Yerin semakin mengabaikan Sinb setelah insiden Yerin pulang malam dan Sinb memarahinya. Yerin mengurung diri dalam kamarnya bahkan ia tak lagi kuliah karena perkataan Sinb tempo hari. Sinb selalu mengantarkan makanan kepada Yerin walau ia hanya akan menaruhnya di depan kamarnya itupun kandang dimakan kadang tidak. Semenjak bertengkar, Yerin mengurung dirinya di kamar tamu demi menghindari kontak dengan Sinb. (kamar yang bersebelahan dengan kamar Mbih)
.
Yerin POV...
Sudah beberapa hari aku menghindar Daddy bahkan aku pisah kamar dengan daddyku karena merasa tak seharusnya dia marah sampai seperti itu. Walaupun sebenarnya malam itu Daddy tidak salah sama sekali, aku tahu ia begitu karena ia khawatir padaku. Apa lagi waktu sudah menunjukkan tengah malam.
Pada saat itu aku sedang keluar bersama Taehyung. Aku sudah memaksa pulang tapi Taehyung tidak mengizinkanku. Aku juga berbohong pada Daddy kalau aku pergi makan malam namun kebenarannya adalah Taehyung membawaku ke bar untuk minum-minum dengan teman-temannya.
Apa yang dikatakan Daddy itu benar. Tehyung bukan orang baik tapi aku bilang seperti karena aku terpaksa. Taehyung mengancam akan membunuhku dan daddy jika aku menolaknya. Taehyung bahkan mengajakku untuk havingsex, tetapi aku memberontak. karena yang kucintai hanya Daddy dan Daddy tak pernah mengetahuinya. Ya aku mencintai Daddyku sendiri. Aku tau aku salah tetapi mau bagaimana lagi langkah hati tak bisa ku arahkan lagi.
Aku mencoba untuk mencintai Tehyung walaupun sebagai pelampiasan serta ancaman Taehyung karena aku tahu aku tak akan pernah memiliki daddy. Aku menghindari Daddy demi menjaga perasaanku agar lukanya tak kian mendalam. Tapi ketika aku melakukan itu, ternyata rasa sakitnya melebihi yang aku bayangkan, aku tak mampu menahannya, aku menyerah. Aku semakin mencintai Daddy saat aku berusaha keras untuk menolaknya.
Bahkan satu bulanan lalu, aku masih sangat ingat saat Daddy pertama kali menciumku. Aku menyembunyikan kegugupanku di balik wajah polosku. Aku sangat menikmati saat Daddy mencumbuiku. Dan sebenarnya aku sudah mengerti tentang hal dewasa seperti itu, tetapi aku berpura-pura tidak mengetahuinya.
.
Normal POV...
Sinb sudah beberapa hari tidak bertemu Yerin, ia berusaha memanggil Yerin untuk keluar dari kamar tetapi tak ada jawaban dari Yerin. Ia merasa harus mengakui semuanya sekarang. Tak tahan lagi Sinb memendam cintanya untuk Yerin. Jika ia tidak mengakuinya maka itu sama saja dengan Sinb melepas Yerin untuk Taehyung. Sinb tak mungkin membiarkan itu terjadi.
Akhirnya Sinb memutuskan untuk mengakhiri drama hidupnya. Keputusan ini juga sangat berat ia ambil karena dapat menyakiti perasaannya dan juga perasaan Yerin jika Yerin tak dapat menerima kenyataannya. Yerin tak tahu seberapa besar rasa cinta Sinb untuknya.
Sinb memanggil Yerin keluar dari kamarnya dengan alasan ada hal penting yang harus mereka bicarakan. Sinb juga sekalian menyiapkan makan malam mereka, Sinb rindu dengan kedekatan mereka.
"Apa apa, dad?" Tanya Yerin dengan posisi berdiri sedangkan Sinb sudah duduk santai di kursi makannya.
"Duduklah dulu, kita makan bersama, aku tahu kau juga sudah lapar" ucap sinb setenang mungkin.
"Aku sudah kenyang" ucap Yerin benar-benar tidak ada selera makan.
"Jika tak ada yang ingin Daddy sampaikan, aku ingin ke kamar dulu" ucap Yerin sambil membalikkan badannya menuju kembali ke kamar.
"Kamu bukan anak kandung Daddy, Daddy cuma kasihan sama kamu karena kamu Daddy temukan tak sadarkan diri di jalanan" tiba-tiba Sinb membuka suaranya. Yerin terdiam masih mencerna apa yang diucapkan Sinb.
"Daddy tega.... Hikss" ucap Yerin dengan air mata yang sudah mengalir indah di pipinya.
"Daddy sangat mencintai kamu tapi bukan cinta seorang ayah kepada anaknya.... Daddy ha-" ucap sinb terpotong.
"CUKUPP!!!! Hikss.... Daddy hanya kasihan padaku makanya mau merawatku, tidak lebih kan!?!!" Ucap Yerin benar-benar emosional.
"Daddy hanya mencintaiku karena aku terlihat menyedihkan dan lemah. Tidak!! Daddy tidak cinta padaku!!! Itu hanya bentuk belas kasihan,dad!!!" Tangis Yerin.
"Plakkk!!!" Tamparan keras mendarat di pipi Yerin. Sinb sudah muak dengan perkataan Yerin.
"Jaga mulutmu!!! Kali ini kau benar-benar sudah keterlaluan. Aku mencintaimu sebagai pria kepada wanitanya bukan seperti ayah kepada anaknya" Ucap Sinb tak tahu lagi harus berkata apa.
"Deggg" Yerin terdiam.
"Kau memotong perkataan Daddy dan selalu bermain dengan pikiranmu sendiri. Kau tidak sadar ada hati yang selalu kau sakiti" ucap Sinb dengan mata memerah tanda menahan emosi.
"Ya sudah terserah kau mau percaya atau tidak. Aku sudah lelah berbicara dengan orang keras kepada sepertimu" ucap sinb ingin beranjak karena ia takut jika lebih lama di sini ia akan berbuat kasar lagi kepada Yerin (main tangan).
Sinb berada di dalam mobilnya dan pikirannya mulai berkecamuk lagi hingga tak terasa air mata yang dari tadi ia bendung akhirnya pecah juga. Ia segera merogoh koceknya...
"Halo Yuju? Kau dimana?" Ucap Sinb saat teleponnya sudah tersambung dengan orang yang ia tuju.
"Halo? Aku sedang di kedai Soju dengan kapten, hey ada apa dengan suaramu?" Tanya Yuju di sebrang sana.
"Kalian minum? Ada masalah apa?" Tanya Sinb.
"Kapten lagi bertengkar dengan Eunha" jawab Yuju.
"Aku ke sana, beri aku alamat!" Ucap Sinb.
.
Skip...
"Glekk" Sinb terus saja meneguk alkohol yang tersedia di atas meja tanpa memperdulikan Sowon dan Yuju yang mengajaknya berbicara.
"Bughhh" sinb menjatuhkan kepalanya ke atas meja.
"Aishh gw yang galau kok dia yang kaya gini?" Ucap Sowon kesal dan Yuju hanya mengangkat bahunya menanggapi pertanyaan Sowon.
"Hikss... hikss" mulai terdengar suara isakan dari Sinb.
"Kau menangis??" Tanya Yuju khawatir.
"Sowon-ya .... Yuju-yaa.... Hikss aku sedang patah hati hikss" ucap sinb sudah dengan keadaan mabuk.
"Aku menyayanginya lebih dari apapun bahkan aku menyayanginya lebih dari diriku sendiri. Tapi dia malah menganggapku hanya berbelas kasih kepadanya hiks ... Glekk" rancunya terus menegguk Sojunya.
"Yak sinb, stop kau sudah menghabiskan 6 botol Soju." Ucap Yuju sambil mengambil botol yang berada di tangan Sinb.
"Kapten Sowon!!! Rasa sakitmu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakitku hikss"
"Yakk!!!" Teriak Siwon emosi karena merasa Sinb mengejeknya.
"Udah, yang waras ngalah hihihi" kekeh Yuju.
"Huaaaa YERINNN KAU SUNGGUH TEGA hiksss" Sinb sudah berteriak-teriak tidak jelas karena dalam pengaruh alkohol.
"Siwon, sebaiknya kita pulang sebelum anak ini akan membuat kekacauan" ucap Yuju mendadak dewasa.
"Kau yang bayar dulu, dompet ketinggalan hehehe" oke Yuju gesrek is back.
"Aishhh" ucap Sowon segera menuju kasir dan membayar tagihan.
"Kapten, kau bisa pulang sendiri kan? Aku harus mengantar Sinb pulang" ucap Yuju sedang memapah Sinb. Sowon mengangguk sebagai jawabannya.
.
.
Bersambung...
"Daddy aku mencintaimu"
"Aku juga, bahkan sangat"
Cupp~~
"Emphhh"
.
Wkwkwkwk sqidipapap sawadhikapnya next ya (janji)... Ga kuat malam-malam nulis NC, ntar gw ikutan basah 😆😆😆
Jangan lupa untuk vote dan comment yaaa 😘😘😘
Sebenarnya saling sayang cuma saling jaga ego juga 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Romancepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.