01

8.7K 228 12
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.

°•°•°

Dering alarm dari ponselnya membuat gadis yang masih berada di bawah selimutnya menggeliat pelan. Buru-buru gadis itu mengambil ponselnya yang tergeletak di sampingnya dan mematikan alarm yang memekakkan telinga itu.

Gadis itu, Savannah Wijaya, melihat jam yang berada di ponselnya seketika membuatnya berteriak.

"LEON!"

"Abis lo ntar," desisnya penuh dendam.

Bayangkan saja, baru sejam kamu tidur dan dibangunkan oleh suara alarm super berisik yang bukan kamu setel. Kesel bukan main bukan? Begitu yang dirasakan oleh Savannah.

Savannah tahu yang menyetel alarm di ponselnya pukul 3 dini hari hanya sahabatnya yang bernama Leonardo Siregar Davidson. Tidak ada yang mengetahui kata sandi ponselnya selain sahabatnya itu.

Labih baik ia melanjutkan kembali tidurnya karena matanya sudah sangat berat. Urusan dengan Leon akan ia balas saat di sekolah saja.

°•°•°


Paginya Savannah telat bangun berakhir dengan mandi kilat. Untung saja semalam ia sudah mengatur bukunya sesuai dengan mata pelajaran hari ini, jadi tidak menambah persoalan lagi.

Ia hanya memakan satu buah roti dengan dua kali gigitan dan segelas air putih dengan sekali tandas, lalu keluar dari rumah sederhananya yang sangat sepi.

Membutuhkan waktu sepuluh menit naik gojek untuk sampai di sekolahnya.

Terlambat. Gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat dan suasananya sudah sangat sepi.

"Duh, gimana, nih?" paniknya mencoba menghubungi Leon, tapi cowok itu tak kunjung mengangkat panggilannya.

Saat mencoba menghubungi Leon ke lima kalinaya, seorang guru berbadan tambun mengagetkannya. "Ngapain kamu di luar?" tanya guru itu memperhatikan penampilan Savannah dari atas ke bawah.

"Saya telat, Buk," jawab Savannah sambil menyengir.

Guru bernama Sri itu menghela napas, kemudian membuka gembok gerbang dan membiarkan Savannah masuk.

"Sebelum masuk ke kalas, bersihin wc di lantai satu dulu! Nanti bakal saya cek," ujar Bu Sri tegas dan meninggalkan Savannah yang hanya diam.

Shit.

Tanpa menunggu lama lagi, Savannah berjalan menuju toilet wanita untuk membersihkannya.

Gadis yang mengikat kuda rambutnya itu mengambil alat bersih di gudang terlebih dahulu sebelum membersihkan toilet wanita. Untung saja toilet wanita cukup bersih, jadi ia hanya membersihkan secukupnya saja. Setelah menyimpan alat pembersihnya, ia berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua.

"Kacian teman gue abis dihukum Bu Sri," ejek Leon saat Savannah duduk di sampingnya dan menidurkan kepalanya di meja.

Savannah menegakkan kepalanya dan menatap tajam Leon.

"Sialan lo. Ini semua karna lo, Leon," ucap Savannah kesal.

"Lah? Kok, gue, sih?" tanya Leon balik.

Teman Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang