09

2.4K 132 4
                                    

Happy Reading
Jangan lupa voment.

°•°•°

"Ciuman di bibir itu masih bisa di bilang sahabat, ya?"

Leon dan Savannah yang mendengar itu nampak terkejut, tapi hanya sepersekian detik ekspresi mereka langsung merubah ekspresi wajahnya seperti sediakala —santai— sebelum Dewa melihatnya.

"Siapa juga yang pernah ciuman, ngaco lo," sangkal Leon.

"Halah, ngaku aja, Yon. Gue liat pake mata kepala gue sendiri, coba aja waktu itu gue bawa hp, udah gue videoin kalian supaya gak ngelak lagi," ujar Dewa, masih keukeuh dengan pendapatnya bahwa Leon dan Savannah memiliki hubungan spesial melebihi sahabat.

"Leon, kedekatan kalian itu melebihi batas sahabat. Mana ada sahabat tidurnya bareng, pelukan terus, cium pipi dan kening segala, gigit idung juga, bahkan cium di bibir. Teman gue aja yang pacaran gak sampe segitunya, nah, tapi kalian ini cuma sahabat," Dewa menjeda ucapannya dan melihat ke arah Leon dan Savannah sambil menggeleng pelan dan berdecak, "ckckck, gue bingung dengan kalian. Oh atau kalian itu terjebak dalam zona Teman Rasa Pacar?"

"Semerdeka, Sebahagia, Sakarepmu, Wa. Terserah lo. Lo terlalu cerewet untuk ukuran cowok ganteng kayak lo, upss, ralat maksud gue cowok cantik kayak lo," balas Leon dan tertawa melihat wajah adiknya yang memiliki wajah cantik.

Alih-alih tampan, Dewa memiliki wajah cantik untuk ukuran cowok. Memiliki wajah oval, alis yang sangat pas, bulu mata lentik melebihi bulu mata asli perempuan, hidung bangir, dan bibir tipis bewarna delima. Jangan lupakan kulitnya yang sangat putih, melebih putihnya Leon. Dewa juga memiliki suara yang sangat berisik dan cerewet seperti cowok. Untung saja Leon sangat jantan, tidak seperti wajahnya yang cantik.

"AH, MAMA. LEON KATAIN AKU CANTIK," adu Dewa pada Mama Rina sambil berteriak.

"Dasar anak mami, bisanya cuma ngadu," ejek Leon.

Savannah yang sedaritadi diam. Akhirnya ikut menggoda Dewa juga.

"Wa, tapi beneran, lho, kalo lo itu cantik. Gue aja iri," timpal Savannah dan ber-tos sambil tertawa melihat wajah Dewa yang memerah menahan amarah.

"Kak Sava, jangan gitu, ih. Gue ini cowok ganteng, cowok tulen, cowok jantan, gak ada cantik-cantiknya," kata Dewa kesal.

"Emang kenyataannya, kok," salut Leon santai.

Tapi, kenyataannya memang seperti itu. Saat cewek-cewek melihat wajah Dewa, mereka pasti akan iri melihatnya.

"Udah ah. Gue kesal sama kalian. Mudah-mudahan kalian kena karma pacaran beneran," ucap Dewa dan masuk ke dalam kamarnya.

Leon dan Savannah saling tertawa melihat mood Dewa yang sangat mudah berubah.

Secepat itu Leon bisa mengalihkan tafsiran dan kekepoan Dewa.

Jika ingin membuat Dewa kesal dengan cepat, hanya satu. Katakan cantik padanya.

Jika kata Leon, adiknya yang kelas 9 SMP itu kegagalan dalam produksi. "Kehabisan wajah tampan kali, makanya dapet wajah cantik. Dewa, sih, magernya minta ampun. Kebawaan lahir, sih, magernya. Jadinya, deh, kegagalan dalam produksi, alih-alih ganteng cantik yang ada. Untungnya wajahnya gak sama dengan sifatnya. Amit-amit Ya Allah."

Teman Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang