[ YR ]
.
.
.
.Hari ini, tepatnya hari jumat yang cerah, angin sepoi - sepoi beberapa kali mencoba menghilangkan kecanggunan dua orang yang kini duduk berhadapan di bangku panjang kantin bersama tiga teman mereka.
Tzuyu, Mark, dan Lucas merasa seperti melewatkan sesuatu ketika melihat Yeri beberapa kali melamun dengan Jaehyun yang duduk di hadapannya tanpa melihat Yeri sedikitpun.
Hampir 7 menit keheningan menyelimuti mereka berlima dan hanya suara murid - murid dari meja lain yang mengisi kesunyian di meja mereka sendiri.
Baru setengah piring Yeri memakan makanannya, Ia tiba - tiba berdiri sambil menunduk, tidak ingin menatap siapapun. Berbeda dengan ketiga temannya serta Jaehyun yang ikut menatap Yeri penasaran.
"Aku tidak nafsu makan. Aku duluan." ujar Yeri singkat lalu dengan langkah cepat, melangkah keluar dari kantin.
Jaehyun pun hanya memandang punggung gadis yang semakin menjauh lalu hilang, tidak berniat mengejarnya.
"Kau apakan dia?" tanya Lucas dengan nada datar, beberapa detik setelah Yeri pergi.
"Tidak tahu."
Lucas mendongak lalu menatap Jaehyun seperti tidak mengerti dan hampir saja memaki Jaehyun jika Mark tidak menepuk pelan punggungnya, berusaha menenangkan.
"Jangan katakan bahwa kau menyakitinya,"
Entah kenapa emosi Jaehyun mendadak tersulut oleh perkataan Tzuyu.
"Jangan bicara jika tidak mengerti. Kau bahkan bukan saudaranya."
"Hey!"
Lucas langsung menyentak Jaehyun, namun tidak dengan Tzuyu yang justru terdiam sembari mengepalkan tangan erat - erat di kedua sisi tubuhnya.
Tzuyu merasa tersudutkan karena Jaehyun benar. Tzuyu bahkan bukan saudaranya dan apakah dia berhak untuk mengatakan hal semacam tadi pada Jaehyun?
Jaehyun sukses membuat Tzuyu mulai meragukan apa yang Ia yakini yaitu untuk selalu melindungi Yeri.
Disisi lain Yeri tanpa pikir panjang langsung melangkah masuk ke kelas Joy dan duduk di bangku sebelah Joy. Yeri benar - benar tidak peduli dengan tatapan beberapa murid 10-3 yang menghabiskan waktu istirahat mereka untuk tetap berada di dalam kelas. Ia juga tidak peduli dengan dua teman Joy, Eunseo dan Eunwoo, yang kini tidak ingin mengalihkan mata mereka dari Yeri. Joy sendiri pun tidak kalah terkejutnya dengan mereka semua ketika tadi melihat Yeri tanpa ragu melangkah masuk karena ini pertama kalinya Yeri mengunjungi kelas Joy.
Begitu duduk di sebelah Joy, Yeri langsung memiringkan kepalanya dan bersandar pada pundak Joy, kemudian Ia menutup matanya disusul dengan menghembuskan nafas panjang. Tidak memperdulikan Joy yang masih menatapnya kebingungan.
"Ada masalah?" tanya Joy tidak ingin bergerak sedikitpun karena dimatanya, Yeri sudah terlanjur nyaman dengan posisi saat ini.
Yeri mengangguk dalam posisinya sekarang. Juga belum memiliki minat untuk membuka matanya.
Yeri mungkin tidak melihat ekspresi Joy tapi dia tahu bahwa Joy masih memperhatikannya dengan tatapan yang aneh.
"Kak Joy malu jika aku seperti ini?"
Joy terkekeh.
"Untuk apa malu? Bukankah kau yang seharusnya malu?"
Yeri membuka matanya, melihat sekeliling untuk sesaat. Terlihat beberapa murid tidak memperdulikan keberadaannya, namun tetap ada beberapa yang berbisik sambil sesekali meliriknya. Yeri memperhatikan, Eunseo dan Eunwoo pun sudah kembali ke bangku mereka yang agak jauh dari Joy, mengerti bahwa kakak - adik itu sepertinya butuh waktu untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Velvet Fraternity 2 : YERI ✔
FanfictionKim Yerim dan kisah sederhananya di masa SMA. Sederhana untuknya namun terlalu menyakitkan untuk kakak - kakaknya melihat Yerim menderita dengan penyakit yang bersarang di tubuhnya sejak kecil. Yerim yang tidak tahu apa - apa perlahan melihat setit...