Keesokan harinya...
Yerin terbangun dari tidurnya, dengan mata masih tertutup ia meraba-raba ke sisi kasur untuk memastikan ada tubuh Mbih disampingnya. Namun ternyata ia tidak mendapatkan sosok yang dikiranya ada. Apa lagi-lagi ini hanya mimpi atau halusinasinya saja?
(Atau hanya author yang ingin mempermainkan hati readers 🌚)
Yerin menyembunyikan tubuhnya dalam selimut dan kembali menangis. Tak lama setelah itu, ia menutup dirinya dengan selimut kemudian bangkit dari ranjang dan berjalan lunglai ke arah kamar mandi. Ia tak ingin lama-lama berlarut dalam kesedihan tanpa alasan.
Ketika ia melewati cermin, ia mendekatkan dirinya dan menemukan begitu banyak kiss mark dilehernya. Apakah ini perbuatan Joy lagi? Dia semalam mabuk.
Perhatian Yerin pecah saat seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan sedikit risih Yerin berjalan ke arah pintu dan membukanya pelan.
"Cepatlah, tanganku mulai pegal" ucap Sinb dengan tangan kanan memegang sebuah mangkuk berisi bubur dan sebelah lagi memegang segelas teh hangat. Bahkan ia harus mengetuk pintu mengunakan jidat kemuliaannya karena kedua tangannya penuh.
"Sin ... Sinb?" Ucap Yerin terbata-bata.
"Kenapa kau terkejut? Apa karena jidatku merah atau jangan-jangan kau mengharapkan Joy yang mengetuk hehehe...." Ucap Sinb melenggang masuk meninggalkan Yerin yang masih membeku di ambang pintu.
Setelah Sinb selesai menaruh bubur dan teh hangatnya ke nakas sebelah tempat tidur. Ia kembali ke Yerin yang menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Ia kemudian menutup pintu dan memeluk Yerinnya. Yerin lagi-lagi hanya diam, ia belum memahami kondisi saat ini, bahkan masih terlalu terkejut bagi otaknya untuk memahami ini.
"나도 보고싶어 Nado bogosipo (aku juga merindukanmu)" ucap Sinb masih memeluk erat Yerinnya.
Setelah itu Sinb mengecup kilas bibir Yerin lalu tersenyum. Sinb berlalu pergi duduk di kasur dan meraih mangkuk berisi bubur.
"Kemarilah, aku akan menyuapimu" ucap Sinb.
Sepersekian detik Yerin baru sadar itu Sinbnya, Hwang Sinbnya.
Ia segera berlari ke arah Sinb dan memeluknya erat.
"Sinb!!!" Teriaknya.
"Apakah butuh waktu selama itu untuk mengingatku kembali?" Tanya Sinb tersenyum kemudian tangannya terangkat membalas pelukan Yerin.
Yerin hanya terdiam kemudian ia menangis, Hwang Sinbnya telah kembali. Bukan lagi air mata kesedihan namun telah berubah menjadi air mata kebahagiaan.
Sedangkan Sinb sudah keringat dingin dengan posisinya seperti ini. Kenapa? Ketika berlari Yerin secara tidak sadar ia melepas selimutnya dan artinya dia kembali telanjang. Jadi Sinb duduk di atas kasur dan Yerin duduk di atas Sinb sambil memeluk erat Sinb. Satu hal lagi, Sinb hanya menggunakan baju kaos yang tentu saja tipis dalam arti lain ia dapat merasakan kedua buah gunung kenyal Yerin yang menempel di tubuhnya. Apa lagi ia baru saja melepas sport branya. Untunglah punya Sinb tepos 🌚
Sebelum benar-benar hilang kendali dan kembali melakukan sodokkan maut, Sinb beranjak dan mengambilkan Yerin pakaian. Ketika ia kembali Yerin sudah siap dengan ribuan pertanyaan yang sudah ia siapkan di otaknya. Tetapi Sinb punya cara sendiri, ia akan menyuapi Yerin dengan bubur agar mulutnya kembali penuh dan tidak bisa bertanya.
Setelah buburnya benar-benar habis dan tidak memiliki apapun lagi untuk disumpalkan ke mulut Yerin, Sinb tersenyum lalu ia berkata....
"Simpan pertanyaanmu dulu, dan aku akan menceritakan semuanya secara lengkap dan semua pertanyaanmu akan terjawab" ucap Sinb sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Romancepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.