"Eric, apapun yang terjadi, tolong jangan lupain noona, ya?"
"ada apa? Apa terjadi sesuatu padamu, noona?"
"entahlah, tapi aku merasa akan terjadi sesuatu yang buruk padamu"
"noona, kau tenang saja, oke? Tidak akan terjadi apapun padaku"
"tapi__"
"sst... Jangan terlalu dipikirkan, itu hanya perasaan noona saja. Aku akan selalu baik-baik saja selama noona selalu disampingku dan bersamaku"
Aku masih ingat percakapan kita waktu itu, sampai sebuah tragedi terjadi yang membuatku kehilanganmu.
"sebuah kecelakaan beruntun terjadi di distrik Daegu. Belum ada keterangan penyebab terjadinya kecelakaan, sampai saat ini polisi masih menyelidikinya. Akibat dari kecelakaan itu, seorang pria berusia sekitar 36 tahun meninggal, 15 orang luka berat, dan 20 orang luka ringan. Para korban telah dievakuasi dan sedang mengalami perawatan di rumah sakit setempat"
***
"Eric!! Oh ya tuhan, aku bersyukur kau sudah siuman!"
"maaf, kamu siapa?"
Kalimat itu bagai belati tumpul yang memaksa menancap di jantungku. Membuatnya 1000x lebih sakit dibanding sebilah belati tajam yang menancap disekujur tubuhku. Meski aku sudah mengetahui fakta yang sebenarnya, tapi rasa sakit ini benar-benar tak seperti yang ku bayangkan.
.
.
.
.
.Halo, halo, halo!!!
Author datang bawa cerita baru lagi!!! Bagi penumpang kapal baeric semoga suka ya!!
Dan bagi yang kurang suka, tolong jangan ngebass author ok??
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Memoria ||∆Baeric∆||✔✔
FanfictionTak masalah kau lupa dengan namaku. Tak masalah kau lupa dengan diriku. Tapi aku mohon padamu, jangan kau sampai lupakan semua kenangan kita bersama dulu. Jangan lupakan rasa cinta kita yang saling melengkapi satu sama lain. [TAMAT] #rank 3 in soner...