MATA yang tajam bak elang itu menatap remeh kearah wanita yang baru saja ia temui saat ini.Ntah kenapa ia langsung tidak menyukainya sejak pertama kali melihat dia. Ditambah lagi tatapan Laura kearah wanita itu seakan-akan sedang menatap musuh bebuyutannya.
“Cih! Jika kau mengataiku rendahan, sedang apa kau berada dirumahku?!” ucap Tiana dengan nada tidak santai.
“Rumahmu? Apa kau yakin? Karena yang ku ketahui jika ini adalah kediaman mansion Altemose” ucap Lucas dengan senyuman meremehkan yang tercetak jelas diwajah tampannya.
“Dan, sejak kapan rumah ini menjadi milikmu? Kau bahkan hanya menumpang disini” sambung Laura dengan menatapnya dengan senyum meremehkan sama seperti yang dilakukan Lucas saat ini.
“Kau tidak tahu apa pun yang terjadi selama kau pergi dari sini” ucap Tiana sambil melihat kearah kukunya.
“Mansion ini dan semua saham perusahaan ayahmu, akan menjadi milikku” ucapnya dengan percaya diri.
“Ohya? Tapi sayang sekali karena aku tidak mempercayaimu” sahut Laura.
“Kau harus percaya padaku!” ucap Tiana dengan nada sewot.
“Untuk apa aku percaya dengan seorang pendusta dan penjilat sepertimu? Itu hanya menodai pikiranku, jika aku memikirkannya” balas Laura.
“Kau.. DASAR WANITA TIDAK TAHU DIRI!” ucap Tiana dan hendak menamparnya kembali, namun tangan Laura langsung menahannya dengan sigap.
“APA?! KAU MAU MENAMPARKU LAGI HAH!” ucap Laura sambil menipis kasar tangan Tiana yang sempat ia tahan tadi.
“Jangan berani-berani bermain kasar jika kau tidak ingin dikasari olehku” ucap Laura dengan nada memperingati.
“Jika aku tidak melihat tapangmu yang ingin menangis, sudah pasti jika aku akan menamparmu lebih keras dari yang tadi kau rasakan” ucap Laura.
“Aku tahu satu hal saat ini, bahwa kau hanya wanita lemah yang hanya membela diri dengan sebuah kekerasan” ucap Laura lalu langsung berlalu pergi begitu saja. Namun, ia memberhentikan langkahnya lagi.
“Dan, untuk semua penjaga yang saat ini sedang tunduk kepadanya. Ingat, yang selama ini memberi kalian gaji dan tempat tinggal itu, siapa” ucap Laura tanpa mau membalikkan badannya dan langsung pergi dari sana. Ia ingin ke halaman depannya, berbiat ingin merileks kan dirinya.
Sepeninggal Laura. Lucas masih berada disitu sambil menatap kearah wanita yang saat ini sedang mengepalkan tangannya.
“Aku ingatkan kau, untuk menyingkirlah dari pandangan Laura. Selama masih ada kau didunia ini, aku sangat yakin jika kau tidak akan tinggal diam jika melihatnya bahagia”
“Dan satu hal yang perlu kau ingat. Bahwa aku selalu berada tepat dibelakangnya” ucap Lucas yang membuat Tiana menegang ditempat.
Setelah mengucapkan hal itu, Lucas langsung berlalu pergi dari sana, dan langsung menyusuli Laura yang ntah sudah berapa kali meninggalkannya.
Lucas mengamati sekitar kearah halaman depan mansion ini. Ia mencari keberadaan Laura. Dan ia menangkap sosok itu yang sedang duduk di sebuah kursi sambil menatap kearah sepatunya sendiri.
Lucas menghapiri wanita itu, saat sudah sampai disana, Lucas hanya berdiri dihadapan Laura yang sedang duduk dengan menundukkan kepalanya.
Ia mengusap pelan pucuk kepala itu membuat sang empu mendongakkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex, My Ceo [DIXONSERIES#1]✅
RomanceBagaimana jadinya jika sepasang kekasih bekerja dalam satu perusahaan yang sama? Sudah pasti jika hal itu menyenangkan bukan? Namun bagaimana jadinya jika seorang 'mantan' kekasihmu yang merupakan kekasih pertama sekaligus kekasih terindahmu adalah...