"apa yang kau katakan, Eunbi??!!" Ucap Yuri dengan suara meninggi setelah dengan tangannya sendiri ia menampar anaknya(?).
"Maafkan aku telah berpura-pura menjadi Eunbi selama ini" ucap Sinb dengan posisi yang sama.
Yul ingin kembali menampar mulut Sinb agar ia menjaga bicaranya namun Jessica segera memeluk Sinb dan melindunginya dalam dekapannya.
"Pasti selama ini begitu berat untukmu menjadi orang lain demi kami" ucap Jessica dengan suara bergetar dan masih setia memeluk Sinb.
"Deg..." Jessica sudah mengetahui segalanya
Sinb membalas pelukan Jessica dan detik itu juga air matanya jatuh dari pelupuk mata. Untuk pertama kalinya Sinb menangis di depan mereka semua.
"Apa yang kau katakan?" Tanya Yul dengan suara yang melemah.
Jessica sudah mengetahui segalanya, ibu mana yang tidak mengenali anaknya sendiri? Jessica sudah mengetahui anaknya telah tiada saat Sinb masih di rumah sakit pindahan pada 4 tahun silam. Anaknya memiliki tatto tulisan di tulang selangkanya, sedangkan Sinb tidak dan Jessica melihatnya sendiri.
Bahkan dulu, saat ia mengetahui adanya korban meninggal saat rumah Sakit terbakar, ia pergi ke sana secara diam-diam. setelah Yerin dan semuanya pergi dari ruang mayat, Jessica datang untuk memastikan sugestinya. Benar, itu adalah anaknya saat jari jemari yang menggosong tersemat cincin polos miliknya.
Ia terlalu serakah hingga membuat orang lain menjalani kehidupan anaknya. Ia takut melukai hati orang lain jika ia mengatakan kebenaran dan memilih menyimpan rapat semuanya hingga Sinb sendiri berani untuk mengatakannya.
Dia telah menganggap Sinb layaknya anak sendiri walau ia mengetahui Sinb bukanlah Eunbi. Ia selalu terharu saat setiap kali Sinb beradaptasi di keluarga barunya dan berusaha menjadi sosok Eunbi untuk mereka. Bahkan Sinb meninggalkan kehidupannya dan orang sekitarnya untuk selalu berada bersama mereka.
Ternyata ini semua tidak seperti yang sinb banyangkan, ia tidak menerima kebencian saat membuka topengnya. Jessica masih sama lembutnya saat ia adalah Eunbi maupun Sinb.
.Skip...
Saat ini hanya ada Sinb dan Jessica berdua di taman belakang Mansion. Sinb tetap terdiam sebelum akhirnya Jessica membuka percakapan.
"Siapa namamu?" Tanya Jessica saat ia menyadari bahkan dirinya belum mengetahui nama orang yang selalu bersama mereka.
"Sinb, Hwang Sinb" jawab Sinb pelan.
"Ternyata namamu cukup mirip dengan Eunbi" ucap Jessica sambil tersenyum.
"Maafkan aku telah merenggut posisi Eunbi" ucap Sinb setelah sekian lama terdiam.
"Bukan salahmu Sinb-ah, semua telah ditentukan oleh takdir" ucap Jessica kemudian mengusap pelan punggung kokoh Sinb.
"Saya pamit eom..." Sinb terdiam saat tak sengaja kembali memanggil Jessica sebagai eomma.
"Kenapa? Sampai kapan pun aku tetap eommamu" ucap Jessica kemudian memeluk Sinb.
Pertama Krystal dan Yuri masih sangat kecewa pada sosok yang mereka kira Eunbi. Tatapi saat sudah dijelaskan oleh Jessica, mereka mulai terbuka dan mengerti arti merelakan.
Sinb memutuskan untuk angkat kaki dari Mension mewah itu karena merasa dirinya sudah tidak berhak dan tak berkepentingan di sana. Sinb pamit kepada semuanya termasuk para maid dan satpam. Mereka juga merasakan kehilangan karena Sinb sangat sopan dan baik kepada mereka. Pada akhirnya, Krystal memeluk erat Sinb dan berkata dia tetap adiknya dan bisa mencarinya kapanpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Romancepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.