Never-Ending Worries

1.8K 199 2
                                    

[ YR ]
.
.
.
.

"KIM YERIM!!" Panggilan Chanyeol dari dalam lapangan membuat gadis 16 tahun itu menoleh. Namun belum sempat Ia sadar bahwa sebuah bola mengarah padanya, tiba - tiba tangan besar seseorang memukul bola itu dengan telapak tangannya.

Meninggalkan keterkejutan yang besar bagi Yeri dengan gerakan tiba - tiba dari lelaki itu.

Baru saja Ia ingin berterima kasih, mendadak dada kirinya terasa sesak dan sakit.

Seperti tertusuk - tusuk jarum.

Yeri reflek menekan dada kirinya dengan telapak tangan disertai ekspresi kesakitan.

"Yeri! Kau baik - baik saja?" tanya Tzuyu yang terlihat khawatir ketika menyadari ekspresi Yeri perlahan berubah.

Dia sakit.

Batin Tzuyu.

"Akhh!!" Satu tangan Yeri yang lain menumpu tubuhnya di permukaan bangku kayu.

Chanyeol dengan cepat berlari menuju ke arah Yeri, sedikit membungkuk dan memegang kedua bahunya agar duduk tegap.

"Tidak apa-apa, Yer. Ambil nafasmu perlahan," ucap Chanyeol berusaha tenang padahal sebenarnya dia juga panik.

Hanya saja dia tidak ingin Yeri dan yang lain juga ikut panik.

Di sekitar Yeri dan Chanyeol sudah banyak murid yang berkumpul untuk melihat kejadian itu.

"Apa yang kalian lihat?! BUBAR!!" teriak Mark di belakang Chanyeol sehingga kerumunan itu mulai mereda namun tetap saja mereka melihat kejadian itu dari kejauhan.

"K-kak, o-obatku!" ucap Yeri berusaha menahan sakitnya.

"Lucas, ambil obatnya dan bawa ke ruang kesehatan! Kami akan membawa Yeri kesana." Perintah Jimin cepat. Lucas juga segera berlari ke kelas untuk mengambil obatnya.

Baru saja Jimin ingin mendorong Chanyeol dan menggendong Yeri, tapi lelaki yang tingginya selangit itu lebih dulu berjongkok dan memutar tubuhnya sehingga membelakangi Yeri.

Chanyeol menarik kedua tangan Yeri dan mengalungkannya di leher Chanyeol. Setelah itu Ia berjalan cukup cepat menuju ruang kesehatan.

Sialnya, ruang kesehatan berada di ujung lorong area kelas 12 sehingga Ia harus melewati semua ruangan kelas 12 dan itu berarti Chanyeol harus melewati kelas Seulgi serta kelasnya sendiri yang notabenenya sama dengan kelas Wendy.

Doa Chanyeol terkabul karena Seulgi dan Wendy kebetulan di dalam kelas sambil membaca entah buku apa. Ia melihatnya.

Memang bukan Seulgi dan Wendy yang melihatnya, tapi Hyojung dan Rose yang sedang berada di depan kelas masing-masing tidak sengaja melihat kejadian Chanyeol-menggendong-Yeri.

Dan Ya.

Dua wanita itu jelas saja melaporkannya pada Seulgi dan Wendy mengingat dua orang itu adalah sahabat mereka.

Diatas gendongan Chanyeol dengan Jimin mengikuti dibelakangnya, Yeri sudah terlihat tidak berdaya. Matanya Ia tutup rapat - rapat dengan keringat yang mengalir dari pelipisnya.

Ia sudah tidak peduli dan tidak ingin membayangkan bagaimana marahnya ketiga kakak yang kini satu sekolah dengannya melihat dia tidak bisa menjaga diri dan berakhir terluka lagi seperti sekarang.

Mereka pasti akan memarahiku.

Batin Yeri dalam kelemahannya sekarang.

Begitu Chanyeol sampai, Ia segera menidurkan Yeri di salah satu kasur yang tersedia. Chanyeol meringis merasa bersalah ketika melihat Yeri masih mengerang dengan mata tertutup dan keringat yang begitu banyak membasahi wajah dan lehernya.

Red Velvet Fraternity 2 : YERI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang