.
Yerin POV...
Daddy bilang kalau aku bukan putri kandungnya, aku sudah tahu itu. Mana mungkin ada Daddy semuda dia yang memiliki anak usia cukup dewasa sepertiku, aku tak sebodoh apa yang ia kira. walaupun demikian, mengapa masih terasa sakit saat dia bilang kalau aku bukan putrinya? Dan lagi lagi aku dibuat terdiam olehnya saat ia bilang memiliki rasa terhadapku. Aku tidak percaya ternyata dia mempunyai rasa seperti yang kusembunyikan selama ini.
Setelah daddy mengatakan itu, dia meninggalkanku mungkin untuk menenangkannya dirinya. Aku takut ia kenapa-kenapa karena pergi dalam kondisi sekacau itu. Salahku seharusnya aku menahanya dan memeluknya.
Tak bisa dipungkiri, Aku sangat senang karena ternyata cintaku selama itu tidak bertepuk sebelah tangan. Namun aku juga kecewa terhadap diriku sendiri karena terdiam tak bergeming ketika mendengar pengakuannya. Apa yang salah denganku, aku menyakitinya.
Aku berdiri di balkon kamarku sambil tersenyum pilu memarahi diriku sendiri.
.
Normal POV...
Yuju segera membawa Sinb pulang ke apartemennya. Bahkan Yuju rela meninggalkan mobilnya di dekat kedai Soju tersebut demi membawa Sinb serta mobilnya pulang.
Setelah sampai di depan apartemen Sinb, Yuju menekan bel selama beberapa kali tetapi tidak mendapatkan jawaban.
"Rusak" ucap sinb jujur masih dalam rangkulan Yuju.
"Ish, kenapa tak kau bilang dari tadi??!!" Ucap Yuju kesal.
"Kau tidak bertanya hehehe...." Cengir Sinb. (Betul uga.. yak 😆)
"Bagaimana caranya masuk kalau gini? Digedor juga kaga mungkin mempan. Apartemen mahal kaya gini pasti pintu kedap suara, bahkan pintunya lapis tiga... Huh" gaduh Yuju dalam hatinya.
"Eh bih, lu tau password apartemen lu kan?" Tanya Yuju masih merangkul Sinb. Sinb hanya senyum-senyum gila lalu mengangguk dengan mata tertutup.
(Ye tau lah, orang apartemen punya dia ... Gimana sih)"Apa kodenya??" Tanya Yuju sabar.
"Kursi,kursi, Ronaldo, Messi,..." Ucap Sinb dengan mata tertutup dan tersenyum tipis. Anjir kek puisi dah
"44710... Lalu?" ucap Yuju mengerti. (Kalau ditanya kenapa dia mengerti? Saya juga tidak mengerti, mungkin karena ia dokter IQ di atas rata-rata hihihi...😁😁)
"Orang mesum" ucap Sinb sambil menunjuk yuju.
"Yuju?" Tanya Yuju menunjuk dirinya sendiri.
"Haishhh, Anyioo .... 69" ucap sinb sambil tersenyum tipis.
"WHATT??? Bagaimana bisa?" Ucap Yuju sambil memasukkan sandi terakhir yang Sinb berikan.
"Telolett...." Pintu terbuka.
"Yey" teriak Yuju saat berhasil memecahkan teka teki Sinb.
"Brukkk... Aduhh" sinb terlentang di ambang pintu karena yuju yang mengangkat kedua tangannya tanda selebrasi kemenangan.
Mendengar keributan akhirnya Yerin keluar dari kamarnya untuk mengecek apa yang terjadi.
"Daddy?" Ucap Yerin saat melihat Daddynya ada di lantai ambang pintu sambil memeluk kaki Yuju.
"Tak Sinb, malu Mbih ada anak lu" bisik Yuju sambil menepuk-nepuk pundak Sinb.
"Yerinku??" Ucap Sinb dan Yerin hanya tersenyum pilu melihat Sinb.
"Sebesar itukah aku menyakitinya" ucap Yerin dalam hati.
"Om Yuju? Daddy kenapa?" Tanya Yerin.
"Dia mabuk... kau urus dia ya?? Aku harus pulang lagi ke rumah sakit karena ada urusan mendadak" ucap Yuju tersenyum tipis kepada Yerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Romancepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.