SETELAH selesai makan malam, Laura langsung membawa Laurent menuju ke kamar tidurnya.“Mom" panggil Laurent saat ia sudah selesai menyikat gigi dan mencuci kaki sebagai rutinitas dirinya sebelum tidur.
“Yes, baby?” ucap Laura yang menoleh kearah ambang pintu kamar mandi, tempat dimana Laurent sedang berdiri sambil menginjakkan kaki di sebuah keset.
Laurent berjalan kearah kasur Queensize miliknya. Menghampiri Laura yang sedari tadi sedang duduk diatas kasur.
“Mom marah dengan Daddy?” tanya Laurent sambil menatap Laura dengan pandangan dalam.
“Tidak. Mom tidak marah dengan Daddy. Mom hanya kesal dengannya” ucap Laura.
“Mom” ucap Laurent sambil menangkupkan pipi Laura dengan kedua tangan mungil miliknya.
“Mommy jangan kesal atau marah dengan Dad. Aku yang meminta dan membujuknya untuk membeli ice cream” ucap Laurent berusaha menjelaskan kepada Laura.
“Iya, Mom tahu” ucap Laura.
“Sekarang lebih baik kau tidur, baby girl.” ucap Laura sambil menggendong Laurent dan membawanya untuk berbaring diatas kasur bergambar karakter disney itu.
“Kau ingin di bacakan dongeng apa malam ini?” tanya Laura yang membuka pembicaraan kearah lain.
Laurent tampak sedang berikir. Ia sepertinya teralihkan dengan ucapan Laura barusan yang bertanya tentang dongeng apa yang akan dibacakan oleh Mommy-nya.
“Kurasa aku ingin Mom membacakan buku itu” tunjuk Laurent kearah rak buku miliknya.
“Sleeping beauty?” ucap Laura yang dibalas anggukan oleh Laurent.
“Baiklah” ucap Laura. Ia berjalan mengambil buku itu di dalam sebuah rak buku dan kembali ketempat tidur saat dirinya sudah mendapatkan buku itu.
Ia langsung duduk dipinggir kasur. Tepat berada disamping Laurent yang sedang berbaring. Lalu ia mulai membuka buku itu, dan membacanya, sambil membelai rambut panjang Laurent. Hingga dilihatnya jika saat ini Laurent sudah masuk ke alam mimpinya.
“Selamat tidur, baby girl” ucap Laura sambil mengecup singkat dahi gadis kecil itu.
Laura menaruh kembali buku dongeng itu di sebuah rak buku. Lalu setelah itu ia menekan saklar lampu guna mematikan lampu kamar Laurent. Diliriknya kearah Laurent yang sudah terlelap tidur. Menjadi sebuah ketenangan saat melihat Laurent yang tidur dengan begitu damainya.
Laura menutup pintu kamar Laurent dengan perlahan. Saat ia berbalik, tiba-tiba saja ada sebuah tangan kekar yang langsung merangkul pinggangnya. Demi apapun, ia terkejut saat tangan itu merayap melingkari pinggang rampingnya.
Ia menatap kearah si pemilik tangan ini. “Apa?” tanya Laura dengan raut juteknya.
“Kau masih marah denganku?” tanya Lucas.
“Menurutmu?” tanya Laura balik yang mendapat helaan nafas pelan oleh Lucas.
“Aku minta maaf” ucap Lucas.
“Untuk?” tanya Laura.
“Untuk semua yang kulakukan hingga membuatmu marah” ucap Lucas.
“Baiklah, permintaan maaf diterima jika kau melepaskan tanganmu dari pinggangku” ucap Laura yang sedari tadi berusaha melepas tangan Lucas dari pinggangnya.
Lucas pun mengangguk dan melepaskan tangannya dari pinggang Laura. Ia tersenyum kearah wanita itu yang dibalas putaran mata malas oleh Laura.
Laura berjalan menuju kamarnya. Ralat, kamar mereka berdua yang di-ekori Lucas dibelakangnya. Saat sudah berada didalam kamar, Laura langsung masuk kedalam kamar mandi, dan setelah itu keluar karena sudah melaksanakan rutinitasnya seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex, My Ceo [DIXONSERIES#1]✅
RomanceBagaimana jadinya jika sepasang kekasih bekerja dalam satu perusahaan yang sama? Sudah pasti jika hal itu menyenangkan bukan? Namun bagaimana jadinya jika seorang 'mantan' kekasihmu yang merupakan kekasih pertama sekaligus kekasih terindahmu adalah...