Lia tipe orang mudah bosan jika berurusan soal musik. Seperti lagu bergenre Rnb dan Beat milik salah seorang penyanyi wanita yang lirik sangat ia suka, tapi saat muncul lagu bari dengan gaya yang lebih keras dan berperasaan, Lia kembali oleng. Ia tak hanya menyukai satu jenis musik saja, jika lirik dan intrument musik itu penuh dengan melodi indah dan berperasaan, Lia akan menyukainya dan biasanya menjadikan lagu itu sebagai nada dering. Berganti-ganti nada dering bisa di jadikan sebagai pengelabuan, kata Lia waktu itu.
Salah satu nya seperti sekarang, Etss.. ini bukan pengelabuan, tapi ini seperti iklan yang memutus sambungan.
I can't sleep
Deringan ponsel milik Lia membuyarkan kejadian yang akan terjadi.
Tangannya merogoh saku hoodie dan menemukan nama Jeongin di layar.
Lino mengusap tengkuknya canggung, kepalanya tertunduk dengan pandangan yang ia edarkan ke segala arah, asal tak menatap gadis di depannya ini.
"Li, k-kurasa aku a-akan pergi dulu. Sampai nanti"
Saat akan berbalik, tangan Lino menggenggam jemari Lia. Gadis itu gugup setengah mati, hati dan otaknya tak bisa terkontrol dengan baik. Tangan itu menggenggam hangat tangan kecil nya. Ia tak berpikir jika hal ini akan terjadi.
"Li...a. kurasa..."
I can't sleep
Lagi, deringan ponsel Lia yang belum ia angkat tadi kembali berbunyi dengan nama yang sama.
"Aku pergi dulu, mungkin kita bisa bicara lain waktu"
Lia menarik jemarinya dari rengkuhan kecil tangan Lino. Ia langsung berlari. Selain menghindari degupan jantungnya, ia lupa jika meninggalkan Jeongin terlalu lama. Pasti lelaki bermata rubah itu marah.
"Dari mana saja sih. tau tidak ? Aku hampir muntah mendengar kata-kata lelaki sok keren tadi." Omel Jeongin saat Lia mendekat ke arahnya.
"Maaf, aku ada urusan tadi. Dan apa tadi ? Muntah ? Aku ingin memukul wajahnya tadi."
"Dia memang begitu kan ? "
Raut wajah Jeongin terlihat lesu.
"Kenapa, In ?" Lia mengamati raut muka Jeongin. Tampak berbeda.
Lelaki itu menatapnya dengan pandang lelah bercamput kesal. Aneh. Apa lelaki yang bernama Jean tadi baru saja melakukan tindakan tercela pada temannya ini ?.
"Jean mencelakaimu ? Atau dia berbuat asusila pada mu ?"
Jeongin hanya menggeleng.
Ingatan Jeongin kembali ke beberapa menit yang lalu.
"Jeonginn" Lia meremas kedua bahu Jeongin. Seketika lelaki itu menepisnya.
"Ayo pulang" Jeongin melangkah lebih dulu meninggal kan Lia dengan tanda tanya di atas kepala.
Tidak biasanya, batin Lia.
∆∆∆∆∆∆
Yuna menatap pantulan dirinya di cermin dengan senyum lebar. Mengingat kejadian tadi membuatnya berdebar. Ini kali pertama dia berinteraksi dengan orang lain sebelum ia di diagnosa penyakit yang ia alami sekarang. Senyum lelaki bermata mata rubah terlihat di cermin yang berhadapan dengannya. Sontak ia menggelengkan kepala kasar. Pikirannya terlalu dalam tentang lelaki itu. Sampai berhalusinasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
••UNTITLE [Lee know] •• (Finished)
FanfictionStory from Xilanney. Just publish in here. Alternatif-Universe (AU) Normal ? Menyimpang ? Lia akan berpikir sejenak. . . Soundtrack : VIXX - Beautiful liar Im sorry .... Sebagian cerita aku Unpublish 1 desember 2019 2 agustus 2020 ®Xilanney®Ori...