-Abang 11.0-
Setelah solat dan menumpahkan segala rasa dengan tangisan aku menuju pelataran musola. Ku lihat ketiga anakku menungguku. Ku rasa sentuhan dipundakku. Ku toleh ada Ambar yang tersenyum tulus.
"its okay buk untuk merasa ga okay." ucap ambar.
"terimakasih ya Mbar. Arya mana?"
"Di rumah sama mbah utinya."
"Kamu kesini sendiri?"
"iya ngegojek. Aku tadi ada didepan kamar. Sungkan masuk karena pada lagi serius bicara. Pas ibuk keluar aku ikutin ibuk sampai sekarang. Tapi kayaknya ibuk ga ngeuh kehadiranku."
"maaf ya Mbar. Rasanya ibuk berduka terlalu dalam sampai ga lihat sekitar."
"Its okay buk. Ambar ikut berduka buk." ucap Ambar sambil memegang tanganku. Akhtar melangkah menuju kami,merangkul kami berdua. Ku rasakan dua tambahan pelukan dibelakangku. Aku memang tenggelam dalam dukaku,tapi yang bisa membantuku melwati dukaku adalah Anak anakku bersamaku saat ini.
"sudah sudah. Kita pelukan di RS gini kayak habis ada keluarga yang meninggal aja." ujarku terkekeh.
"emang kan ada yang meninggal buk, suami ibuk udah ga disisi ibuk kan?" ucap Arman santai. Ku tatap tajam Arman
"eh salah ya buk?" ucap Arman nyengir
"Dia tetep Bapakmu loh ya apapun keputusan ibuk nanti."
"Untung yg jadi istri Bapak ibuk. Coba kalau aku. Udah aku viralin tuh kutu kupret." ujar Ambar berapi api
"Yakin kamu sanggup sama resikonya Mbar?" ucap Akhtar
"Ya sanggup sanggup aja. Gila aja udah nemenin dari 0 belum bulat sampai udah punya cucu eh ditinggal sama cinta pertama." Ambar masih berapi api.
"Kalau kamu viralin mereka kamu bisa dijerat UU ITE loh. Kayak kasus yang lagi rame itu. Selingkuhannya laporin istri sah karena si istri nyebarin isi chat mesum mesra mereka." ucap Akbar
"Lah ada emang?" jawab Ambar dengan muka syok
"Ada lah. Coba kamu cari di google berita istri oknum polisi dilaporkan UU ITE." ujarku
"Seriusan ada buk?" Ambar masih tidak percaya rupanya. Aku hanya anggukan kepala.
"Istri oknum polisi itu dulunya pelanggan ditoko ibuk."
"Makanya jangan lambe turah aja yang dipantengin." ujar Akhtar sambil menjitak kening Ambar pelan
"Yeee aku main hp ga mantengin Lambe lambean. Mantengin gendongan. Brand gendongan lokal pada ngeluarin SSC adjusable dari newborn." ucap Ambar
"Oh ya?" tanyaku antusias. Angin segar ini. Aku bangga kalau anak anak Indonesia bisa berkarya. Apalagi jika produk mereka mengedepankan safety bisa diterima pasar.
"Iya Buk. Setelah cuddle me, dilanjut nana babycarrier, andrea sekarang Zakkel juga ngeluarin. Tapi sayang Arya yang masih 1,5bln belum berani aku pakein ssc."
"Iya jangan dulu. Atau kalau kamu mau, pesen aja atu dipenjahit gendongan siapa yang katamu kapan lalu itu?"
"Mbak Tia Ollie?"
"Iya pesen aja disitu minta buatin SSC yang bisa dipake untuk seusia Arya."
"Kalian kalau udah ngobrolin gendongan kita kasat mata ya." Ujar Akbar
"Makanya nikah woy biar bisa punya anak biar bisa tau nikmatnya begadang anak minta gendong terus dan jadi ga waras karena capek." ujar Ambar
"yuk sambil jalan ke bapak." ujarku menengahi mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang
RomanceKarena pada setiap perselingkuhan, kesalahan bukan hanya milik pihak ketiga tapi pasanganlah yang memiliki andil cukup besar atas kesalahan tersebut.