Happy Reading.
Jangan lupe vomentnya.Ig: khinaaaaaaaa
°•°•°
Karena keperluan sehari-harinya hampir habis, Savannah berencana akan ke Supermarket sore nanti. Hari ini tanggal merah yang otomatis Savannah libur sekolah. Membaca novel adalah pilihan gadis yang masih mengenakan baju piyama itu untuk menunggu hingga sore datang.Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 itu artinya Savannah harus menghentikan aktivitas membacanya untuk mandi. Yap, ia belum mandi dari pagi hingga sore tiba, jika Leon ada pasti Savannah akan kena omelan Leon lantaran kemalasan Savannah mandi saat hari libur dan akhirnya menyuruh Savannah mandi sebelum menunjukkan pukul 11:00.
Memakai jeans, hoodie putih, dan sneakers yang senada dengan hoodienya, Savannah siap untuk berangkat ke Supermarket. Tak lupa ia memakai sling bag untuk menyimpan ponsel dan dompetnya.
Setelah Savannah mengunci pintu rumahnya, ia menunggu sekitar dua menit hingga gojeknya datang.
Sengaja Savannah menggunakan grab motor pergi ke Supermarket lantaran jika pulang, ia bisa menggunakan grab mobil agar semua belanjaannya aman.
Savannah mengambil satu troli dan mulai menjelahi Supermarket itu dengan santai. Saat berada di bagian makanan seafood.
"Panji?" panggil Savannah pada cowok yang memakai topi tengah menunduk itu.
Cowok yang memakai topi itu menolehkan kepalanya saat suara yang sangat ia kenal memanggilnya ragu.
Benar, itu Panji.
"Savannah, kita ketemu lagi." Panji melangkah mendekat pada Savannah dan menepuk kepalanya pelan.
Savannah tersenyum dan mengangguk.
"Lo belanja juga?" tanya Savannah sambil melirik troli besar dibelakang Panji hampir terisi penuh.
Panji mengangguk mengiyakan pertanyaan Savannah. Matanya menjelajah Supermarket untuk memastikan apakah pawangnya Savannah ikut bersama gadis itu.
"Leon ikut?"
"Gak, Leon masih tidur," jawab Savannah.
"Di rumah lo?"
"Enggak lah," jawab Savannah tertawa kecil.
Lalu Savannah melanjutkan acara memilih seafood favoritnya dan juga Leon, sambil mengobrol dengan Panji.
Panji menemani Savannah untuk memilih beberapa buah-buahan dan juga keperluan pribadinya.
"Kayaknya lo udah biasa belanja bulanan deh," komentar Savannah.
Panji tertawa kecil, "Beberapa kali, sih. Itu juga karna abang gue yang minta ditemenin, kalo bukan abang gue, ogah banget belanja beginian," terangnya.
"Lo punya abang?" tanya Savannah semangat.
Panji tersenyum dan mengangguk mengiyakan. "Punya, banyak. Tapi, abang gue yang satu ini cuma abang sepupu, sih. Abang-abang kandung gue mah ogah banget injak Supermarket kayak gini. Gengsinya gede. Malu katanya kalo anak cowok ke Supermarket."
Savannah tersenyum lebar mendengar penjelasan kecil Panji tentang abang-abangnya.
"Lo berapa bersaudara?" tanya Savannah, kepo.
"Empat, gue anak bungsu."
Savannah mengangguk mengerti. Mengingat penjelasan Panji barusan, ia melontarkan pertanyaan yang membuat Panji menepuk jidatnya dan mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Rasa Pacar
Novela JuvenilSemua orang mengatakan mereka sepasang kekasih, sebab tingkah laku mereka layaknya orang pacaran bahkan melebihi orang pacaran. Nyatanya dua insan berbeda jenis kelamin itu hanya berteman, lebih tepatnya bersahabat. Tidak berpacaran seperti orang-or...