Apa menurutmu ini tepat?" tanya Seulgi masih menatap kedua adiknya yang terlihat akrab itu.
"Tidak. Ini sangat salah!"
"Apa yang salah?" sebuah suara membuat keduanya menoleh dan mendapati Jimin tengah mendekat kearah mereka dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku jaketnya.
Disusul dengan Chanyeol, Rosé, Hoseok beserta Hyojung yang berada di belakang Jimin.
"Yerim,"
"Dia jadi sekolah disini?!" Hanya dengan satu kata yang Wendy ucapkan, Hoseok dapat langsung mengerti dan menyahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Velvet Fraternity 2 : YERI ✔
FanfictionKim Yerim dan kisah sederhananya di masa SMA. Sederhana untuknya namun terlalu menyakitkan untuk kakak - kakaknya melihat Yerim menderita dengan penyakit yang bersarang di tubuhnya sejak kecil. Yerim yang tidak tahu apa - apa perlahan melihat setit...