16

2K 124 8
                                    

Lebih baik melakukan VOTE sebelum membaca dan COMMENT setelah membaca.

Selamat Membaca.

Ig : khinaaaaaaaa

°•°•°


Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Dua bulan berlalu setelah kelas Leon kedatangan murid baru bernama Panji. Leon sudah membenci pada Panji sejak pertemuan mereka.

Terlebih kedua sahabatnya—Billy dan Satya— langsung menggaet Panji menjadi teman mereka. Sedangkan Savannah sepertinya tidak masalah jika Panji menjadi teman mereka, karena memang selama ini Savannah sangat ramah pada semua orang. Jika seperti ini Leon tidak suka dengan sifat Savannah yang satu itu. Leon tidak suka jika Savannah berteman dengan cowok lain, pengecualian Billy dan Satya.

Di sekolah, tidak ada yang berani mendekati Savannah lantaran ada Leon sebagai pawangnya. Mereka takut pada Leon karena kekuasaan cowok itu dan sifatnya sangat menakutkan jika sedang marah. Seantero sekolah juga tahu bahwa Leon dan Savannah sangat lengket, di mana ada Leon di situ ada Savannah. Tidak pernah terpisahkan. Bahkan banyak yang mengira bahwa mereka pacaran karena tingkah mereka layaknya pada pasangan umum lainnya, bahkan melebihi orang pacaran saat mereka sedang berdua saja.

Tapi, murid baru itu terang-terangan mendekati Savannah walaupun ada Leon bersama mereka. Teguran dari Leon bagai angin lalu bagi Panji.

Dua bulan bagi Leon sangat menyebalkan menghadapi sikap sok manis Panji pada Savannah. Itu sangat memuakkan sekali. Sepertinya Leon harus menjaga ekstra Savannah kedepannya agar sahabatnya itu tidak tergoda dengan sifat Panji yang sangat memuakkan menurutnya.

Cowok tampan itu tidak akan membiarkan sahabatnya jatuh ke tangan orang lain.

"Kita gak usah ke tempat ibu dulu, ya," ujar Savannah setelah duduk di boncengan Leon.

Leon menolehkan kepalanya untuk menatap Savannah. "Kenapa?"

"Gue lagi palang merah," bisik Savannah.

Leon mengangguk paham. Ia lalu melajukan motornya membelah jalan yang lumayan padat. Sepanjang perjalan Leon tak henti memperingati Savannah agar jauh-jauh dari Panji dan Savannah terus saja bertanya kenapa ia harus menjauhi Panji.

"Ingat, ya, Sava, jangan dekat-dekat sama Panji." Sekali lagi Leon memperingati Savannah sebelum mereka turun dari motor.

"Gak janji, ya. Gue gak enak soalnya kalo ada teman yang gue hindari padahal dia gak ada salah apa-apa," ujar Savannah.

"Emang kenapa, sih, kayaknya lo benci banget sama Panji? Dia punya salah lo?" tanyanya kemudian.

Savannah bingung dengan sikap Leon yang sangat membenci Panji sejak pertama kali bertemu. Setiap bertanya pasti Leon hanya diam dan itu membuat Savannah bertambah bingung sekaligus penasaran.

Seperti sebelumya, Leon hanya diam. Cowok jangkung itu menarik tangan Savannah menuju kelas. Saat di koridor mereka bertemu dengan Billy, Satya, dan Panji yang tengah duduk santai.

"Selamat pagi, Savannah," sapa Panji, tak lupa dengan senyum manisnya.

Savannah membalas sapaan Panji tak lupa juga senyumannya.

Langsung saja Leon melanjutkan langkahnya diikuti yang lain. Tepat saat mereka duduk di bangku masing-masing, sang wali kelas datang untuk mengajar.

Saat pelajaran berlangsung, Leon tak henti menguap dan menatap malas penjelasan wali kelasnya itu. Lebih baik ia menatap Savannah yang duduk di sampingnya. Saat ia menolehkan kepalanya untuk menatap Savannah, ia disuguhi dengan Savannah yang tengah meringis kesakitan.

Teman Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang