I Don't Understand With All These

1.2K 150 4
                                    

[ YR ]
.
.
.
.

"Kau sudah mengumpulkan form pendaftaran?"

"Sudah,"

"Kau ingat bahwa wawancara diadakan siang nanti?"

"Iya, aku ingat."

"Sudah menyiapkan diri?"

"Tentu saja."

"Obat? Sudah kau siapkan?"

Yeri akhirnya menoleh lalu memiringkan kepalanya.

"Sejak kapan kau jadi banyak bicara?"

Tzuyu langsung mengalihkan pandangan ke arah lain ketika menyadari Ia begitu cerewet. Yeri yang melihatnya kemudian tersenyum licik, bersiap menggoda atau mengejek Tzuyu.

"Akhirnya aku menemukan sisi aslimu!"

"Apa? Memang asliku bagaimana?"

Yeri menaikkan satu alisnya kemudian semakin mendekat ke arah Tzuyu sehingga perempuan itu memundurkan tubuhnya, merasa risih.

Baru saja Yeri ingin bicara, Lucas dan Mark memasuki kelas dan memanggil Yeri sehingga Ia harus menoleh ke arah dua bersaudara itu.

"Kau yakin akan mengikuti seleksi OSIS?" tanya Lucas dengan ekspresi khawatirnya.

"Ayolah, mau berapa kali kalian menanyakan hal itu? Aku baik - baik saja."

"Seleksi mungkin akan sampai petang. Persiapkan apa yang kau butuhkan, termasuk obatmu!" Ucap Mark sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.

Yeri jelas tersenyum lebar. Ia sudah menduga Mark akan seperti ini. Laki - laki itu memang menjaga Yeri dengan caranya sendiri dan tidak terlalu banyak melarangnya melakukan sesuatu.

"Apa aku perlu ikut seleksi juga?"

"Tentu tidak! Untuk apa? Kau bilang tidak ingin menjadi pengurus OSIS karena jadwalnya terlalu padat." sahut Yeri cepat ketika Tzuyu menawarkan dirinya.

Yeri tahu tujuan Tzuyu juga ingin mengikuti seleksi adalah agar dia bisa menjaga Yeri. Tentu saja Yeri tidak ingin Tzuyu membuang - buang waktunya hanya untuk mengawasi Yeri.

"Ah, ya. Apa kau sudah tau laki - laki itu juga mengikuti seleksi ini?"

Yeri beralih menatap Lucas dengan satu alis terangkat, belum mengerti laki - laki siapa yang Lucas maksud. Namun, melihat ekspresi Lucas ketika Yeri menatapnya, Yeri langsung menyadarinya.

"Aaa, Bong Jaehyun? Lalu?" Yeri kembali menatap Lucas.

Tidak lama, Yeri menyadari ekspresi Lucas perlahan menjadi semakin serius.

Mungkin memang penting.

Batin Yeri berusaha berpikir positif dan tetap teguh menatap Lucas tepat di matanya.

"Hanya ingin kau berjaga - jaga. Melihat memarmu kemarin, mungkin dia tidak sebaik terlihat."

"Hei, Lucas Wong!" sentak Yeri cepat begitu Lucas menyelesaikan kalimatnya.

Entahlah. Yeri hanya tiba - tiba saja kesal dengan perkataan Lucas yang terdengar menyebalkan di telinganya. Padahal benar bahwa Jaehyun pernah melukainya namun Yeri merasa bahwa dua hari yang lalu itu hanya karena Jaehyun merasa terancam.

Yeri sadar bahwa membela Jaehyun bukanlah sebuah keharusan. Tapi hati kecil Yeri memerintahkan untuk melakukannya. Maka Yeri lakukan.

"Dia hanya kesal dengan kata - kataku."

Red Velvet Fraternity 2 : YERI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang