"Apa yang telah ia lakukan!!!"batin Yuju. Yuju menggenggam erat jari jemarinya sendiri menahan emosi. Bagaimana seorang wanita dapat diperlakukan seperti itu.
Baru saja Yuju memusatkan perhatiannya pada layar handphone Sinb namun sang kapten polisi sudah hampir digerayangi oleh beberapa wanita penghibur bahkan salah satunya sudah memajukan wajahnya untuk mencumbui bibir si kapten Kim.
"Ehhh ehhh.... Jangan dicium!!!! Udah sold out dia mah. Dia juga walaupun tampan tapi jarang gosok Gigi" ucap Yuju segera menarik Sowon dari kerumunan gadis penghibur.
.
.
Flashback on... Kembali kepada paman Wheein dan Joy.
Wheein POV...
Selama beberapa bulan ini aku sudah menghabisi seluruh orang yang terlibat dalam penganiaya Solar dan Yerin satu persatu. Tapi sayang, tak sedetikpun luka kehilangan itu tertutup. Rasa bersalahku malah bertambah besar setiap harinya. Kenapa aku bahkan tak bisa menyelamatkan hartaku satu-satunya. Aku menyayangi Solar dan Yerin lebih dari segalanya. Sekarang aku mengerti, balas dendam bukan segalanya.
Suatu hari, aku sedang duduk di ruang tamu, bermain bersama pikiranku yang selalu berisi tentang Yerin. Apakah ia di sandra? Apakah ia baik-baik saja? Karena saat aku kembali, aku hanya menemukan jasad dari Moonbyul dan Solar. Aku sudah mencari dan menanyakannya kepada setiap pelaku namun mereka bilang mereka tidak tahu. Apakah itu kebenaran di saat nyawa mereka di ujung jurang atau hanya alibinya untuk lepas dari kematian. Walau mereka berkata jujur, aku tetap tak akan membiarkan mereka melihat hari esok. Jeritan kesakitan mereka serasa menjadi obat untukku walau nyatanya tidak.
Konsentrasiku terpecah ketika seseorang memanggilku dengan panggilan "paman". Apakah ini hanya halusinasiku karena terlalu banyak memikirkannya atau ini benar adanya.
Yerin, ia telah kembali dengan selamat dan bahkan sekarang ia sedang berbelanja bahan makanan untuk makan malam nanti. Setidaknya rasa bersalahku sedikit berkurang karena tidak datang tepat waktu tempo hari itu.
Aku memasuki kamar mendiang Solar dan berjalan mendekati meja rias yang terdapat bingkai berisi foto Yerin dan Solar berdiri di dermaga yang sering kami kunjungi. Aku mengambil foto tersebut lalu menciuminya lalu memeluknya.
" Aku telah menemukan anakmu, Yerin sudah kembali, apakah kau juga akan kembali" lirihku memeluk erat bingkai tersebut.
" Tok.. tokk .. tokkk.. Apakah Yerin belum pulang, paman?? Sudah jam berapa ini ... Aish anak itu" ucap Joy dari luar kamar.
Mendengar hal itu, aku segera meletakkan kembali bingkai foto itu tapi cerobohnya aku....
"Prankk!!!!" Bingkai tersebut jatuh hingga kacanya pecah dan belingnya berserakan. Aku ingin mengambil foto tersebut namun di bawah foto terdapat secarik kertas dan sebuah surat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Romancepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.