Perusahaan kakak Taehyung berada di ujung kebangkrutan, manajer keuangan melakukan korupsi besar-besaran satu tahun terakhir, hingga perusahaan tersebut terlilit hutang yang tak sedikit jumlah. Apalagi persaingan yang ketat membuat perusahaannya sulit untuk merebut pasar.
Hingga suatu hari Taehyung secara mendadak harus pergi ke Jepang karena sang direktur utama yang tidak lain adalah kakak Taehyung ditemukan tidak bernyawa di dalam apartemennya sendiri. Otopsi juga menjurus kepada kasus bunuh diri.
Kepolisian juga melakukan pengecekan terhadap CCTV tetapi tidak menemukan hal mencurigakan sama sekali. Tidak mungkin seseorang dapat melakukan pekerjaan serapi ini, tanpa jejak, tanpa bukti. Jadi, kepolisian menutup kasus ini dan menyatakan bahwa ini murni kasus bunuh diri.
Taehyung mendapat duka yang begitu dalam, orang yang sangat ia sayangi pergi meninggalkannya begitu mendadak, bahkan ia tak sempat mengucapkan perpisahan kepada kakaknya. Ia belum pernah sekacau ini sebelumnya. Apakah dia menangisi kepergian kakaknya? Atau sumber keuangannya?
Hutang pada Bank mengharuskan Apartemen kakaknya disita, termasuk apartemennya di Korea juga ikut disita. Fasilitas, kendaraan, termasuk seluruh aset lainnya juga ikut disita. Dia sekarang bukan lagi Taehyung yang kaya dan berkuasa. Dia sebenarnya tak bisa apa-apa tanpa uang dari kakaknya selama ini. Yang ia tau hanya menghabiskan uang kakaknya, berfoya-foya dan tidak menyelesaikan kuliahnya.
Dukanya belum saja surut, baru saja ia datang ke Korea, tak lama setelah itu anjing kesayangannya yang bernama yeontan juga ditemukan tak bernyawa di apartemennya saat ia kembali dari Jepang untuk mengosongkan apartemennya.
Ia sekarang tak memiliki apapun. harta, keluarga, ia sudah kehilangan semuanya. Dalam keterpurukan Taehyung seperti ini, Yerin merasa ini waktu yang tepat untuk membalas dendamnya yang sudah ia pikul hampir 4 tahun lamanya. Sudah selama hampir 4 tahun ia tak bisa bernafas bebas, bayang Taehyung selalu menyesakkan dadanya. Ia sudah lama menunggu waktu yang tepat ini.
Yerin menggugat Taehyung dengan hukum seumur hidup penjara. Seluruh bukti kejahatan Taehyung dikeluarkan, bukan hanya kasus Sinb, tetapi seluruh orang yang pernah menjadi korban Taehyung. Dan ya, ketukan palu berbunyi tanda hasil terakhir sudah didapat. Yerin berhasil memenangkan pertarungannya.
Taehyung akan menjalani hukumannya, bukankah penjara seumur hidup cukup untuk ia merenungi semua kejahatannya?
Ia sekarang miskin, tidak memiliki keluarga ataupun orang yang menjadi tempatnya untuk mengadu, dan yang pasti hukuman yang sedang ia jalani. Ia akan membusuk di penjara. Apakah karma juga sedang menghukumnya?
Dalam waktu beberapa bulan Yerin sudah menyelesaikan belasan kasus dan mendapatkan kepercayaan orang sekitarnya. Ditambah lagi dengan keberhasilan Yerin dalam memenangkan kasus Sinb membuatnya menjadi seorang jaksa sukses. Kecerdasan dan penuturan kata-kata yang kompeten membuatnya ditakuti saat beraksi di meja hijau.
Kariernya yang sukses tidak membuatnya bahagia sama sekali, itu hanya jalan baginya menyalurkan dendam. Hatinya masih saja kosong setelah sekian lama. Sinb, 나쁜 사람 nappun saram (siluman jahat) itu telah membawa hati Yerin mati bersamanya.
.
Skip...
Setiap tahunnya Yerin, Yuju, Sowon, eunha, Umji dan Joy akan mengunjungi Sinb. Tapi untuk Yerin, ia akan mengunjungi Sinb disaat senang maupun sedih, kesal maupun kecewa. Ia akan menceritakan tentang harinya kepada Sinb, ia akan mengadu kepada Sinb seberat apa hari yang ia lalui tanpa Sinb dan juga...... menanyakan keadaan Sinb, walau tak pernah ada jawaban.
Pagi ini para sahabat berkumpul di apartemen Sinb, genap 4 tahun sudah kepergian Sinb dan semuanya akan pergi ke makam Sinb untuk mengunjunginya.
Setelah menaruh bunga dan susu kuda liar kesukaan Sinb, mereka mulai bercanda tawa seakan berkumpul kembali bersama sang sahabat, Hwang Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Romancepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.