#26

1.9K 128 28
                                    

Taehyung menerima panggilan dari anak buahnya yang berada di Korea dan mengatakan Sinb akan segera berangkat ke Jepang untuk mencarinya dan menghajarnya. Bukannya takut, Taehyung malah tersenyum tipis mendengar hal itu.

"Hwang Sinb, sebelum kau datang padaku, aku akan terlebih dahulu datang padamu!" Gumam Taehyung.

Taehyung segera masuk ke ruangan dimana Yerin berada. Ia meraih rambut Yerin kemudian menjambaknya hingga sampai pada kamar mandi. Taehyung memandikan Yerin dengan tidak manusiawi, ia mengambil shower kemudian mengguyurkan air dingin kepada Yerin yang menggigil kedinginan, bahkan terlihat jelas saat bibirnya mulai bergetar.

Taehyung yang melihat Yerin kedinginan pun tersenyum dan segera memutar keran ke arah air panas, saking panasnya air itu dapat membakar kulit Yerin. Kulitnya sudah mulai memerah karena air yang terlalu panas bahkan dapat dilihat asap halus yang menguap dari air tersebut. Beberapa luka terbukanya juga menjadi sangat perih saat tersiram air yang suhunya tidak teratur.

Ia menyeret Yerin yang masih dalam keadaan telanjang memasuki kamarnya kemudian memberikan sebuah jaket miliknya kepada Yerin, tanpa bra dan tanpa celana dalam. Untungnya jaket milik Taehyung cukup besar di tubuh Yerin hingga dapat menutupi hingga bagian pahanya.

Taehyung menarik Yerin ke arah mobilnya mereka akan ke bandara. Tujuan mereka adalah Seoul, Korea Selatan. Pemeriksaan berjalan sesuai dengan yang Taehyung inginkan, hanya dengan 5 juta won(atau 428.000 Yen, Jepang) sebagai sogokkan ia dapat dengan mudah menyelundupkan senjata api ke dalam maskapai penerbangan Korea.

.

Skip...

Penerbangan memakan waktu kurang lebih selama 2 jam dan akhirnya mereka sampai di bandar udara Seoul. Sebuah mobil hyundai berwarna putih sudah terparkir tak jauh dari mereka dengan seorang pria yang langsung memberikan kunci mobil tersebut kepada Taehyung.

Taehyung mendorong Yerin masuk ke kursi penumpang bagian samping stir mobil kemudian ia juga masuk ke dalam mobil tersebut. Sebelum menghidupkan mesinnya, Taehyung melirik ke arah Yerin yang hanya terdiam ketakutan, raut wajahnya tak bisa membohongi Taehyung.

"Cukup ikuti permainanku saja, kau akan selamat dan setidaknya dia tidak akan mati" ucap Taehyung tersenyum sambil mengelus pipi Yerin menggunakan pistol ditangannya.

Sungguh, sekarang yang Yerin pikirkan bukanlah dirinya yang sudah babak belur

"Hwang Sinb" hanya dia yang di pikiran Yerin. Nama yang mengatasi segala nama di benak Yerin.

"Kau ingin menemuinya bukan? Kau merindukannya? Hahahaha.... Mari kita temui dia" ucap Taehyung kemudian tersenyum dan tertawa. Baginya melihat mereka berdua sengsara adalah kebahagiaan terbesarnya.

.

Sedangkan Hwang Sinb....

Sinb sudah menyiapkan segalanya dari pagi hingga matahari sudah tepat di atas kepala menandakan hari sudah siang.

Sinb POV...

Aku telah mempersiapkan segalanya matang-matang untuk menghajar habis si brengsek Taehyung. Dan sekarang aku dalam perjalanan ke rumahku dulu mencoba untuk membuang egoku supaya dapat menanyakan kepada ayahku kebenaran tentang ikatan darahku dengan Yerin.

Tanganku tergenggam erat sebelum akhirnya mampu untuk menggedor pintu rumah tersebut. Aku mengetuknya selama beberapa kali namun tak ada jawaban. Rumah itu terlihat kosong dan juga tidak terurus. Rerumputan di halaman mulai memanjang, dedaunan kering juga jatuh hampir menutupi lantai teras. Aku memutuskan untuk duduk di kursi depan teras menunggu ayahku pulang. Namun hingga langit sudah menggelap masih tidak ada tanda-tanda orang tersebut akan kembali.

Tak mampu lagi menunggu, aku memutuskan untuk mengunjungi taman yang sering aku kunjungi bahkan menjadi tempat favoritkuu di masa kecil. Aku duduk di kursi taman dan menengadah pada langit malam bertabur bintang. huh, biasanya yang kupandangi adalah cakrawala senja namun langit malam juga tak terlalu buruk untuk dipandangi.

.

Normal POV...

Begitu banyak kenangan yang terukir di tempat ini, namun seakan seimbang dengan luka yang yang ia derita.

Sekarang sungguh ia membenci tempat ini, kecelakaan masa lalu itu, rasa kehilangan itu, dan rasa ditinggal oleh ayahnya sendiri tanpa ingin melihatnya sadar terlebih dahulu. Pergi bersama Yerin tanpa mengucapkan sepatah perpisahan. Sinb tak ingin mengingatkan masa lalunya, namun kilas kenangan itu kembali sendiri padanya.

Taman ini seakan menjadi obat sekaligus menjadi racun bagi dirinya, sudah lama ia tidak mengonsumsi obatnya namun juga sudah lama ia terhindar dari racunnya. Taman ini memang sepi bahkan tak ada orang lain selain. Nyaman, namun kesepian.

.

Skip...

Dengan cepat mobil taehyung melaju di ruas jalan. anak buahnya baru saja memberi tahu bahwa Sinb sedang berada di taman komplek perumahan xxx. (Perumahan Sinb dulu)

Mobil Taehyung berhenti tepat di jalan pinggiran taman, sejajar dengan arah pandangan Sinb. Ia membuka pintu penumpang dan menarik kuat lengan Yerin hingga sang empunya tertarik keluar. Taehyung meraih pistol yang ia selipkan di pinggang bagian belakang.

Sedangkan Sinb membeku saat melihat orang yang sangat ia rindukan berada tepat di depannya. Dalam hitungan detik Sinb berdiri dari duduknya. netra elangnya menatap tajam si berengsek Taehyung.

Langkahnya berhenti sekian meter sebelum bisa meraih Yerinnya ketika tiba-tiba Taehyung mengarahkan laras pistolnya tepat di kepala bagian samping Yerin. Taehyung tidak bodoh, iya tidak mungkin mengarahkan pistolnya kepada Sinb. Taehyung tahu saat ini bahkan Sinb tidak akan takut pada malaikat kematian. Taehyung sadar, kelemahannya hanya berada pada adiknya, Yerin.

Tatapan tajam Sinb terus terarah pada sudut bibir Yerin yang terlihat lebam dan pelipisnya yang masih memperlihatkan luka terbuka. Kemudian netra elangnya berpindah menatap tajam Taehyung seakan ingin membakar hidup-hidup berengsek tersebut.

Taehyung tersenyum kilas kepada Sinb. Tangan sebelah kanan masih menggenggam pistol dan tangan kirinya mulai membuka jaket pada tubuh Yerin.

"Diam dan ikuti permainanku" bisik Taehyung tepat di telinga Yerin.

Taehyung mulai memasukkan tangannya ke daerah payudara Yerin dan meremasnya kuat. Bibirnya juga tak tinggal diam dan mulai mencumbui leher jenjang Yerin tepat di depan Sinb. Mata Yerin hanya menatap kosong ke arah Sinb.

Sorot mata Sinb dipenuhi oleh bara emosi, ia menyalahkan dirinya sendiri yang hanya bisa diam tak berkutik sedangkan adiknya sedang digerayangi oleh lelaki bejat.

Tangan Taehyung terus berada di payudara padat Yerin. Memainkannya dan berusaha untuk membuat yerin terangsang. Lidah dan bibirnya juga terus mencumbui leher Yerin dan terkadang menggigitnya. Sayangnya usaha Taehyung seakan sia-sia dan tidak berefek pada tubuh Yerin. Yerin tetap bungkam dan hanya menatap lurus kepada Sinb.

Mata Yerin berair, berusaha untuk tidak menangis di hadapan Sinb. Namun Ia juga tidak memberikan perlawanan sedikitpun terhadap Taehyung.

Merasa kesal Yerin tak memberikan reaksi apapun akhirnya Taehyung kembali memberikan lontaran ancaman kepada Yerin.

"Aku bilang ikuti permainanku!! Mendesahlah!! Atau akan ku tembusi kepala Sinb dengan peluruku" bisik Taehyung pelan agar tidak diketahui oleh Sinb.

Yerin menarik nafasnya panjang ,menutup matanya lalu membukanya kembali. Menghembuskan nafasnya perlahan dan dengan sangat terpaksa ia mulai menuruti kemauan Taehyung.

"Emmmhhhh ahhhhh ehhhhh....."

.

.

Bersambung...

Aigo ... Aigo ... Kacihan digantungin kek jemuran 😆😆😆

Sabar-sabar ini secepat mungkin bakal di update kok yang berikutnya wkwkwk

Btw jaga kesehatan ya ... Aing sayang kalian 🥰🥰

Jangan lupa untuk vote dan comment yaa 😘😘😘

(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&MamamooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang