Ia kembali melihat Taehyung namun dengan tatapan yang berbeda, wajah dinding itu seakan menjelaskan bertapa ia membenci Taehyung. Sesaat setelah itu, jari Yerin menekan pelatuk pada pistol yang larasnya sudah tertempel di kepalanya....
"Tekkk..." Yerin kira ia sudah mati.
"Hahaha kenapa aku bisa mencintai gadis bodoh sepertimu" tawa Taehyung pecah saat melihat ekspresi wajah Yerin yang seakan baru saja lolos dari maut.
"Kau tau? Sejak awal pistol itu tak pernahku isi peluru" ucap Taehyung tersenyum sinis.
Tubuh Yerin merosot dan terjatuh di lantai. Bahkan kakinya saja serasa tak dapat menopang tubuhnya, ia terlalu terkejut dengan apa yang baru terjadi.
Ia berjalan lunglai ke arah Sinb. Menatapnya nanar kemudian membersihkan darah yang berada di bibir dan dagunya. Setelah itu ia merapikan rambut Sinb dan mengusapnya lembut, seakan sedang mengucapkan perpisahan kepada Sinb. Kemudian Ia mengecup bibir Sinb lembut.
Yerin teringat akan sesuatu, ada botol yang sama berada di meja komputer Taehyung. Ia segera berlari mengambilnya kemudian kembali kepada Sinb. Yerin tersenyum dan meminumnya saat berada tepat di depan tubuh Sinb. Tubuhnya ambruk di atas tubuh Sinb.
Sebelum benar-benar hilang kesadaran. Yerin mendengar suara tembakan peringatan, tempat itu sudah di kepung oleh polisi bersenjata lengkap. Taehyung berlari ke pintu keluar rahasianya dan dia berhasil lolos. Pandanganku semakin buram saat seseorang yang berlari ke arahnya.
"Yerin-aa Yerin sadarkan dirimu Yerin-aa" teriak yuju terus menepuk-nepuk pipi Yerin.
Yerin tak tau apa yang selanjutnya terjadi, yang ia temukan hanya kegelapan.
.
Flashback on...
Di apartemen Sinb, Joy tidak tahu harus berbuat apa, ia mau menghubungi polisi juga ragu karena kiranya orang hilang (Wheein) hanya dapat dilaporkan 2x 24 jam. Apa lagi untuk sementara waktu Sinb menyuruhnya untuk diam di apartemen saja.
Di saat sedang memijit pelipisnya tiba-tiba bel berbunyi dan Joy segera membukanya.
"Sinb-a aku dan Sowon Unnie sudah .... AAAA MALING!!!!" Baru saja pintu terbuka sedikit Yuju sudah asik nyerocos dan akhirnya terhenti saat mengetahui yang membukakan pintu bukanlah Sinb.
"Bugh...bughh....bugh dasar maling!!" yuju menghajar Joy menggunakan tas kerjanya.
"Tunggu!! Tunggu!!" Teriak Joy dengan kedua tangan melindungi kepalanya.
"Di mana Mbih??!!! Dan siapa kau?!!" Teriak Yuju mengangkat tasnya tinggi-tinggi berniat ingin menghajar Joy lagi.
"Sinb sedang pergi dan aku Joy bahkan kita pernah bertemu" ucap Joy setelah Yuju tak memukulnya lagi.
"Oauhh, kau teman Yerin?" Ucap Yuju setelah beberapa saat mengingat-ingat.
Setelah keadaan lebih tenang Joy mulai menceritakan kecurigaan mereka atas penculikan Wheein yang bersangkutan dengan Taehyung kemudian ia juga memberitahu Yuju bahwa Sinb pergi menemui Taehyung. Yuju bersyukur setidaknya Joy memberitahunya tepat waktu (nggak juga sih 😭).
"Aishh anak itu, harus kukatakan berapa kali dia tak boleh bergerak sendiri, itu berbahaya" Yuju menjadi kesal karena Sinb kebiasaan bergerak sendiri.
"Jam berapa dia pergi?" Lanjut Yuju.
"1 jam yang lalu" jawab Joy seadanya.
"Baiklah, semoga ini belum terlambat" ucap Yuju segera bangkit dari duduknya.
"Ikut!!" Sorak Joy mengikuti Yuju berdiri.
"Kau diam di sini saja, berbahaya!!" Tolak Yuju.
"Kenapa semua orang menyuruh hanya diam disini? Aku juga ingin membantu" ucap Joy kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) The Last Destiny NC Sinrin +Gfriend&Mamamoo
Storie d'amorepada umumnya banyak orang mengatakan bahwa "kau adalah takdirku" namun pada akhirnya itu hanyalah umpanan manis untuk sang kekasih. namun ini adalah pernyataan terakhir dari takdir, bukan dari perkataan tetapi dari perbuatan.