TAMPAK seorang wanita berpakaian rapi sedang berjalan dengan langkah anggun yang membuat banyak orang menatapnya kagum. Ia terlihat sangat cantik dengan manset bewarna hitam yang dipadukan dengan outer bewarna putih gading serta rok span yang bewarna senada.Ia menenteng satu tas bewarna hitamnya yang berisikan berkas-berkas tentang data dirinya untuk menghadiri tes interview. Yap, dia melamar pekerjaan disebuah perusahaan terkenal karena suatu alasan tentunya.
Ia melangkah menuju meja resepsionis sambil tersenyum kearah wanita berambut ikal itu. "Saya ingin menghadiri tes interview sebagai sekretaris baru di perusahaan ini" ucap wanita itu disertai dengan senyum manisnya.
"Anda Ms.Altemose?" tanya wanita berambut ikal itu.
"Ya, saya Laura Altemose" ucap wanita cantik itu yang bernama Laura.
"Senang bertemu denganmu, Laura. Perkenalkan, saya Lilian, resepsionis diperusahaan ini" ucap Lilian sambil tersenyum kearah Laura.
"Senang bertemu denganmu juga, Lilian" ucap Laura.
"Mari ikut saya, anda sudah ditunggu sedari tadi oleh Mr.Dixon" ucap Lilian sembari berjalan memutari meja resepsionis miliknya lalu menghampiri Laura.
"Saya ditunggu olehnya?" ucap Laura sedikit bingung.
"Ya, maka dari itu, ayo" ucap Lilian yang dibalas dengan anggukan pelan oleh Laura.
Laura berjalan berdampingan dengan Lilian, lalu mereka masuk kedalam lift. Hingga mereka sampai dilantai paling atas gedung perusahaan ini. Mereka melangkah keluar pintu lift, dan yang terlihat oleh mata Laura hanyalah sebuah pintu ruangan, dengan meja seorang sekretaris yang berada tidak jauh dari pintu itu.
"Ini ruangan Mr.Dixon, maaf saya tidak bisa mengantar anda masuk, karena Mr.Dixon sendiri yang mengatakan hal itu" ucap Lilian.
"Maksudmu, dia menyuruhmu untuk tidak ikut masuk?" tanya Laura yang mendapat anggukan dari Lilian.
"Kenapa seperti itu?" tanya Laura lagi.
"Saya juga kurang tahu pasti, yang terpenting adalah, semoga anda berhasil, Laura" ucap Lilian dengan senyuman manisnya.
"Terimakasih Lilian" ucap Laura yang mendapat anggukan dari Lilian, lalu wanita berambut ikal itu berbalik dan masuk kedalam lift.
Laura menarik nafasnya dalam. Jujur, ia gugup saat ini. "C'mon Laura, kau pasti bisa" gumamnya, lalu ia mengetuk pintu besar itu dengan sekit pelan.
"Tok..Tok.." Tak lama setelah ketukan pintu itu, terdengar suara seorang pria dari dalam ruangan dihadapannya saat ini.
"Masuk" suara bariton itu masuk kedalam indra pendengarannya.
Laura kembali menarik nafasnya perlahan, ntah kenapa ia nervous saat ini juga. "Baiklah, c'mon Laura, kau pasti bisa" gumamnya sambil berusaha menyemangati dirinya sendiri.
Laura memegang kenop pintu bercat abu-abu itu, lalu ia langsung memutarnya. Ia masuk kedalam ruangan bernuansa putih abu-abu itu. Dipikirannya saat ini, apakah Ceo perusahaan ini sangat menyukai warna netral seperti abu-abu? Ah, tapi bukan hal itu yang harus dipikirkannya saat ini. Yang saat ini harus dipikirkan olehnya adalah, bagaimana caranya agar ia dapat diterima diperusahaan terkenal dan terbesar di Amerika saat ini. Ya, seperti itu.
Hal yang pertama kali dilihatnya saat ini adalah, seorang pria berjas hitam yang sedang berdiri membelakanginya tengah melihat kearah luar jendela, yang menampakkan bangunan-bangunan di kota San Francisco. Bahunya lebar, dan tampak sangat cool jika dilihat dari belakang sini.
"Ck! Apa yang sedang kau pikirkan Laura? C'mon, kau harus fokus" batinnya dalam hati.
"Permisi Tuan, saya ingin tes interview melamar kerja diperusahaan ini" ucap Laura sambil menatap punggung pria yang saat ini sedang membelakanginya.
"Tidak perlu" ucap pria itu tanpa membalikkan badannya menghadap kearah Laura.
"M-maksud anda? Saya tidak diterima?" tanya Laura setengah tidak mengerti dengan ucapan pria itu.
"Kau selalu kuterima. Terutama, saat kau selalu berada disisiku, Laura" ucap pria itu sambil membalikkan badannya yang membuat Laura langsung membeku ditempat.
"K-kau.."
"Lucas?"
-TBC-
Gimana? Penasaran gak? Kalau kalian penasaran, dan ingin aku next ke chapter selanjutnya, jangan lupa vote+coment ya guys!
Aku udah buatin teasernya untuk kalian. Semuga suka ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex, My Ceo [DIXONSERIES#1]✅
RomanceBagaimana jadinya jika sepasang kekasih bekerja dalam satu perusahaan yang sama? Sudah pasti jika hal itu menyenangkan bukan? Namun bagaimana jadinya jika seorang 'mantan' kekasihmu yang merupakan kekasih pertama sekaligus kekasih terindahmu adalah...