25. Kidnapped?

39.7K 2K 57
                                    


HARI-HARI berlalu dengan begitu cepat. Sama seperti cepatnya hubungan Laura dan Lucas yang awalnya sudah mulai baik-baik saja, namun tergantikan dengan kesalah pahaman antara Laura dengan Lucas.

"Ting.. Tong.."

Laura menghembuskan nafasnya. Ia tahu betul siapa orang yang datang sepagi-pagi ini ke kamar apartementnya. Sudah tiga hari ini orang itu datang di jam segini.

"Ting.. Tong.."

Laura masih berpura-pura tidak mendengar bunyi bel itu. Ia sedikit malas untuk melihat orang yang berada dibalik pintu putih itu.

"Ting.. Tong.."

Lagi-lagi bunyi bel itu terdengar. Mau tidak mau Laura melangkah mendekat kearah pintu itu, dengan memasang raut wajah datar miliknya.

"Apa?" ucapnya tanpa mau berbasa-basi.

"Aku tahu, jika bunyi bel yang ketiga, sudah pasti kau akan membukakan pintunya untukku" ucap pria itu dengan senyuman miliknya.

"Tidak jelas"

"Blam.." Laura langsung menutup pintu kamar apartementnya, tanpa mempedulikan Lucas yang saat ini masih berada didepan sana.

Sementara Lucas, ia hanya tersenyum miris, menatap pintu kamar yang baru saja tertutup dihadapannya. Ada rasa sakit didalam hatinya, namun ia harus membuang jauh-jauh rasa sakit itu.

"Aku taruh bunganya disini" ucap Lucas, kemudian ia menaruh bucket bunga yang dibelinya diatas keset.

"Kalau begitu, aku pergi. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatanmu" ucapnya lagi, lalu setelah itu ia melangkah meninggalkan kamar apartement Laura.

Disisi lain, masih ditempat yang sama, Laura sedari tadi mendengarkan semua ucapan Lucas tanpa mau beranjak dari tempatnya yang sedang berdiri dibalik pintu.

Setelah dirasa Lucas sudah benar-benar pergi, ia pun langsung membuka pintu dan mengambil bucket itu, lalu kembali masuk.

Dilihat dan ditatapnya bucket itu."Apa aku terlalu jahat kepadamu, Lucas?" tanyanya ntah kepada siapa.

"Ya, aku jahat. Kau terlalu baik untuk aku yang jahat ini"

"Maafkan aku," ucap Laura sambil memeluk bunga pemberian Lucas.

***

Laura sudah siap dengan dress kantor bewarna merah maroon sebatas lutut, dipadukan dengan heels bewarna hitam miliknya. Sebenarnya ia sedang tidak mood untuk pergi ke kantor.

Tapi, mengingat hari ini ada meeting yang harus dihadiri olehnya, membuatnya untuk harus datang kesana.

Dan tiba-tiba saja pandangannya menuju kearah bucket-bucket bunga yang selama ini Lucas berikan kepadanya. Bunga-bunga itu bertengger dengan manisnya diatas meja rias miliknya. Membuat Laura selalu mengingat pria itu.

"Aku tidak boleh seperti ini terus dengannya" ucap Laura sambil menatap bunga-bunga yang terpajang dengan indahnya di meja rias.

"Tidak mungkin jika ketergantungan ini terus berlanjut. Lucas sedang berjuang untuk mendapatkanku. Dan aku seharusnya tidak mempersulitnya"

"Aku sadar, jika sampai kapan pun, aku akan terus mencintainya"

"Baiklah, Laura. Jika nanti kau bertemu dengan Lucas, maka berbicaralah baik-baik dengannya"

"Dengarkan penjelasannya, dan jika ada masalah, maka selesaikan dengan bersama-sama" ucapnya.

"Ting.. Tong.."

My-Ex, My Ceo [DIXONSERIES#1]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang